Narasi Pilpres Satu Putaran Dinilai Pembajakan terhadap Demokrasi
Sabtu, 30 Desember 2023 - 12:45 WIB
"Dimana proses dan juga berlingkaran demokrasi sendiri harusnya dikembalikan, diselenggarakan oleh rakyat. Bukan kemudian aktor politik yang menentukan proses tersebut," papar Afit.
Menghadapi perang narasi, Afit meminta masyarakat jangan sampai merugi karena terseret arus. Masyarakat harus lebih cerdas mengelola narasi yang dilempar antara kelompok pendukung capres-cawapres.
"Aktor politik, calon, timses, dan sebagainya tidak memperkeruh suasana dengan narasi yang kontradiktif dengan perkembangan demokrasi di indonesia," kata Afit.
Sebelumnya, sejumlah pendukung pasangan Capres dan Cawapres Nomoro urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mengkampanyekan perlunya pilpres digelar cuma satu putaran agar negara bisa hemat. Politikus Partai Gelora Fahri Hamzah, menyebut biaya putaran kedua Pilpres sekitar Rp17 triliun.
Hal serupa dikampanyekan Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid mengatakan jika Prabowo-Gibran menang satu putaran maka akan mengefisienkan anggaran negara Rp17 triliun.
Menghadapi perang narasi, Afit meminta masyarakat jangan sampai merugi karena terseret arus. Masyarakat harus lebih cerdas mengelola narasi yang dilempar antara kelompok pendukung capres-cawapres.
"Aktor politik, calon, timses, dan sebagainya tidak memperkeruh suasana dengan narasi yang kontradiktif dengan perkembangan demokrasi di indonesia," kata Afit.
Sebelumnya, sejumlah pendukung pasangan Capres dan Cawapres Nomoro urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mengkampanyekan perlunya pilpres digelar cuma satu putaran agar negara bisa hemat. Politikus Partai Gelora Fahri Hamzah, menyebut biaya putaran kedua Pilpres sekitar Rp17 triliun.
Hal serupa dikampanyekan Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid mengatakan jika Prabowo-Gibran menang satu putaran maka akan mengefisienkan anggaran negara Rp17 triliun.
(kri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda