Mahfud MD: Silakan Terima Amplop dan Sembako, Tapi Pilih Capres-Cawapres Sesuai Hati Nurani
Rabu, 07 Februari 2024 - 15:18 WIB
JAWA TIMUR - Calon Wakil Presiden (Cawapres) Mahfud MD menyebut, Pemilu 2024 ini banyak halangan-halangan yang terjadi. Bahkan Mahfud tak menampik adanya tindakan intimidasi yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu.
Hal ini disampaikan Prof. Mahfud MD, cawapres nomor urut 03 yang diusung oleh PDIP, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), dan Partai Hanura, di Bonderland, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, pada Rabu (7/2/2024).
"Banyak halangan yang mengadang pemilu, ada yang dengan intimidasi, ada yang dengan penipuan, ada kecurangan banyak, saya mantan hakim konstitusi, tahu jenis-jenis kecurangan hati-hati saudara," ucap Mahfud MD, di hadapan ribuan masyarakat Malang.
Pria kelahiran Sampang, Madura ini pun mengingatkan agar masyarakat Malang dan Indonesia pada umumnya tetap teguh dan memilih berdasarkan hati nurani. Memang potret politik uang, dan pembagian bantuan sosial (bansos) berkedok bantuan pemerintah saat pemilu disebut Mahfud, marak dilakukan demi memengaruhi pilihan suara masyarakat.
"Saudara harus tetap teguh, saudara sudah pilihan, punya pendapat, jangan mau ditukar dengan amplop, jangan mau ditukar dengan sembako, boleh menerima sembako, boleh, tetapi pada saat memilih saudara tidak boleh terikat dengan amplop dan sembako," ungkap Mahfud MD kembali.
Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) ini percaya masyarakat di Indonesia masih memiliki hati nurani dan tidak buta melihat adanya kecurangan-kecurangan, serta adanya praktek pembagian uang atau paket sembako lain bermotif politik.
Pria berusia 66 tahun ini juga meminta masyarakat tidak takut diintimidasi untuk memilih dan mengarahkan dukungan ke salah satu calon. "Pilih sesuai dengan hati nurani, jangan takut diintimidasi. Jangan dijual kebenaran dan hati nurani, dengan harga murah hanya dengan amplop, sembako, dan bantuan sebagainya," paparnya.
Pada kunjungannya ke Kabupaten Malang, Mahfud didampingi oleh beberapa kader PDIP, mulai dari Ketua DPP Ahmad Basarah, Andreas Eddy Susetyo anggota DPR RI, para Ketua DPC PDI Perjuangan se- Malang raya, para kader dan caleg PPP, Partai Perindo, dan Partai Hanura.
Di kegiatan kampanye bertajuk 'Tabrak Prof. Mahfud : Ngobrol Lebih Dekat dengan Prof. Mahfud' juga memberi kesempatan kepada masyarakat yang datang untuk bertanya dan mengkritisi.
Lihat Juga: Teliti Langkah Cak Imin sebagai Cawapres 2024, Mahasiswa S2 Paramadina Ini Raih IPK 3,95
Hal ini disampaikan Prof. Mahfud MD, cawapres nomor urut 03 yang diusung oleh PDIP, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), dan Partai Hanura, di Bonderland, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, pada Rabu (7/2/2024).
"Banyak halangan yang mengadang pemilu, ada yang dengan intimidasi, ada yang dengan penipuan, ada kecurangan banyak, saya mantan hakim konstitusi, tahu jenis-jenis kecurangan hati-hati saudara," ucap Mahfud MD, di hadapan ribuan masyarakat Malang.
Pria kelahiran Sampang, Madura ini pun mengingatkan agar masyarakat Malang dan Indonesia pada umumnya tetap teguh dan memilih berdasarkan hati nurani. Memang potret politik uang, dan pembagian bantuan sosial (bansos) berkedok bantuan pemerintah saat pemilu disebut Mahfud, marak dilakukan demi memengaruhi pilihan suara masyarakat.
"Saudara harus tetap teguh, saudara sudah pilihan, punya pendapat, jangan mau ditukar dengan amplop, jangan mau ditukar dengan sembako, boleh menerima sembako, boleh, tetapi pada saat memilih saudara tidak boleh terikat dengan amplop dan sembako," ungkap Mahfud MD kembali.
Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) ini percaya masyarakat di Indonesia masih memiliki hati nurani dan tidak buta melihat adanya kecurangan-kecurangan, serta adanya praktek pembagian uang atau paket sembako lain bermotif politik.
Pria berusia 66 tahun ini juga meminta masyarakat tidak takut diintimidasi untuk memilih dan mengarahkan dukungan ke salah satu calon. "Pilih sesuai dengan hati nurani, jangan takut diintimidasi. Jangan dijual kebenaran dan hati nurani, dengan harga murah hanya dengan amplop, sembako, dan bantuan sebagainya," paparnya.
Pada kunjungannya ke Kabupaten Malang, Mahfud didampingi oleh beberapa kader PDIP, mulai dari Ketua DPP Ahmad Basarah, Andreas Eddy Susetyo anggota DPR RI, para Ketua DPC PDI Perjuangan se- Malang raya, para kader dan caleg PPP, Partai Perindo, dan Partai Hanura.
Di kegiatan kampanye bertajuk 'Tabrak Prof. Mahfud : Ngobrol Lebih Dekat dengan Prof. Mahfud' juga memberi kesempatan kepada masyarakat yang datang untuk bertanya dan mengkritisi.
Lihat Juga: Teliti Langkah Cak Imin sebagai Cawapres 2024, Mahasiswa S2 Paramadina Ini Raih IPK 3,95
(cip)
tulis komentar anda