Kampanye Pemilu 2024: Antara Gimmick, Gagasan dan Elektabilitas
Senin, 11 Desember 2023 - 00:44 WIB
Herik Kurniawan
Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Pamulang
DALAM pemilu, gagasan adalah buah pemikiran positif dari para kontestan yang ditawarkan pada rakyat agar mereka dipilih dan kemudian mewujudkannya. Isinya, secara rasional harus dapat dilaksanakan untuk kepentingan kemajuan rakyat, bangsa dan negara.
baca juga: Kampanye Pilpres 2024, Wapres: Kalau Tonjolkan Gimmick, Tidak Betul
Ada berjuta gagasan yang dimiliki para kontestan, namun tidak semuanya bisa disampaikan secara komprehensif, maka gimmick menjadi jalan keluarnya. Menurut Collins Dictionary, gimmick merupakan tindakan yang tidak biasa dan tidak perlu yang tujuannya adalah untuk menarik perhatian atau publisitas.
Sementara dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gimmick adalah gerak-gerik tipu daya aktor untuk mengelabui lawan peran, bisa juga sesuatu alat atau trik yang digunakan untuk menarik perhatian. Gimmick bisa berwujud apa saja, antara lain bisa berbentuk kata-kata, bahasa tubuh seperti berjoget, ciri-ciri fisik seperti rambut.
Dalam konteks komunikasi, gimmick adalah salah satu strategi untuk menyampaikan pesan agar memberikan dampak yang diinginkan pengirim pesan. Gimmick tidak hanya muncul begitu saja, tapi bisa juga sengaja dimunculkan.
Dalam dunia hiburan kita mengenal komedian Azis Gagap yang menjadikan gimmick tergagap-gagap sebagai ciri khasnya yang kemudian sukses membuat pesan-pesan lucunya disambut derai tawa penonton. Begitu juga Haji Bolot, yang membuat kekurangan pendengaran sebagai gimmick dalam aksi panggungnya. Di dua nyata, Azis Gagap tidak gagap, dan Haji Bolot sama sekali tidak terganggu pendengarannya. Tapi begitulah gimmick.
Tujuan gimmick adalah membangun relasi antara si pemilik gimmick dengan publik. Gimmick dibuat agar orang dengan cepat terkesan dan menyukai. Bila sudah menyukai, dalam konteks Pemilu, langkah berikutnya berharap publik memilih dirinya.
Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Pamulang
DALAM pemilu, gagasan adalah buah pemikiran positif dari para kontestan yang ditawarkan pada rakyat agar mereka dipilih dan kemudian mewujudkannya. Isinya, secara rasional harus dapat dilaksanakan untuk kepentingan kemajuan rakyat, bangsa dan negara.
baca juga: Kampanye Pilpres 2024, Wapres: Kalau Tonjolkan Gimmick, Tidak Betul
Ada berjuta gagasan yang dimiliki para kontestan, namun tidak semuanya bisa disampaikan secara komprehensif, maka gimmick menjadi jalan keluarnya. Menurut Collins Dictionary, gimmick merupakan tindakan yang tidak biasa dan tidak perlu yang tujuannya adalah untuk menarik perhatian atau publisitas.
Sementara dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gimmick adalah gerak-gerik tipu daya aktor untuk mengelabui lawan peran, bisa juga sesuatu alat atau trik yang digunakan untuk menarik perhatian. Gimmick bisa berwujud apa saja, antara lain bisa berbentuk kata-kata, bahasa tubuh seperti berjoget, ciri-ciri fisik seperti rambut.
Dalam konteks komunikasi, gimmick adalah salah satu strategi untuk menyampaikan pesan agar memberikan dampak yang diinginkan pengirim pesan. Gimmick tidak hanya muncul begitu saja, tapi bisa juga sengaja dimunculkan.
Dalam dunia hiburan kita mengenal komedian Azis Gagap yang menjadikan gimmick tergagap-gagap sebagai ciri khasnya yang kemudian sukses membuat pesan-pesan lucunya disambut derai tawa penonton. Begitu juga Haji Bolot, yang membuat kekurangan pendengaran sebagai gimmick dalam aksi panggungnya. Di dua nyata, Azis Gagap tidak gagap, dan Haji Bolot sama sekali tidak terganggu pendengarannya. Tapi begitulah gimmick.
Tujuan gimmick adalah membangun relasi antara si pemilik gimmick dengan publik. Gimmick dibuat agar orang dengan cepat terkesan dan menyukai. Bila sudah menyukai, dalam konteks Pemilu, langkah berikutnya berharap publik memilih dirinya.
tulis komentar anda