Hati-hati Narkoba Era Baru Perusak Otak Anak-anak

Minggu, 09 Agustus 2020 - 23:03 WIB
Pertama, aktivitas terbaik untuk mengatasi dampak kecanduan ponsel adalah dengan melatih sel-sel tubuhnya agar cerdas kembali, hingga dapat mencapai potensi fitrahnya melalui latihan jasmani khusus (detail teknik cara melakukannya lebih baik kita bahas di pertemuan langsung). Tubuh yang cerdas tahu apa yang dibutuhkannya untuk pulih. Profesor Robert W. Lovett dari Harvard Medical School adalah salah satu tokoh yang mengajarkan penggunaan kecerdasan tubuh. “Dengan teknik khusus, tubuh bisa ditanya dan mampu memberikan jawaban yang objektif. Bila suatu hal (fasilitas, metode, produk, lingkungan atau bahkan team) tidak dibutuhkan tubuh, karena tidak baik untuk kesehatan, hasil tes akan melemahkan tubuh. Sebaliknya, bila baik untuk kesehatan, hasil tes akan menguatkan tubuh.”

Buktinya, menempelkan gadget ke telinga atau area dada dekat jantung, radiasi gadget akan melemahkan tubuh saat dites dengan metode tersebut. Pertanda sel-sel tubuh yang cerdas mampu mengenali bahaya gadget yang radiasinya ternyata melemahkan potensi tubuh.

Jadi, sebelum terlanjur kecanduan ponsel, segera alihkanlah fokus perhatian anak pada aktivitas bersama teman sebayanya, agar ketergantungan anak-anak pada gadget tidak melemahkan potensi tubuh sehingga menjauhkan anak-anak dari fitrahnya. Tubuh yang melemah akibat dari gempuran gelombang radiasi ponsel yang terus-menurus, akan melemahkan tubuh dan berdampak pada hilangnya kemampuan alami sel dalam memproteksi dirinya. Sel-sel menjadi bloon dan bila sel sudah bloon, maka tubuh akan kehilangan “Body intellegent” (kecerdasan tubuh), sehingga tak lagi mampu memproteksi dirinya dari hal yang melemahkan tubuhnya seperti ponsel.

Maka sebelum terlanjur kecanduan, segera gantikan dengan aktivitas yang membuat mereka dapat berinteraksi dengan teman-teman sebayanya, agar anak-anak dapat mengembangkan kemampuan sosial dan emosi di antara mereka. Fitrahnya manusia adalah berkumpul. Bila manusia hidup sesuai fitrahnya, mereka akan tumbuh dengan potensi tubuh optimal. Jika anak tidak pernah berinteraksi dengan teman-temannya, karena sibuk dengan ponselnya, maka dikhawatirkan dia akan tumbuh menjadi pribadi yang potensi tubuhnya lemah. Padahal, potensi tubuh yang kuat optimal adalah dasar sukses. Hal tersebut juga akan menghilangkan rasa aman dan percaya diri pada diri anak ketika memasuki lingkungan yang baru, bahkan menurunkan kemampuan untuk mampu berinteraksi dengan orang baru.

Kedua, bertindaklah tegas terhadap anak, idealnya jangan biasakan beri hadiah ponsel pada anak kecil agar mereka tidak punya kebiasaan akses internet. Bila kondisi mengharuskan anak memiliki ponsel, bekali “ponsel jadul” yang tidak bisa akses internet, lalu jaga jangan sampai terhubung dengan aplikasi dan games yang akan membuat kecanduan.

Tidak bisa dipungkiri, jika memainkan games atau mengecek akun sosial media merupakan salah satu hal yang menyenangkan. Eits, tapi tunggu dulu! Hal yang menyenangkan belum tentu bermanfaat. Hati-hati dengan ponsel kita. Semakin anak kita menyukai sebuah aplikasi di ponsel kita, maka semakin besar kemungkinan anak kita akan terus membukanya, dan akibatnya anak kita malah jadi ketergantungan pada gadget gara-gara kita.

Untuk mencegah hal itu terjadi, kita bisa meng-uninstall aplikasi-aplikasi yang bisa mengakibatkan kecanduan seperti games yang ada di gadget kita dengan tujuan agar keinginan anak kita untuk membuka dan mengambil gadget kita, bahkan tanpa setahu kita untuk membuka aplikasi tersebut bisa berkurang, karena telah dihapus dari gadget. Tidak adanya aplikasi tersebut, maka anak kita jadi tidak punya dorongan lagi untuk selalu berkutat pada gadget.

Pesan

Tegaslah, jangan sampai terlambat. Bimbing anak-anak kita, bukan memanjakan. Ketegasan orang tua betul-betul dibutuhkan agar anak kita dapat terbebaskan dari yang namanya kecanduan gadget yang dapat merusak lima bagian otak dan menghambat perkembangan otak anak. Ingat, masa depan anak kita tergantung pada keputusan kita saat ini.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(ras)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More