Bivitri Susanti: Masyarakat Jangan Terkecoh Hasil Quick Count dan Real Count Pemilu 2024
Sabtu, 24 Februari 2024 - 14:56 WIB
"Saya memilih aktor-aktor yang bisa bertanggung jawab dengan argumennya, berintegritas dan independen," imbuhnya.
Dandhy mengatakan, dirinya membuat film ini menjadi konten yang bisa bertahan dengan sendirinya karena kekuatan substansi yang dihadirkan.
"Film ini jadi menarik perhatian karena substansinya yang penuh, terus menerus ditonton sampai puluhan juta penonton. Idenya adalah tadi, saya bikin konten yang tidak ada pesaingnya, karena saya ingin berbeda dengan para buzzer, para konsultan politik, kalau saya bikin video 7-10 menit, itu mudah untuk dilibas oleh para buzzer dan para konsultan politik," tuturnya.
Oleh karena itu, kata Dandhy, dirinya tidak butuh media apapun untuk mempromosikan film tersebut. "Karya yang baik adalah karya yang didukung oleh penikmatnya, bahwa ini karya yang rasional bagi penontonnya. Jadi film ini tidak perlu media konsultan, buzzer, atau Deddy Corbuzier," katanya.
Dandy menyebut, dirinya pun sangat terbuka bagi pihak-pihak yang ingin beradu argumen tentang filmnya tersebut. "Kita terbuka untuk men-challange film ini, tapi bukan di pengadilan tempatnya, tapi di ruang-ruang diskusi seperti ini," kata Dandhy.
Caption: Aktor film Dirty Vote sekaligus dosen STHI Jentera, Bivitri Susanti mengingatkan masyarakat agar tidak terkecoh hasil perhitungan suara Pemilu 2024 lewat quick count ataupun real count.
Lihat Juga: Teliti Langkah Cak Imin sebagai Cawapres 2024, Mahasiswa S2 Paramadina Ini Raih IPK 3,95
Dandhy mengatakan, dirinya membuat film ini menjadi konten yang bisa bertahan dengan sendirinya karena kekuatan substansi yang dihadirkan.
"Film ini jadi menarik perhatian karena substansinya yang penuh, terus menerus ditonton sampai puluhan juta penonton. Idenya adalah tadi, saya bikin konten yang tidak ada pesaingnya, karena saya ingin berbeda dengan para buzzer, para konsultan politik, kalau saya bikin video 7-10 menit, itu mudah untuk dilibas oleh para buzzer dan para konsultan politik," tuturnya.
Oleh karena itu, kata Dandhy, dirinya tidak butuh media apapun untuk mempromosikan film tersebut. "Karya yang baik adalah karya yang didukung oleh penikmatnya, bahwa ini karya yang rasional bagi penontonnya. Jadi film ini tidak perlu media konsultan, buzzer, atau Deddy Corbuzier," katanya.
Dandy menyebut, dirinya pun sangat terbuka bagi pihak-pihak yang ingin beradu argumen tentang filmnya tersebut. "Kita terbuka untuk men-challange film ini, tapi bukan di pengadilan tempatnya, tapi di ruang-ruang diskusi seperti ini," kata Dandhy.
Caption: Aktor film Dirty Vote sekaligus dosen STHI Jentera, Bivitri Susanti mengingatkan masyarakat agar tidak terkecoh hasil perhitungan suara Pemilu 2024 lewat quick count ataupun real count.
Lihat Juga: Teliti Langkah Cak Imin sebagai Cawapres 2024, Mahasiswa S2 Paramadina Ini Raih IPK 3,95
(abd)
tulis komentar anda