KIB Ajak Mahasiswa Ikut Dukung Anies-Muhaimin
loading...
A
A
A
JAKARTA - Koordinator Sekretariat Bersama (Sekber) Kuning Ijo Biru (KIB) Habil Marati mengajak mahasiswa ikut mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar ( Amin ) di Pilpres 2024. Dia mengatakan, Amin membawa oksigen bersih, pro rakyat, dan tidak berpihak kepada oligarki.
Dia mengungkapkan rekam jejak Anies sudah teruji saat menjabat Gubernur DKI Jakarta dalam penanganan Covid-19, Jakarta International Stadium (JIS), dan integrasi moda transportasi massal. “Akan jadi modal Anies Baswedan untuk jadi presiden,” katanya dalam Dialog Publik bertajuk Milenial dan Republik di Kafe Nongki, Surabaya, Senin (13/11/2023).
Dalam kesempatan itu, dia juga menyoroti kondisi terkini. Menurut dia, kemerosotan situasi saat ini akibat reformasi yang tidak ada konsepnya alias asal jatuhkan Soeharto. “Mahasiswa harus bangkit kembali, jangan egois kejar IPK atau sibuk kejar wisuda akibatnya tidak kritis lagi,” katanya dalam dialog kolaborasi antara KIB dengan Forum BEM Jawa Timur itu.
Sementara itu, Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun menyoroti ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold) 20 %. Dia menilai presidential threshold tersebut membelenggu demokrasi, sehingga capres jadi terbatas.
Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang mengatakan perlunya pemimpin ke depan yang berintegritas. Pemimpin berintegritas yang dimaksudnya adalah pasangan Amin.
Dialog tersebut turut dihadiri oleh Ketua Umum Relawan Go-Anies Sirajuddin Abdul Wahab, Yasin Kara dari relawan Anies Amanat Indonesia, Andrianto, serta tokoh KIB lainnya.
Dia mengungkapkan rekam jejak Anies sudah teruji saat menjabat Gubernur DKI Jakarta dalam penanganan Covid-19, Jakarta International Stadium (JIS), dan integrasi moda transportasi massal. “Akan jadi modal Anies Baswedan untuk jadi presiden,” katanya dalam Dialog Publik bertajuk Milenial dan Republik di Kafe Nongki, Surabaya, Senin (13/11/2023).
Dalam kesempatan itu, dia juga menyoroti kondisi terkini. Menurut dia, kemerosotan situasi saat ini akibat reformasi yang tidak ada konsepnya alias asal jatuhkan Soeharto. “Mahasiswa harus bangkit kembali, jangan egois kejar IPK atau sibuk kejar wisuda akibatnya tidak kritis lagi,” katanya dalam dialog kolaborasi antara KIB dengan Forum BEM Jawa Timur itu.
Sementara itu, Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun menyoroti ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold) 20 %. Dia menilai presidential threshold tersebut membelenggu demokrasi, sehingga capres jadi terbatas.
Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang mengatakan perlunya pemimpin ke depan yang berintegritas. Pemimpin berintegritas yang dimaksudnya adalah pasangan Amin.
Dialog tersebut turut dihadiri oleh Ketua Umum Relawan Go-Anies Sirajuddin Abdul Wahab, Yasin Kara dari relawan Anies Amanat Indonesia, Andrianto, serta tokoh KIB lainnya.
(rca)