Antisipasi Serangan Siber, Defend ID Kembangkan ESM dan ECM untuk Pertahanan Militer

Senin, 01 Juli 2024 - 23:21 WIB
loading...
Antisipasi Serangan...
Holding BUMN industri pertahanan dalam negeri yakni, Defend ID mengembangkan ESM perangkat pendukung militer dalam peperangan elektronika dan penangkalnya ECM. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Holding BUMN industri pertahanan dalam negeri yakni, Defend ID mengembangkan Electronic Support Measure (ESM) perangkat pendukung militer dalam peperangan elektronika dan penangkalnya Electronic Counter Measure (ECM). Pengembangan itu dilakukan sebagai respons atas serangan siber terhadap Pusat Data Nasional (PDN) beberapa waktu lalu.

Direktur Umum Defend ID yang juga Direktur Umum PT Len Industri, Bobby Rasyidin menjelaskan kedua sistem tersebut dikembangkan sebagai antisipasi terhadap serangan siber.

“Sebagai industri pertahanan, teknologi yang dikembangkan disebut dengan Network Centric Warfare (NCW),” ujarnya saat memaparkan Capaian Kinerja Tahun Buku 2023 di Jakarta, Senin (1/7/2024).

Bobby menyebut saat Ukraina diserang oleh Rusia, hal yang pertama kali dilakukan militer Rusia adalah dengan men-jamming semua “mata” atau radar dan sebagainya milik Ukraina.

“Nah itu ada antinya, kami mengembangkan antinya. Jadi selain mengembangkan electronic warfaring kami juga mengembangkan counter measure-nya. Kalau Rusia menyerang dengan ESM, untuk lakukan jamming. Maka kalau di dunia defense ada namanya ECM. Nah ini kami kembangkan,” katanya.

Menurut Bobby, pengembangan sistem ini merupakan tugas dari dari Menteri Pertahanan (Menhan) untuk mengembangkan counter measure-nya dari sisi digitalnya.



”Ini kami kembangkan, mulai dari data link kemudian measure system, combat management system. Kalau di PT Pindad yakni, battle management system. Electronic warfare nya mulai dari ECM, ESM itu kami kembangkan. Dalam satu tahun ke depan sudah ada beberapa platform yakni darat, platform udara, dan platform laut nanti punya sistem sendiri,” katanya.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Ketua Umum HMI UNJ:...
Ketua Umum HMI UNJ: Pengesahan RUU TNI Jadi UU Momentum Perkuat Pertahanan Nasional
RUU TNI Langkah Strategis...
RUU TNI Langkah Strategis Menghadapi Tantangan Global yang Kian Kompleks
Pengamat Militer Sebut...
Pengamat Militer Sebut Seskab Dapat Ditempati Prajurit TNI Aktif
Komisi I Sebut Revisi...
Komisi I Sebut Revisi UU TNI Penting untuk Kebutuhan Pertahanan Modern
Kuliah Umum di Seskoad,...
Kuliah Umum di Seskoad, AHY: Ancaman Terhadap Infrastruktur Penting Nasional Harus Diantisipasi
Jatuh Bangun Hubungan...
Jatuh Bangun Hubungan Pertahanan dan Keamanan Indonesia-China
Vanita Naraya Tekankan...
Vanita Naraya Tekankan Pentingnya Perempuan dalam Ketahanan Negara
Pengamat Militer: Pelibatan...
Pengamat Militer: Pelibatan TNI dalam Urusan Pangan Butuh Keputusan Politik Negara
MNEK 2025: Diplomasi...
MNEK 2025: Diplomasi Maritim, Soft Power, dan Stabilitas Kawasan
Rekomendasi
Dzulqadah, Asal-usul...
Dzulqa'dah, Asal-usul dan Penamaannya sebagai Bulan Haram
Dampak Tarif Trump,...
Dampak Tarif Trump, Penerimaan Bea Cukai AS Pecah Rekor Tembus Rp259 Triliun per April
Arne Slot Cetak Sejarah,...
Arne Slot Cetak Sejarah, Bawa Liverpool Juara di Musim Debut
Berita Terkini
Infrastruktur dan Pembiayaan
Infrastruktur dan Pembiayaan
11 menit yang lalu
Ada Produk Haram Berlabel...
Ada Produk Haram Berlabel Halal, MUI Dorong Tingkatkan Pengawasan
6 jam yang lalu
Ketum FSP-RTMM Dorong...
Ketum FSP-RTMM Dorong Gaungkan Lagi Gerakan Cinta Produk Indonesia
6 jam yang lalu
Anggota DPR Terkejut...
Anggota DPR Terkejut Penahanan Kades Kohod Ditangguhkan
7 jam yang lalu
Ketua DPP Perindo: Kerja...
Ketua DPP Perindo: Kerja Keras dan Prestasi Jadi Kunci Peran Perempuan di Politik
8 jam yang lalu
Ledakan Dahsyat Guncang...
Ledakan Dahsyat Guncang Pelabuhan Iran, Kemlu Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban
8 jam yang lalu
Infografis
Militer China Kepung...
Militer China Kepung Taiwan untuk Simulasi Invasi Besar-besaran
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved