Pertumbuhan Ekonomi Kota Semarang Melaju Pesat di Bawah Kepemimpinan Mbak Ita
Kamis, 07 Maret 2024 - 20:27 WIB
Penyumbang inflasi, lanjut Fachruddin, masih disebabkan karena kenaikan harga beras. Terlebih saat jelang Ramadan dan Idulfitri.
"Menjelang Ramadan, belajar dari pengalaman, memang beras masih akan faktor dominan (penyumbang inflasi-red) sampai bulan April. Di high level meeting kemarin juga saya sampaikan, ketika Ramadan dan Idulfitri, komoditas makanan jelas akan memberikan dampak inflasi. Selain beras, daging, telur, dan cabai. Ada pula penyumbang dominan di sektor transportasi, seperti kereta api, pesawat, dan sebagainya," ucapnya.
Fachruddin bahkan mengapresiasi Pemerintah Kota Semarang di bawah kepemimpinan Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu yang telah memulai langkah antisipasi lebih awal.
"Pemkot Semarang dengan program Pak Rahman, Kios Pandawa, Urban Farming itu sangat berdampak. Pak Rahman menekan harga kebutuhan pangan agar lebih murah. Ketika komoditas naik seperti harga beras, ternyata di Semarang tidak hancur-hancuran (harganya-red). Padahal, daerah penyangga seperti Demak dan Grobogan mengalami banjir, namun dengan Pak Rahman dan kerja sama BUMP serta Bank Indonesia dengan Kios Pandawa membuat kenaikan harga beras tidak jor-joran," paparnya.
Terpisah, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu atau yang akrab disapa Mbak Ita mengatakan, Pemerintah Kota Semarang terus berupaya melakukan berbagai upaya dan program untuk menjaga stabilitas harga pangan. Bahkan, satgas pangan terus memantau pergerakan harga.
"Tindak lanjut high level meeting dengan Pemprov Jateng akan ada gerakan pangan murah atau pasar murah yang disupport Bank Indonesia di Kota Semarang," kata Mbak Ita.
Pemkot Semarang, lanjut Mbak Ita, juga menyiapkan berdirinya Kios Pandawa Kita (Kios Pangan Aman Tersedia untuk Warga Kita) lebih banyak, setelah inisiasi di Pasar Kanjengan beberapa waktu lalu.
"Alhamdulillah, Pak Pj Gubernur mengapresiasi dan bahkan akan mereplikasi Kios Pandawa di kabupaten/kota lain. Ini salah satu upaya agar inflasi di Jawa Tengah bisa dtekan," ujarnya.
Terkait laju pertumbuhan ekonomi Kota Semarang yang meningkat hingga 5,79 persen, Mbak Ita berharap Kota Semarang semakin berkembang dan investasi semakin menggeliat di tahun 2024 ini.
"Harapannya laju inflasi juga semakin terkendali, pertumbuhan ekonomi meningkat, daulat pangan, dan masyakarat tenang menghadapi Ramadan dan lebaran," ucap Mbak Ita
"Menjelang Ramadan, belajar dari pengalaman, memang beras masih akan faktor dominan (penyumbang inflasi-red) sampai bulan April. Di high level meeting kemarin juga saya sampaikan, ketika Ramadan dan Idulfitri, komoditas makanan jelas akan memberikan dampak inflasi. Selain beras, daging, telur, dan cabai. Ada pula penyumbang dominan di sektor transportasi, seperti kereta api, pesawat, dan sebagainya," ucapnya.
Fachruddin bahkan mengapresiasi Pemerintah Kota Semarang di bawah kepemimpinan Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu yang telah memulai langkah antisipasi lebih awal.
"Pemkot Semarang dengan program Pak Rahman, Kios Pandawa, Urban Farming itu sangat berdampak. Pak Rahman menekan harga kebutuhan pangan agar lebih murah. Ketika komoditas naik seperti harga beras, ternyata di Semarang tidak hancur-hancuran (harganya-red). Padahal, daerah penyangga seperti Demak dan Grobogan mengalami banjir, namun dengan Pak Rahman dan kerja sama BUMP serta Bank Indonesia dengan Kios Pandawa membuat kenaikan harga beras tidak jor-joran," paparnya.
Terpisah, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu atau yang akrab disapa Mbak Ita mengatakan, Pemerintah Kota Semarang terus berupaya melakukan berbagai upaya dan program untuk menjaga stabilitas harga pangan. Bahkan, satgas pangan terus memantau pergerakan harga.
"Tindak lanjut high level meeting dengan Pemprov Jateng akan ada gerakan pangan murah atau pasar murah yang disupport Bank Indonesia di Kota Semarang," kata Mbak Ita.
Pemkot Semarang, lanjut Mbak Ita, juga menyiapkan berdirinya Kios Pandawa Kita (Kios Pangan Aman Tersedia untuk Warga Kita) lebih banyak, setelah inisiasi di Pasar Kanjengan beberapa waktu lalu.
"Alhamdulillah, Pak Pj Gubernur mengapresiasi dan bahkan akan mereplikasi Kios Pandawa di kabupaten/kota lain. Ini salah satu upaya agar inflasi di Jawa Tengah bisa dtekan," ujarnya.
Terkait laju pertumbuhan ekonomi Kota Semarang yang meningkat hingga 5,79 persen, Mbak Ita berharap Kota Semarang semakin berkembang dan investasi semakin menggeliat di tahun 2024 ini.
"Harapannya laju inflasi juga semakin terkendali, pertumbuhan ekonomi meningkat, daulat pangan, dan masyakarat tenang menghadapi Ramadan dan lebaran," ucap Mbak Ita
tulis komentar anda