Ganjar-Mahfud Tawarkan Skema Subsidi agar Sembako Melimpah Harga Murah

Jum'at, 05 Januari 2024 - 17:33 WIB
Istri capres Ganjar Pranowo, Siti Atikoh mengungkapkan, fluktuasi harga sembako menyusahkan para petani Indonesia dan kerap membuat mereka berada di kondisi terjepit. Foto/TPN Ganjar-Mahfud
JAKARTA - Pasangan calon pasangan presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD berkomitmen mengatasi persoalan yang mendera petani. Salah satu persoalan yang dihadapi adalah rendahnya harga jual di level petani.

Istri capres Ganjar Pranowo, Siti Atikoh mengungkapkan, fluktuasi harga sembako menyusahkan para petani Indonesia dan kerap membuat mereka berada di kondisi terjepit. Di satu sisi, sebagai produsen, para petani menderita karena harga jual di level petani rendah.

Sementara di sisi lain, mereka juga merupakan konsumen yang harus berhadapan dengan harga sembako yang mahal. Atikoh menegaskan, pasangan Ganjar-Mahfud berkomitmen untuk menangani masalah pangan nasional, termasuk harga sembako yang tidak stabil.



Ujungnya, keuntungan akan diperoleh oleh semua pihak, baik petani maupun masyarakat sebagai konsumen. Alumnus Fakultas Teknologi Pertanian UGM itu mengungkapkan, harus ada formula konkret untuk mengatasi permasalahan tersebut. Salah satunya subsidi yang diberikan dalam bentuk harga pasar maupun penampungan hasil petani oleh pemerintah.



"Tentu harus ada subsidi. Subsidinya seperti apa? Apakah bentuknya subsidi harga (di pasar) atau pemerintah yang menampung hasil (petani) dengan harga yang cukup, sehingga mereka mendapat keuntungan yang cukup," kata Atikoh dalam keterangan tertulis dari Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Jumat (5/1/2024).

Atikoh menekankan perlunya langkah cepat dari pemerintah untuk menyetabilkan harga bahan pokok. Masyarakat, terutama petani harus dapat merasakan keberpihakan pemerintah terhadap pemenuhan kebutuhan pokok mereka.

"Mereka merasa keberpihakan pemerintah itu ada, pemerintah itu hadir ketika petani itu membutuhkan," katanya.

Atikoh menyarankan agar petani membangun lumbung keluarga terlebih dahulu. Lewat lumbung keluarga, sebagian produksi petani dapat disisihkan dan disimpan untuk konsumsi sendiri.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More