Momen Mahfud MD Ditanya soal Tenaga Pendidikan dan Kurangnya Infrastruktur Teknologi
Rabu, 07 Februari 2024 - 23:53 WIB
MALANG - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 3 yang didukung Partai Perindo, Mahfud MD , menerima keluhan dari salah satu generasi muda, relawan pengajar pendidikan Pancasila di Malang. Perempuan muda bernama Mutiara Natasha ini 'menabrak' Prof Mahfud, dalam acara 'Tabrak Prof! : Ngobrol Lebih Dekat dengan Prof Mahfud' di Malang.
Perempuan muda yang merupakan duta Pancasila Kabupaten Malang ini mengaku, beberapa kali mengunjungi sekolah-sekolah dari tingkat SD hingga SMA. Menariknya dari kunjungan untuk melaksanakan safari pendidikan Pancasila terkait moral, etika, dan nilai-nilai Pancasila, ia menjumpai para siswa yang punya potensi berkembang, tapi kurang didukung oleh tenaga pengajar dan infrastruktur teknologi.
"Pak Mahfud, guru dan infrastruktur teknologi masih rendah, tapi memiliki anak-anak yang pintar, ini menurut saya bisa dikembangkan, bagaimana program untuk mengembangkan anak-anak muda, tenaga pendidikan, juga sarana prasarana?" ucap Mutia, sapaan akrabnya, dalam 'Tabrak Prof' di Bonderland, Kecamatan Pakisaji,
Kabupaten Malang, Rabu (7/2/2024).
Prof Mahfud pun menjelaskan, bila ia dan Calon Presiden (Capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo, memprioritaskan pendidikan sebagai program utama. Di mana program internet gratis, bisa membantu proses pendidikan, maka generasi muda seperti Mutia bisa menggunakan program internet gratis itu untuk mencerdaskan anak-anak.
"Safari Pendidikan bagus, diteruskan pendidikan Pancasila itu penting sangat penting supaya diteruskan pendidikan Pancasila, harus jalan, sekarang kan ada internet, saudara bisa pakai internet untuk membantu pendidikan itu pakai internet, nanti pemerintah yang akan datang Insya Allah akan menggratiskan internet," ujar Mahfud.
Mengenai tenaga pendidikan yang dinilai kurang mumpuni, pria asal Sampang berkomitmen mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) para tenaga pendidik dengan membuat proyek-proyek pelatihan, dan pendidikan, guna meningkatkan kompetensi tenaga mengajar.
"Bahkan untuk nanti pendidikan, untuk tentara untuk bintara tamtama dari TNI Polri, itu anak-anaknya nanti akan di sekolahkan oleh negara. Nanti kalau (TNI-Polri) sudah pensiun enggak punya rumah, anaknya enggak bisa sekolah. Padahal mereka siang malam bertugas, dia tidur di asrama, begitu pensiun diusir dari asrama, tidak punya rumah, gajinya kecil anaknya enggak bisa sekolah," bebernya.
"Sekarang yang bisa menikmati itu yang perwira-perwiranya, yang bintara tamtama ini gimana, nah itu yang juga harus kita perhatikan, sehingga semuanya mendapat hak pelayanan yang sama dari negara," tandas mantan Menko Polhukam ini.
Sebagai informasi, Kabupaten Malang dan Lumajang menjadi dua lokasi dipilih Mahfud MD untuk berkampanye sepanjang hari Rabu (7/2/2024). Di Bonderland, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Mahfud MD didampingi kader dan calon legislatif (Caleg) DPR RI dari PDI-P, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), dan Partai Hanura, bertemu dengan ribuan masyarakat.
Pada kegiatan ini Prof Mahfud juga mengadakan kegiatan diskusi bertajuk 'Tabrak Prof : Ngobrol Lebih Dekat dengan Prof Mahfud'. Sejumlah warga Malang pun tampak antusias bertanya dan memberikan kritikan kepada mantan Menko Polhukam ini.
Lihat Juga: Cerita Mahfud MD Dikawal 2 Anggota Sat-81/Gultor Kopassus Anak Buah Luhut saat Konflik Cicak Vs Buaya
Perempuan muda yang merupakan duta Pancasila Kabupaten Malang ini mengaku, beberapa kali mengunjungi sekolah-sekolah dari tingkat SD hingga SMA. Menariknya dari kunjungan untuk melaksanakan safari pendidikan Pancasila terkait moral, etika, dan nilai-nilai Pancasila, ia menjumpai para siswa yang punya potensi berkembang, tapi kurang didukung oleh tenaga pengajar dan infrastruktur teknologi.
"Pak Mahfud, guru dan infrastruktur teknologi masih rendah, tapi memiliki anak-anak yang pintar, ini menurut saya bisa dikembangkan, bagaimana program untuk mengembangkan anak-anak muda, tenaga pendidikan, juga sarana prasarana?" ucap Mutia, sapaan akrabnya, dalam 'Tabrak Prof' di Bonderland, Kecamatan Pakisaji,
Kabupaten Malang, Rabu (7/2/2024).
Prof Mahfud pun menjelaskan, bila ia dan Calon Presiden (Capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo, memprioritaskan pendidikan sebagai program utama. Di mana program internet gratis, bisa membantu proses pendidikan, maka generasi muda seperti Mutia bisa menggunakan program internet gratis itu untuk mencerdaskan anak-anak.
"Safari Pendidikan bagus, diteruskan pendidikan Pancasila itu penting sangat penting supaya diteruskan pendidikan Pancasila, harus jalan, sekarang kan ada internet, saudara bisa pakai internet untuk membantu pendidikan itu pakai internet, nanti pemerintah yang akan datang Insya Allah akan menggratiskan internet," ujar Mahfud.
Mengenai tenaga pendidikan yang dinilai kurang mumpuni, pria asal Sampang berkomitmen mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) para tenaga pendidik dengan membuat proyek-proyek pelatihan, dan pendidikan, guna meningkatkan kompetensi tenaga mengajar.
"Bahkan untuk nanti pendidikan, untuk tentara untuk bintara tamtama dari TNI Polri, itu anak-anaknya nanti akan di sekolahkan oleh negara. Nanti kalau (TNI-Polri) sudah pensiun enggak punya rumah, anaknya enggak bisa sekolah. Padahal mereka siang malam bertugas, dia tidur di asrama, begitu pensiun diusir dari asrama, tidak punya rumah, gajinya kecil anaknya enggak bisa sekolah," bebernya.
"Sekarang yang bisa menikmati itu yang perwira-perwiranya, yang bintara tamtama ini gimana, nah itu yang juga harus kita perhatikan, sehingga semuanya mendapat hak pelayanan yang sama dari negara," tandas mantan Menko Polhukam ini.
Sebagai informasi, Kabupaten Malang dan Lumajang menjadi dua lokasi dipilih Mahfud MD untuk berkampanye sepanjang hari Rabu (7/2/2024). Di Bonderland, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Mahfud MD didampingi kader dan calon legislatif (Caleg) DPR RI dari PDI-P, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), dan Partai Hanura, bertemu dengan ribuan masyarakat.
Pada kegiatan ini Prof Mahfud juga mengadakan kegiatan diskusi bertajuk 'Tabrak Prof : Ngobrol Lebih Dekat dengan Prof Mahfud'. Sejumlah warga Malang pun tampak antusias bertanya dan memberikan kritikan kepada mantan Menko Polhukam ini.
Lihat Juga: Cerita Mahfud MD Dikawal 2 Anggota Sat-81/Gultor Kopassus Anak Buah Luhut saat Konflik Cicak Vs Buaya
(maf)
tulis komentar anda