Ketua PA GMNI Ingatkan Demokrasi Tak Boleh Kembali ke Era Sebelum Reformasi
Rabu, 31 Januari 2024 - 10:46 WIB
Bukan tanpa alasan, Arief mengungkapkan banyak negara-negara di dunia yang gagal bertransformasi dari non demokratik menjadi negara yang demokratik.
"Proses konsolidasi demokrasi banyak negara yang berhasil dan tidak berhasil. Misalnya, Arab Spring, proses konsolidasi mau berubah dari negara yang non demokratik menjadi demokratik. Tapi Arab Spring tidak berhasil malah negara-negara Arab sampai saat ini masih terjadi pergolakan politik dan kekerasan militer. Termasuk yang dialami Yugoslavia," katanya.
Satu hal, menurut Prof Arief, sebagai organisasi nasionalis, perayaan keagamaan merupakan tradisi wajib bagi PA GMNI. Di samping itu. PA GMNI juga memberikan tali kasih kepada 8 keluarga tokoh alumni GMNI.
Acara perayaan natal PA GMNI yang menghadirkan pendeta Johni Mardisantosa ini juga dihadiri Dirut TVRI Iman Brotoseno, anggota Dewas TVRI Hardly Stefano, Direktur Program dan Pemred Berita TVRI Arif A Kuswardono, Ketua Harian DPP PA GMNI Arudji Wahyono, dan Komisioner Informasi Publik Handoko.
"Proses konsolidasi demokrasi banyak negara yang berhasil dan tidak berhasil. Misalnya, Arab Spring, proses konsolidasi mau berubah dari negara yang non demokratik menjadi demokratik. Tapi Arab Spring tidak berhasil malah negara-negara Arab sampai saat ini masih terjadi pergolakan politik dan kekerasan militer. Termasuk yang dialami Yugoslavia," katanya.
Satu hal, menurut Prof Arief, sebagai organisasi nasionalis, perayaan keagamaan merupakan tradisi wajib bagi PA GMNI. Di samping itu. PA GMNI juga memberikan tali kasih kepada 8 keluarga tokoh alumni GMNI.
Acara perayaan natal PA GMNI yang menghadirkan pendeta Johni Mardisantosa ini juga dihadiri Dirut TVRI Iman Brotoseno, anggota Dewas TVRI Hardly Stefano, Direktur Program dan Pemred Berita TVRI Arif A Kuswardono, Ketua Harian DPP PA GMNI Arudji Wahyono, dan Komisioner Informasi Publik Handoko.
(abd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda