Rebut Undecided Voters, Capres-Cawapres 2024 Harus Lakukan Ini

Selasa, 12 Desember 2023 - 21:34 WIB
Capres dan Cawapres harus merebut undecided voters pada Pemilu 2024 yang masih cukup tinggi. Foto/MPI
JAKARTA - Jumlah undecided voters pada Pemilu 2024 masih cukup tinggi. Untuk itu, pasangan calon presiden dan wakil presiden harus merebutnya untuk memenangkan kontestasi.

Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga, Kacung Marijan menilai, pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden harus menegaskan pesan sebagai pelanjut pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk merebut suara undecided voters, khususnya di Jawa Timur.

“Para capres harus lebih serius mendekati mereka, melalui berbagai strategi, seperti strategi bahwa mereka adalah pelanjut yang tepat dari Jokowi,” tegas Kacung Marijan, Selasa (12/12/2023).



Sebelumnya, Litbang Kompas merilis hasil jajak pendapat pada 29 November-4 Desember 2023. Hasilnya, 28,7% responden yang belum menentukan pilihan atau undecided voters pada Pilpres 2024. Kebanyakan dari undecided voters adalah bekas pemilih Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019, berlatar Nahdliyin, dan tinggal di perdesaan.



Kacung menilai, wilayah Jawa Timur pun menjadi wilayah perebutan pengaruh antara Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD. Di sisi lain, kelompok pemilih bimbang disebut dapat menjadi penentu, apakah pilpres akan berlangsung satu putaran atau dua putaran.



Kacung mengungkapkan, bisa jadi para pemilih gamang itu tengah menunggu performa debat dari capres-cawapres. Bisa juga tengah menunggu arahan yang jelas dari Jokowi. “Menarik juga, sudah hampir 2 bulan (lagi) pemilu masih ada 28% yang belum menentukan pilihan. Mungkin mereka masih nunggu debat atau arah Jokowi yang lebih jelas,” ujarnya.

Antara Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD, Kacung menegaskan siapa pun yang bisa mempertegas dan memperjelas pesan sebagai sosok yang tepat pelanjut pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin akan mempunyai peluang meraup suara lebih besar dari undecided voters di Jawa Timur. “Ya, karena di antara yang 28% itu, kata Kompas, merupakan penyuka Jokowi,” katanya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(cip)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More