Ada Operasi Bungkam Guru Besar Perguruan Tinggi, Mahfud MD: 59 Kampus Sudah Bicara

Selasa, 06 Februari 2024 - 11:40 WIB
Cawapres Mahfud MD menghadiri acara Tabrak Prof di Koat Kopi, Yogyakarta, Senin (5/2/2024) malam. FOTO/MPI/CHINDY APRILIA PRATIWI
JAKARTA - Calon wakil presiden (cawapres), Mahfud MD membeberkan sejumlah isu terkait operasi bungkam guru besar perguruan tinggi. Hal itu diketahui setelah salah seorang anak muda bernama Irsyad menyampaikan aspirasinya kepada Mahfud MD dalam acara Tabrak Prof di Koat Kopi, Yogyakarta, Senin (5/2/2024).

Menurut Irsyad, dirinya merasa bangga karena saat ini kampus-kampus, terutama di Yogyakarta sudah mulai memelopori penyelamatan demokrasi. Namun Irsyad juga mempertanyakan kampus yang belum menyatakan sikap, apakah karena takut atau ada intimidasi?

Mahfud MD tak menutup kemungkinan hal itu bisa terjadi. Namun bukan karena perguruan tinggi takut dan bukan juga karena adanya tekanan. Sebab, saat ini sudah ada 59 Kampus yang sudah mulai bicara.



"Karena sampai sore ini ada 59 perguruan tinggi yang terus mengalir ya dan ini akan terus perguruan tinggi menyatakan sikap untuk mengawal pemilu dan munculnya pemerintahan yang beretika," kata Mahfud MD dalam acara Tabrak Prof di Yogyakarta, Senin (5/2/2024) malam.

Karena itu, cawapres yang berpasangan dengan Ganjar Pranowo itu mengucapkan terima kasih kepada guru besar dan sivitas akademika Universitas Gadjah Mada (UGM) yang telah lebih dahulu mengajak perguruan tinggi lain menyatakan sikap yang sama.

Mahfud MD mengaku mendapat laporan adanya operasi untuk menekan rektor-rektor yang belum menyatakan sikap dan akan membuat deklarasi untuk kebaikan bangsa untuk membangun demokrasi yang bermatabat.

"Sesudah UGM muncul dan bermunculan jadwal tetapi bersamaan juga muncul juga operasi yang mendekati raktor-rektor belum mengemukakan pendapatnya, belum berkumpul untuk deklarasi diminta untuk menyatakan sikap yang berbeda yang menyatakan Presiden Joko Widodo baik, pemilu baik, penanganan Covid baik, dan lain sebagainya," ucapnya.



"Saudara, ada beberapa rektor perguruan tinggi yang membuat seperti penyataan yang diminta oleh orang yang melakukan operasi itu, tetapi ada rektor yang jelas-jelas menolak yaitu rektor dari Universitas Sugiopranoto dari Semarang," katanya.
(abd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More