Survei Galidata: Ganjar-Mahfud Pimpin Elektabilitas Pilpres 2024
Kamis, 11 Januari 2024 - 21:26 WIB
Selanjutnya, peran gerakan mahasiswa dan masyarakat sipil dalam menolak politik dinasti juga menjadi sorotan Ray Rangkuti.
“Intensifnya gerakan mahasiswa seta masyarakat sipil yang menolak politik dinasti, dan bagaimana generasi terkini merespon isu-isu politik dalam bentuk-bentuk kreatif, sepetinya mulai bekerja di masyarakat,” terang Ray.
Bey Arief Budiman membenarkan bahwa hasil survei tersebut sejalan dengan analisis Ray Rangkuti. Kepuasan terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai kurang baik dengan hanya mencapai 57,6%.
Beberapa faktor ketidakpuasan masyarakat meliputi masalah lonjakan harga pangan, kesulitan mencari lapangan pekerjaan, kebijakan pendidikan dan kesehatan yang dianggap mahal, serta kontroversi politik dinasti yang melibatkan keluarga Presiden.
“Dalam pemilu nanti, tiga provinsi di Jawa memainkan peran penting. Ganjar unggul di Jawa Tengah dan Jawa Timur, sementara Prabowo mendominasi di Jawa Barat,” kata Bey.
Pada level provinsi, lanjut dia, Prabowo unggul sebesar 40% di Jawa Barat, sedangkan di Jawa Tengah, Ganjar memimpin dengan perolehan 43,7%. Sementara itu, di Jawa Timur, Ganjar-Mahfud memimpin tipis dengan perolehan 37,1%.
Diketahui, Survei Galidata dilakukan sejak 24 Desember 2023 hingga 6 Januari 2024, melibatkan 1.200 responden dengan margin of error 2,83% dan tingkat kepercayaan 95%.
Penekanan pada tiga provinsi di Jawa melibatkan 800 responden tambahan di masing-masing provinsi, dengan Margin of Error di setiap provinsi sebesar 3,2%.Hasil survei ini diharapkan memberikan pandangan yang lebih akurat terkait elektabilitas dan dinamika politik menjelang Pemilu 2024.
“Untuk Jatim, Ganjar-Mahfud memimpin tipis dengan perolehan 37,1%. Berturut-turut di bawahnya adalah pasangan Anies-Muhaimin dengan 30% dan Prabowo-Gibran 27,6. Dengan undecided voters sebesar 5,3%, kemungkinan gambaran hasil survei Galidata di Jatim mendekati dinamika saat pemilu akan sangat presisi,” tukas Bey.
“Intensifnya gerakan mahasiswa seta masyarakat sipil yang menolak politik dinasti, dan bagaimana generasi terkini merespon isu-isu politik dalam bentuk-bentuk kreatif, sepetinya mulai bekerja di masyarakat,” terang Ray.
Bey Arief Budiman membenarkan bahwa hasil survei tersebut sejalan dengan analisis Ray Rangkuti. Kepuasan terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai kurang baik dengan hanya mencapai 57,6%.
Beberapa faktor ketidakpuasan masyarakat meliputi masalah lonjakan harga pangan, kesulitan mencari lapangan pekerjaan, kebijakan pendidikan dan kesehatan yang dianggap mahal, serta kontroversi politik dinasti yang melibatkan keluarga Presiden.
“Dalam pemilu nanti, tiga provinsi di Jawa memainkan peran penting. Ganjar unggul di Jawa Tengah dan Jawa Timur, sementara Prabowo mendominasi di Jawa Barat,” kata Bey.
Pada level provinsi, lanjut dia, Prabowo unggul sebesar 40% di Jawa Barat, sedangkan di Jawa Tengah, Ganjar memimpin dengan perolehan 43,7%. Sementara itu, di Jawa Timur, Ganjar-Mahfud memimpin tipis dengan perolehan 37,1%.
Diketahui, Survei Galidata dilakukan sejak 24 Desember 2023 hingga 6 Januari 2024, melibatkan 1.200 responden dengan margin of error 2,83% dan tingkat kepercayaan 95%.
Penekanan pada tiga provinsi di Jawa melibatkan 800 responden tambahan di masing-masing provinsi, dengan Margin of Error di setiap provinsi sebesar 3,2%.Hasil survei ini diharapkan memberikan pandangan yang lebih akurat terkait elektabilitas dan dinamika politik menjelang Pemilu 2024.
Baca Juga
“Untuk Jatim, Ganjar-Mahfud memimpin tipis dengan perolehan 37,1%. Berturut-turut di bawahnya adalah pasangan Anies-Muhaimin dengan 30% dan Prabowo-Gibran 27,6. Dengan undecided voters sebesar 5,3%, kemungkinan gambaran hasil survei Galidata di Jatim mendekati dinamika saat pemilu akan sangat presisi,” tukas Bey.
tulis komentar anda