Agar Tak Diremehkan Negara Lain, Pengamat Sebut Pertahanan Harus Jadi Prioritas

Selasa, 09 Januari 2024 - 19:12 WIB
"Nomor 13 di Dunia itu artinya kita diatas Ukraina, Australia, dan Iran. Jadi bukan semata-mata tentang perang atau tidak perang, namun dalam konsep Ketahanan Nasional bagaimana suatu Negara siap menghadapi Ancaman Tantangan Hambatan dan Gangguan (ATGH)," ungkap Alumni Sekolah Kajian Stratejik dan Global, Magister Ketahanan Nasional, Universitas Indonesia ini.

Tak hanya itu Varhan juga menyinggung soal komponen cadangan (Komcad), penguatan industri pertahanan dalam negeri, peningkatan institusi pendidikan ketahanan nasional, hingga penguatan ketahanan pangan.

"Komcad selama ini hanya jadi konsep dan wacana, baru di zaman Pak Prabowo terealisasi kelembagaannya, pembuatan kendaraan taktis maung oleh PT Pindad juga lahir di era Pak Prabowo, lalu ada empat fakultas baru yang iaprakarsai di Universitas Pertahanan dan konsep food estate sebagai bagian dari konsep pertahanan semesta yang terus dimaksimalkan," jelas Varhan.

Terakhir, Pria yang menjabat sebagai Menpora DPP LIRA ini bersuara mengenai bahayanya potensi Proxy War dimana perang senjata bukan lagi menjadi pilihan utama, karena mahalnya biaya yang ditimbulkan.

"Saya melihat Pak Prabowo terlihat visioner ketika aktif dalam forum-forum dunia untuk menegaskan posisi politik bebas aktif Indonesia, berkawan dengan sebanyak-banyaknya negara agar tidak perlu terjadi serangan-serangan baik militer maupun proxy, seperti yang selalu beliau katakan, satu musuh kebanyakan, 1.000 kawan terlalu sedikit," tutupnya.
(maf)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More