Kemenag Luncurkan Buku Ensiklopedia Seni Budaya Islam di Nusantara
Kamis, 29 Februari 2024 - 14:40 WIB
JAKARTA - Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki meluncurkan buku Ensiklopedia Seni Budaya Islam di Nusantara. Peluncuran tersebut dilangsungkan dalam kegiatan Rapat Koordinasi Direktorat Penerangan Agama Islam (Penais) Kemenag di Jakarta, Rabu (28/2/2024).
Menurutnya, peluncuran buku itu merupakan tonggak sejarah dalam melestarikan dan menghargai kekayaan warisan budaya Islam di Indonesia.
"Ensiklopedia ini bukan hanya sebagai sumber referensi, tetapi juga sebagai wujud komitmen kita untuk mewarisi dan meneruskan nilai-nilai luhur yang telah ditinggalkan para pendahulu kita," kata Wamenag mewakili Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
Wamenag menjelaskan, melalui pengetahuan seni dan budaya Islam, masyarakat dapat memperkuat identitas keislaman sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas bangsa Indonesia.
"Mari kita bergandengan tangan, bekerja keras, dan mendedikasikan diri untuk mewujudkan visi besar dalam melayani kebutuhan keagamaan masyarakat," katanya.
Sementara itu, Direktur Penais Ahmad Zayadi mengatakan, penyusunan buku Ensiklopedia Seni Budaya Islam di Nusantara itu melibatkan peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
"Kami juga melibatkan para penulis dari berbagai kampus dan peneliti independen. Keterlibatan mereka memberikan dimensi yang lebih luas dan mendalam pada ensiklopedi ini," paparnya.
Zayadi menyebut, pihaknya berhasil menghimpun lebih dari 216 entri yang mencakup kekayaan seni budaya Islam dari 38 Provinsi se-Indonesia.
"Kerja sama ini menciptakan sinergi yang luar biasa, memadukan keilmuan dan keberagaman perspektif, sehingga menghasilkan karya yang komprehensif dan mendalam," katanya.
Zayadi berharap ensiklopedia ini dapat menjadi pemacu semangat bagi masyarakat Islam untuk mengembangkan literasi seni budaya dan khasanah keagamaan Islam di Nusantara.
Menurutnya, peluncuran buku itu merupakan tonggak sejarah dalam melestarikan dan menghargai kekayaan warisan budaya Islam di Indonesia.
"Ensiklopedia ini bukan hanya sebagai sumber referensi, tetapi juga sebagai wujud komitmen kita untuk mewarisi dan meneruskan nilai-nilai luhur yang telah ditinggalkan para pendahulu kita," kata Wamenag mewakili Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
Wamenag menjelaskan, melalui pengetahuan seni dan budaya Islam, masyarakat dapat memperkuat identitas keislaman sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas bangsa Indonesia.
"Mari kita bergandengan tangan, bekerja keras, dan mendedikasikan diri untuk mewujudkan visi besar dalam melayani kebutuhan keagamaan masyarakat," katanya.
Sementara itu, Direktur Penais Ahmad Zayadi mengatakan, penyusunan buku Ensiklopedia Seni Budaya Islam di Nusantara itu melibatkan peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
"Kami juga melibatkan para penulis dari berbagai kampus dan peneliti independen. Keterlibatan mereka memberikan dimensi yang lebih luas dan mendalam pada ensiklopedi ini," paparnya.
Zayadi menyebut, pihaknya berhasil menghimpun lebih dari 216 entri yang mencakup kekayaan seni budaya Islam dari 38 Provinsi se-Indonesia.
"Kerja sama ini menciptakan sinergi yang luar biasa, memadukan keilmuan dan keberagaman perspektif, sehingga menghasilkan karya yang komprehensif dan mendalam," katanya.
Zayadi berharap ensiklopedia ini dapat menjadi pemacu semangat bagi masyarakat Islam untuk mengembangkan literasi seni budaya dan khasanah keagamaan Islam di Nusantara.
(abd)
tulis komentar anda