Jubir TPN, Pangeran Optimistis Ganjar-Mahfud Menang Telak di Jatim
Sabtu, 10 Februari 2024 - 00:03 WIB
JAKARTA - Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud melakukan blusukan di Desa Prambon, Kecamatan Tugu, Trenggalek, Jawa Timur. Di sana, TPN menggelar acara cangkrukan yang dihadiri Jubir TPN Ganjar-Mahfud Pangeran Siahaan dan Putri Jasmine.
Cangkrukan digelar Rabu (7/2/2024) di lapangan Desa Prambon dan dihadiri ribuan pendukung Ganjar-Mahfud, termasuk gabungan aliansi relawan GAMA Trenggalek, caleg dari partai pendukung GAMA. Kepada wartawan, Pangeran menjelaskan cangkrukan ini adalah cara TPN menampung aspirasi masyarakat.
"Di sini kami bertemu warga, mendengar aspirasi dan harapan untuk kami sampaikan ke Ganjar-Mahfud. Ini bentuk bagaimana kami sebagai TPN mengikuti teladan Ganjar-Mahfud. Jadi kita langsung mendengar. Menemui masyarakat di akar rumput," kata Pangeran dalam keterangannya, Jumat (9/2/2024).
Selain menampung aspirasi, Pangeran dan Putri juga menyosialisasikan program Ganjar-Mahfud yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. Seperti di banyak daerah lain, di Trenggalek, warga juga mengeluhkan sebaran bansos yang tidak akurat.
Putri menambahkan, selain bansos, ada sejumlah masalah lain yang dikeluhkan masyarakat, terutama kaum ibu. Masalah itu meliputi biaya pendidikan yang belum terjangkau, harga kebutuhan pokok yang tidak stabil, dan masalah fundamental lainnya.
"Untuk ibu-ibu, sejauh ini pendidikan masih mahal. Belum terjangkau. Bahan pokok juga. Harapannya, lewat dialog ini ibu-ibu bisa mengetahui visi-misi Ganjar-Mahfud dan menaruh harapan," kata Putri.
Cangkrukan digelar Rabu (7/2/2024) di lapangan Desa Prambon dan dihadiri ribuan pendukung Ganjar-Mahfud, termasuk gabungan aliansi relawan GAMA Trenggalek, caleg dari partai pendukung GAMA. Kepada wartawan, Pangeran menjelaskan cangkrukan ini adalah cara TPN menampung aspirasi masyarakat.
"Di sini kami bertemu warga, mendengar aspirasi dan harapan untuk kami sampaikan ke Ganjar-Mahfud. Ini bentuk bagaimana kami sebagai TPN mengikuti teladan Ganjar-Mahfud. Jadi kita langsung mendengar. Menemui masyarakat di akar rumput," kata Pangeran dalam keterangannya, Jumat (9/2/2024).
Selain menampung aspirasi, Pangeran dan Putri juga menyosialisasikan program Ganjar-Mahfud yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. Seperti di banyak daerah lain, di Trenggalek, warga juga mengeluhkan sebaran bansos yang tidak akurat.
Putri menambahkan, selain bansos, ada sejumlah masalah lain yang dikeluhkan masyarakat, terutama kaum ibu. Masalah itu meliputi biaya pendidikan yang belum terjangkau, harga kebutuhan pokok yang tidak stabil, dan masalah fundamental lainnya.
"Untuk ibu-ibu, sejauh ini pendidikan masih mahal. Belum terjangkau. Bahan pokok juga. Harapannya, lewat dialog ini ibu-ibu bisa mengetahui visi-misi Ganjar-Mahfud dan menaruh harapan," kata Putri.
(maf)
tulis komentar anda