Ganjar Ingin Tuntaskan Optimalisasi Potensi Sumber Daya Alam soal Kerja Sama Selatan-Selatan
Minggu, 07 Januari 2024 - 22:42 WIB
JAKARTA - Calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo menanggapi bahwa Indonesia punya beragam potensi, salah satunya sumber daya alam (SDA) guna memperkuat kondisi perekonomian negara Selatan dalam kerja sama Selatan-Selatan (KSS). Hal itu dikatakannya pada saat debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024).
KSS adalah skema kerja sama antarnegara berkembang yang dilakukan melalui berbagai hubungan bilateral dan multilateral secara mutual untuk menghasilkan solusi bersama bagi pembangunan negara Selatan. Ganjar menuturkan, pemerintah ke depan harus memerhatikan penguatan peran Indonesia dalam KSS untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkualitas.
Salah satunya melalui optimalisasi SDA yang dimiliki. Memperkuat diplomasi luar negeri bebas aktif, pengembangan inklusifitas kemitraan dengan negara lain, serta penguatan kelembagaan penjuru bagi kerjasama pembangunan internasional juga perlu dilakukan.
"Ambil satu saja, teknologi baterai, maka kalaulah kemudian kita akan bekerja sama dengan selatan-selatan nikel kita miliki, tapi bauksit kita bisa share dengan negara yang lain. Ada juga lithium umpama dengan Argentina," kata Ganjar.
Ganjar optimistis jika SDA Indonesia dikelola dengan baik, maka akan berdampak kepada perekonomian, baik Indonesia maupun negara-negara Selatan. "Kalau kemudian ini kita konsentrasikan penuh betapa kekuatan ekonomi akan besar ini menciptakan lapangan kerja dan kita menyiapkan jemput bola SDM yang unggul untuk bisa meraih itu dan kekuatan itu akan berimbas kepada rakyat kecil," tutur Ganjar.
"Satu butuh lapangan kerja, dua dia butuh daya beli yang baik, dan yang ketiga mereka butuh pekerjaan karena ada lapangan kerja yang disediakan oleh pemerintah," pungkasnya.
Diketahui, tema debat capres kali ini adalah Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional, Globalisasi, Geopolitik, dan Politik Luar Negeri.
KSS adalah skema kerja sama antarnegara berkembang yang dilakukan melalui berbagai hubungan bilateral dan multilateral secara mutual untuk menghasilkan solusi bersama bagi pembangunan negara Selatan. Ganjar menuturkan, pemerintah ke depan harus memerhatikan penguatan peran Indonesia dalam KSS untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkualitas.
Salah satunya melalui optimalisasi SDA yang dimiliki. Memperkuat diplomasi luar negeri bebas aktif, pengembangan inklusifitas kemitraan dengan negara lain, serta penguatan kelembagaan penjuru bagi kerjasama pembangunan internasional juga perlu dilakukan.
"Ambil satu saja, teknologi baterai, maka kalaulah kemudian kita akan bekerja sama dengan selatan-selatan nikel kita miliki, tapi bauksit kita bisa share dengan negara yang lain. Ada juga lithium umpama dengan Argentina," kata Ganjar.
Ganjar optimistis jika SDA Indonesia dikelola dengan baik, maka akan berdampak kepada perekonomian, baik Indonesia maupun negara-negara Selatan. "Kalau kemudian ini kita konsentrasikan penuh betapa kekuatan ekonomi akan besar ini menciptakan lapangan kerja dan kita menyiapkan jemput bola SDM yang unggul untuk bisa meraih itu dan kekuatan itu akan berimbas kepada rakyat kecil," tutur Ganjar.
"Satu butuh lapangan kerja, dua dia butuh daya beli yang baik, dan yang ketiga mereka butuh pekerjaan karena ada lapangan kerja yang disediakan oleh pemerintah," pungkasnya.
Diketahui, tema debat capres kali ini adalah Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional, Globalisasi, Geopolitik, dan Politik Luar Negeri.
(rca)
tulis komentar anda