Pengamat Politik Heran Suara PSI Naik Signifikan: Harusnya Pergerakannya Tak Jauh
Senin, 04 Maret 2024 - 20:56 WIB
JAKARTA - Pengamat Politik Ujang Komarudin mengaku heran melihat kenaikan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) beberapa hari belakangan ini. Ujang menilai seharusnya pergerakan suara pada saat ini tidak jauh dari hasil quick count.
Ujang mencontohkan dirinya yang menduga pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka akan unggul dalam Pilpres 2024 setelah suara masuk mencapai di atas 50 persen. Menurutnya, prinsip yang sama akan terjadi pada pemilihan legislatif (pileg).
“Ketika pada pileg juga akan sama, ketika angka sudah di 50 lebih atau 60 persen lebih ya memang suara itu tidak akan jauh pergerakannya, tidak akan berbeda, tidak akan selalu progresif gerakan suaranya,” kata Ujang dalam tayangan Sindo Sore, Senin (4/3/2024).
Ujang lantas menyinggung adanya isu perpindahan suara kepada PSI. Ia pun mencontohkan kasus perpindahan suara Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang berpindah ke PSI di Madura yang tengah ramai diperbincangkan.
Menurutnya, hal ini harus menjadi tanggung jawab penyelenggara dan pengawas pemilu agar bisa menjawab persoalan yang ada. “Nah itu kan harus dijawab, apakah betul ada dua TPS yang dianggap suara PPP di dapilnya Bang Awiek (Achmad Baidowi) pindah kepada PSI?” sambungnya.
Ujang menilai kenaikan suara PSI lebih dilatarbelakangi oleh faktor kekuasaan. Hal itu meskipun ada sosok Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep. “Memang bisa jadi faktor caleg yang kerja keras, ada faktor Kaesang, tapi bagi saya faktor kekuasaan itu lebih dominan dalam mengangkat itu (suara PSI),” tandasnya.
Lihat Juga: Bawaslu Sudah Bersurat ke Mensesneg Terkait Endorse Prabowo ke Ahmad Lutfi-Taj Yasin, Apa Isinya?
Ujang mencontohkan dirinya yang menduga pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka akan unggul dalam Pilpres 2024 setelah suara masuk mencapai di atas 50 persen. Menurutnya, prinsip yang sama akan terjadi pada pemilihan legislatif (pileg).
“Ketika pada pileg juga akan sama, ketika angka sudah di 50 lebih atau 60 persen lebih ya memang suara itu tidak akan jauh pergerakannya, tidak akan berbeda, tidak akan selalu progresif gerakan suaranya,” kata Ujang dalam tayangan Sindo Sore, Senin (4/3/2024).
Ujang lantas menyinggung adanya isu perpindahan suara kepada PSI. Ia pun mencontohkan kasus perpindahan suara Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang berpindah ke PSI di Madura yang tengah ramai diperbincangkan.
Menurutnya, hal ini harus menjadi tanggung jawab penyelenggara dan pengawas pemilu agar bisa menjawab persoalan yang ada. “Nah itu kan harus dijawab, apakah betul ada dua TPS yang dianggap suara PPP di dapilnya Bang Awiek (Achmad Baidowi) pindah kepada PSI?” sambungnya.
Ujang menilai kenaikan suara PSI lebih dilatarbelakangi oleh faktor kekuasaan. Hal itu meskipun ada sosok Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep. “Memang bisa jadi faktor caleg yang kerja keras, ada faktor Kaesang, tapi bagi saya faktor kekuasaan itu lebih dominan dalam mengangkat itu (suara PSI),” tandasnya.
Lihat Juga: Bawaslu Sudah Bersurat ke Mensesneg Terkait Endorse Prabowo ke Ahmad Lutfi-Taj Yasin, Apa Isinya?
(rca)
tulis komentar anda