Real Count KPU di Luar Negeri Gembos, Ini Perbandingan Tanggal 16 vs 19 Februari 2024
Senin, 19 Februari 2024 - 10:22 WIB
JAKARTA - Real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) masih berjalan, termasuk di Daerah Pemilihan (Dapil) Luar Negeri. Tercatat hingga Senin, 19 Februari 2024 jumlah suara yang masuk telah mencapai 54.34% atau 1.671 dari 3.075 Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Namun, dari pantauan di laman resmi real count KPU https://pemilu2024.kpu.go.id/, suara pada 19 Februari 2024 malah 'gembos'. Padahal, jika dilihat data 16 Februari pukul 11.00 WIB jumlah suara yang masuk baru 38,50% tapi jumlahnya sudah mencapai 1.153.472 suara.
Keanehan terjadi pada data pagi ini pukul 06.16 WIB jumlah masuk tertulis di laman resmi KPU yakni 54,34% dari 1.671 TPS, di mana jumlah yang masuk hanya 376.393 suara. Jika suara masuk sudah mencapai 54,34% pada 19 Februari, seharusnya jumlahnya lebih banyak dibandingkan suara masuk 16 Februari 2024. Jumlah suara masuk justru sebaliknya.
Sebelumnya, Pakar Keamanan Siber dan Forensik Digital, Alfons Tanujaya menilai kesalahan penghitungan suara dalam sistem rekapitulasi online KPU, terutama pada aplikasi Sirekap, dinilai sebagai suatu yang memalukan.
Perlu ada evaluasi Sirekap mengingat aplikasi tersebut menjadi gambaran perolehan suara di Pemilu 2024. "Dari sisi aplikasi, kesalahan ini cukup basic dan agak memalukan sih, jadi Sirekap ini tidak mempunyai kemampuan cross checking," kata Alfons.
"Aplikasinya perlu diperbaiki, prosesnya pemilunya sih saya pikir sudah prosesnya sendiri manual, Sirekap adalah implementasi dari percepatan perhitungan suara, memperlihatkan lebih cepat tetapi yang tidak diakui secara hukum," katanya.
Paslon 01, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar: 364.087 suara atau 31.56%
Namun, dari pantauan di laman resmi real count KPU https://pemilu2024.kpu.go.id/, suara pada 19 Februari 2024 malah 'gembos'. Padahal, jika dilihat data 16 Februari pukul 11.00 WIB jumlah suara yang masuk baru 38,50% tapi jumlahnya sudah mencapai 1.153.472 suara.
Keanehan terjadi pada data pagi ini pukul 06.16 WIB jumlah masuk tertulis di laman resmi KPU yakni 54,34% dari 1.671 TPS, di mana jumlah yang masuk hanya 376.393 suara. Jika suara masuk sudah mencapai 54,34% pada 19 Februari, seharusnya jumlahnya lebih banyak dibandingkan suara masuk 16 Februari 2024. Jumlah suara masuk justru sebaliknya.
Baca Juga
Sebelumnya, Pakar Keamanan Siber dan Forensik Digital, Alfons Tanujaya menilai kesalahan penghitungan suara dalam sistem rekapitulasi online KPU, terutama pada aplikasi Sirekap, dinilai sebagai suatu yang memalukan.
Perlu ada evaluasi Sirekap mengingat aplikasi tersebut menjadi gambaran perolehan suara di Pemilu 2024. "Dari sisi aplikasi, kesalahan ini cukup basic dan agak memalukan sih, jadi Sirekap ini tidak mempunyai kemampuan cross checking," kata Alfons.
"Aplikasinya perlu diperbaiki, prosesnya pemilunya sih saya pikir sudah prosesnya sendiri manual, Sirekap adalah implementasi dari percepatan perhitungan suara, memperlihatkan lebih cepat tetapi yang tidak diakui secara hukum," katanya.
Berikut perbandingan data KPU pada 16 Februari 2024 dan 19 Februari 2024:
A. 16 Februari 2024, pukul 11.00 WIB:
1.184 TPS atau 38,50% suara masukPaslon 01, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar: 364.087 suara atau 31.56%
Lihat Juga :
tulis komentar anda