Puan Maharani: Pembangunan Tanpa Arah Politik Jelas Ibarat Kapal Tanpa Kompas
Jum'at, 14 Agustus 2020 - 11:30 WIB
JAKARTA - Dalam pidatonya hari ini di Sidang Tahunan MPR, Ketua DPR Puan Maharani menyinggung soal arah pembangunan politik Indonesia yang dikaitkan dengan usia kemerdekaan RI ke-75 pada 17 Agustus mendatang. Bahkan, Puan mengatakan bahwa pembangunan tanpa arah politik yang jelas bagai kapal tanpa kompas.
"Tiga hari ke depan, tanggal 17 Agustus 2020, bangsa Indonesia akan merayakan kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-75. Peringatan hari kemerdekaan dimaksudkan, selain untuk menghormati jasa para pahlawan yang telah mengorbankan jiwa dan raga agar kita merdeka dan bebas dari belenggu penjajahan," kata Puan di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (14/8/2020).
Puan menuturkan, hari kemerdekaan juga menjadi momentum dalam merefleksikan kembali perjalanan panjang bangsa Indonesia, yang penuh dengan dialektika dalam menghadirkan dinamika, dan membentuk gelombang romantika, yang bermuara pada peradaban bangsa dan negara Indonesia menjadi seperti saat ini.( ).
"Proklamator Indonesia, Bung Karno, sesaat setelah menyampaikan pidato teks proklamsi tanggal 17 Agustus 1945, Beliau mengatakan bahwa 'Kita sekarang telah merdeka. Tidak ada satu ikatan lagi yang mengikat tanah air kita. Mulai saat ini, kita menyusun Negara Kita! Negara Merdeka, Negara Republik Indonesia, merdeka kekal dan abadi. Insya Allah, Tuhan memberkati kemerdekaan kita itu!',” ujarnya. (Baca juga: MPR Ingatkan Efek Domino Resesi Jika Pandemi Tak Segera Diatasi )
Karena itu, sambung Puan, Indonesia Merdeka sejatinya adalah penentuan nasib bangsa dan Tanah Air di tangan sendiri, untuk mewujudkan Indonesia yang merdeka, bersatu, adil dan makmur. Telah panjang perjalanan bangsa Indonesia dalam membangun kekuatannya dan menentukan nasibnya. Selama 75 tahun membangun kekuatan itu, Bangsa Indonesia telah mengalami berbagai perkembangan, baik dari sisi tata negara, sistem demokrasi, sistem pemerintahan, pola pembangunan, administrasi pemerintahan, serta hubungan antar lembaga negara.(
).
"Membangun Indonesia memiliki arti yang sangat luas, yaitu membangun dalam segala bidang kehidupan negara dan masyarakat untuk menuju arah dan cita-cita kemerdekaan seperti yang tertuang dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945,” imbuhnya.
Puan mengingatkan bahwa tujuan pembangunan yang dilaksanakan oleh Indonesia, secara tegas telah diguratkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, alinea ke-4. Dalam mewujudkan tujuan bernegara tersebut, diperlukan Politik Pembangunan untuk dapat mengelola, mengatur, dan mengendalikan sumber daya bangsa dan negara, yang diarahkan untuk membangun kekuatan nasional. Karena, arah politik pembangunan adalah hal inti di dalam suatu pembangunan.
"Pembangunan tanpa arah politik yang jelas, ibarat kapal tanpa kompas. Pembangunan tanpa dipimpin oleh visi misi politik pembangunan yang jelas, ibarat kapal tanpa nakhoda, yang akan hancur karena membentur karang atau tenggelam karena diterjang badai," ucap politikus PDIP itu.
Lihat Juga: Prabowo Ajukan RUU Perampasan Aset Masuk Prolegnas, Pengamat: Bukti Serius Lawan Korupsi
"Tiga hari ke depan, tanggal 17 Agustus 2020, bangsa Indonesia akan merayakan kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-75. Peringatan hari kemerdekaan dimaksudkan, selain untuk menghormati jasa para pahlawan yang telah mengorbankan jiwa dan raga agar kita merdeka dan bebas dari belenggu penjajahan," kata Puan di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (14/8/2020).
Puan menuturkan, hari kemerdekaan juga menjadi momentum dalam merefleksikan kembali perjalanan panjang bangsa Indonesia, yang penuh dengan dialektika dalam menghadirkan dinamika, dan membentuk gelombang romantika, yang bermuara pada peradaban bangsa dan negara Indonesia menjadi seperti saat ini.( ).
"Proklamator Indonesia, Bung Karno, sesaat setelah menyampaikan pidato teks proklamsi tanggal 17 Agustus 1945, Beliau mengatakan bahwa 'Kita sekarang telah merdeka. Tidak ada satu ikatan lagi yang mengikat tanah air kita. Mulai saat ini, kita menyusun Negara Kita! Negara Merdeka, Negara Republik Indonesia, merdeka kekal dan abadi. Insya Allah, Tuhan memberkati kemerdekaan kita itu!',” ujarnya. (Baca juga: MPR Ingatkan Efek Domino Resesi Jika Pandemi Tak Segera Diatasi )
Karena itu, sambung Puan, Indonesia Merdeka sejatinya adalah penentuan nasib bangsa dan Tanah Air di tangan sendiri, untuk mewujudkan Indonesia yang merdeka, bersatu, adil dan makmur. Telah panjang perjalanan bangsa Indonesia dalam membangun kekuatannya dan menentukan nasibnya. Selama 75 tahun membangun kekuatan itu, Bangsa Indonesia telah mengalami berbagai perkembangan, baik dari sisi tata negara, sistem demokrasi, sistem pemerintahan, pola pembangunan, administrasi pemerintahan, serta hubungan antar lembaga negara.(
Baca Juga
"Membangun Indonesia memiliki arti yang sangat luas, yaitu membangun dalam segala bidang kehidupan negara dan masyarakat untuk menuju arah dan cita-cita kemerdekaan seperti yang tertuang dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945,” imbuhnya.
Puan mengingatkan bahwa tujuan pembangunan yang dilaksanakan oleh Indonesia, secara tegas telah diguratkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, alinea ke-4. Dalam mewujudkan tujuan bernegara tersebut, diperlukan Politik Pembangunan untuk dapat mengelola, mengatur, dan mengendalikan sumber daya bangsa dan negara, yang diarahkan untuk membangun kekuatan nasional. Karena, arah politik pembangunan adalah hal inti di dalam suatu pembangunan.
"Pembangunan tanpa arah politik yang jelas, ibarat kapal tanpa kompas. Pembangunan tanpa dipimpin oleh visi misi politik pembangunan yang jelas, ibarat kapal tanpa nakhoda, yang akan hancur karena membentur karang atau tenggelam karena diterjang badai," ucap politikus PDIP itu.
Lihat Juga: Prabowo Ajukan RUU Perampasan Aset Masuk Prolegnas, Pengamat: Bukti Serius Lawan Korupsi
(zik)
tulis komentar anda