Pakar: Kecurangan Pemilu 2024 Jangan Dianggap Normal
Sabtu, 17 Februari 2024 - 16:51 WIB
JAKARTA - Akademisi Yanuar Nugroho memberikan sejumlah catatan terhadap Pemilu 2024. Yanuar mengatakan agar kecurangan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 tak boleh dianggap normal.
“Saya hanya punya tiga catatan, pertama, kecurangan ini jangan dinormalisasi, jangan dianggap normal,” kata Yanuar dalam diskusi ‘Jaga Pemilu’, Sabtu (17/2/2024).
“Jadi kalau ada pesan, pesan saya nomor satu adalah kecurangan ini jangan dinormalisasi. Apakah salah input, jangan,” tambahnya.
Yang kedua, mantan Deputi II Kepala Staf Kepresidenan di Kantor Staf Presiden (KSP) ini mengungkapkan, agar kecurangan Pemilu 2024 tidak boleh dimaklumi dengan berbagai alasan apa pun. “Yang kedua kecurangan jangan dimaklumi, lalu dimaafkan, jangan. Ini jelas banget, diusut,” ujarnya.
Lebih jauh, pesan yang ketiga, Yanuar berharap agar kecurangan pemilu yang saat ini terjadi tidak diinstitusionalisasikan untuk strategi pemenangan di masa depan. “Kalau Anda institusionalisasikan malah menjadi strategi pemenangan, yang terjadi demokrasi kita begini-begini aja, semua. Ngomong regenerasi pimpinan, regenerasi pemerintahan gini-gini aja, semu,” pungkasnya.
“Saya hanya punya tiga catatan, pertama, kecurangan ini jangan dinormalisasi, jangan dianggap normal,” kata Yanuar dalam diskusi ‘Jaga Pemilu’, Sabtu (17/2/2024).
“Jadi kalau ada pesan, pesan saya nomor satu adalah kecurangan ini jangan dinormalisasi. Apakah salah input, jangan,” tambahnya.
Yang kedua, mantan Deputi II Kepala Staf Kepresidenan di Kantor Staf Presiden (KSP) ini mengungkapkan, agar kecurangan Pemilu 2024 tidak boleh dimaklumi dengan berbagai alasan apa pun. “Yang kedua kecurangan jangan dimaklumi, lalu dimaafkan, jangan. Ini jelas banget, diusut,” ujarnya.
Lebih jauh, pesan yang ketiga, Yanuar berharap agar kecurangan pemilu yang saat ini terjadi tidak diinstitusionalisasikan untuk strategi pemenangan di masa depan. “Kalau Anda institusionalisasikan malah menjadi strategi pemenangan, yang terjadi demokrasi kita begini-begini aja, semua. Ngomong regenerasi pimpinan, regenerasi pemerintahan gini-gini aja, semu,” pungkasnya.
(rca)
tulis komentar anda