Mahfud MD Tanggapi Prabowo: Kita Tidak Ingin Impor Sapi
Jum'at, 05 Januari 2024 - 17:47 WIB
JAKARTA - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD angkat suara ihwal rencana Capres Nomor Urut 2, Prabowo Subianto yang ingin impor 1,5 juta sapi demi mendukung program bagi susu gratis untuk anak-anak.
Cawapres yang didukung Partai Perindo itu pun mempersilakan kubu 02 untuk merealisasikan programnya.
"Silakan, silakan nanti kita buktikan," terang Mahfud saat ditemui di Grha Oikumene, Jakarta Pusat, Jumat (5/1/2024).
Hanya saja, Mahfud bersama Ganjar Pranowo tidak ingin bila mengimpor komoditas guna menjalankan program kerja.
"Kalau kita dengan sendirinya program susu tidak impor itu, karena kita memang tekadnya tidak impor," tegas Mahfud.
Sekadar informasi, Prabowo sebelumnya melontarkan wacana impor 1,5 juta sapi perah saat menghadiri diskusi PWI di Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, Kamis (4/1/2024).
Prabowo menjelaskan, rencana impor sapi perah itu ditujukan untuk memenuhi pasokan susu dalam negeri guna merealisasikan program pembagian susu gratis pada anak-anak.
Lihat Juga: Rencana 40 Menteri Kabinet Prabowo-Gibran Dikritik, Pengamat Bandingkan dengan Amerika Serikat
Cawapres yang didukung Partai Perindo itu pun mempersilakan kubu 02 untuk merealisasikan programnya.
"Silakan, silakan nanti kita buktikan," terang Mahfud saat ditemui di Grha Oikumene, Jakarta Pusat, Jumat (5/1/2024).
Hanya saja, Mahfud bersama Ganjar Pranowo tidak ingin bila mengimpor komoditas guna menjalankan program kerja.
"Kalau kita dengan sendirinya program susu tidak impor itu, karena kita memang tekadnya tidak impor," tegas Mahfud.
Sekadar informasi, Prabowo sebelumnya melontarkan wacana impor 1,5 juta sapi perah saat menghadiri diskusi PWI di Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, Kamis (4/1/2024).
Prabowo menjelaskan, rencana impor sapi perah itu ditujukan untuk memenuhi pasokan susu dalam negeri guna merealisasikan program pembagian susu gratis pada anak-anak.
Lihat Juga: Rencana 40 Menteri Kabinet Prabowo-Gibran Dikritik, Pengamat Bandingkan dengan Amerika Serikat
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(maf)
tulis komentar anda