KIB Bangun Kualitas Demokrasi dan Integritas Pemuda Bareng BEM Unsri
Jum'at, 15 Desember 2023 - 14:10 WIB
JAKARTA - Sekretariat Bersama (Sekber) Kuning Ijo Biru (KIB) membangun kualitas demokrasi dan integritas pemuda berkolaborasi dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang. Acara kolaborasi KIB dengan BEM Unsri itu digelar di Student Center Universitas Sriwijaya, Kamis (14/12/2023).
Acara diskusi tersebut dibuka oleh Presiden BEM Unsri Moh Adzra Zaki. Dia menyinggung masih kuatnya cengkeraman rektorat terhadap kebebasan otonomi kampus. “Padahal Mahkamah Konstitusi sudah memberi ruang seluasnya terhadap politik pencerdasan di dalam kampus,” katanya.
Sementara itu, Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun mengapresiasi putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) yang mencopot paman Gibran Rakabuming Raka, Anwar Usman dari jabatan Ketua MK karena terbukti melakukan pelanggaran berat terhadap kode etik atas uji materi perkara nomor 90/PUU-XXI/2023 tentang batas usia capres-cawapres.
“Meski tidak bisa menganulir putusan Gibran jadi cawapres, namun di mata publik sudah cacat moral,” kata Refly dalam kesempatan sama.
Dia pun mengajak mahasiswa untuk mempelajari visi misi setiap pasangan capres-cawapres peserta Pilpres 2024. Dia mengimbau mahasiswa jangan tertipu gimik-gimik yang bisa membodohi publik.
Sementara itu, Mantan Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang menilai dibutuhkan figur capres yang berintegritas tinggi untuk mengembalikan pemberantasan korupsi kepada semangat pendirian awal KPK. “Hanya figur Anies Baswedan yang dalam debat perdana capres, yang tegas akan revisi UU KPK kembali ke khitahnya,” katanya.
Sementara itu, Koordinator Sekretariat Bersama (Sekber) Kuning Ijo Biru (KIB) Habil Marati menyoroti mahalnya ongkos politik. “Hal ini terjadi akibat liberalisasi yang menyimpang dari UUD 45,” ujarnya.
Dia juga mengimbau mahasiswa memperhatikan rekam jejak pasangan capres-cawapres saat era reformasi. “Hanya Anies Baswedan yang Ketua SMPT UGM yang jelas posisi terhadap reformasi,” imbuhnya.
Dia juga menyoroti politik dinasti. Menurut dia, dinasti politik akan menjadi cacat demokrasi yang diibaratkan sebagai kondisi stunting demokrasi. “Maka Pilpres 2024 akan jadi jembatan emas masa depan mahasiswa, hanya Anies Baswedan yang memenuhi ekspetasi,” ujarnya.
Aktivis Rocky Gerung juga berharap para mahasiswa memilih capres yang punya gagasan dan visi misi genuine. Humas KIB Andrianto Andri yang juga hadir di lokasi melihat dinamika di kampus-kampus di Sumatera sudah mulai keluar dari zona nyaman dengan kepedulian terhadap pemilu yang akan segera berlangsung. Acara itu juga dihadiri oleh Prof Anwar Sanusi, Yasin Kara, dan Sirajuddin Abdul Wahab.
Acara diskusi tersebut dibuka oleh Presiden BEM Unsri Moh Adzra Zaki. Dia menyinggung masih kuatnya cengkeraman rektorat terhadap kebebasan otonomi kampus. “Padahal Mahkamah Konstitusi sudah memberi ruang seluasnya terhadap politik pencerdasan di dalam kampus,” katanya.
Sementara itu, Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun mengapresiasi putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) yang mencopot paman Gibran Rakabuming Raka, Anwar Usman dari jabatan Ketua MK karena terbukti melakukan pelanggaran berat terhadap kode etik atas uji materi perkara nomor 90/PUU-XXI/2023 tentang batas usia capres-cawapres.
“Meski tidak bisa menganulir putusan Gibran jadi cawapres, namun di mata publik sudah cacat moral,” kata Refly dalam kesempatan sama.
Dia pun mengajak mahasiswa untuk mempelajari visi misi setiap pasangan capres-cawapres peserta Pilpres 2024. Dia mengimbau mahasiswa jangan tertipu gimik-gimik yang bisa membodohi publik.
Sementara itu, Mantan Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang menilai dibutuhkan figur capres yang berintegritas tinggi untuk mengembalikan pemberantasan korupsi kepada semangat pendirian awal KPK. “Hanya figur Anies Baswedan yang dalam debat perdana capres, yang tegas akan revisi UU KPK kembali ke khitahnya,” katanya.
Sementara itu, Koordinator Sekretariat Bersama (Sekber) Kuning Ijo Biru (KIB) Habil Marati menyoroti mahalnya ongkos politik. “Hal ini terjadi akibat liberalisasi yang menyimpang dari UUD 45,” ujarnya.
Dia juga mengimbau mahasiswa memperhatikan rekam jejak pasangan capres-cawapres saat era reformasi. “Hanya Anies Baswedan yang Ketua SMPT UGM yang jelas posisi terhadap reformasi,” imbuhnya.
Dia juga menyoroti politik dinasti. Menurut dia, dinasti politik akan menjadi cacat demokrasi yang diibaratkan sebagai kondisi stunting demokrasi. “Maka Pilpres 2024 akan jadi jembatan emas masa depan mahasiswa, hanya Anies Baswedan yang memenuhi ekspetasi,” ujarnya.
Aktivis Rocky Gerung juga berharap para mahasiswa memilih capres yang punya gagasan dan visi misi genuine. Humas KIB Andrianto Andri yang juga hadir di lokasi melihat dinamika di kampus-kampus di Sumatera sudah mulai keluar dari zona nyaman dengan kepedulian terhadap pemilu yang akan segera berlangsung. Acara itu juga dihadiri oleh Prof Anwar Sanusi, Yasin Kara, dan Sirajuddin Abdul Wahab.
(rca)
tulis komentar anda