Capres-cawapres Harus Utamakan Kesejahteraan Semua Guru
Kamis, 30 November 2023 - 01:31 WIB
JAKARTA - Pasangan calon presiden dan wakil presiden ( capres -cawapres) didorong memahami akar masalah dunia pendidikan Indonesia sebelum mengusungnya sebagai program dalam kampanye. Termasuk di dalamnya peningkatan kesejahteraan guru mengaji dan guru agama lain.
Hal ini disampaikan pengamat politik dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Prof Kacung Marijan menanggapi program dana guru ngaji yang akan digulirkan oleh pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres), Ganjar Pranowo dan Mahfud MD jika terpilih di Pilpres 2024.
"Ya, saya sih nantinya positif. Hanya, semua calon harus memahaminya secara komprehensif, tidak parsial," kata Kacung dalam keterangannya, Rabu (29/11/2023).
Menurutnya, isu pendidikan sangat kompleks, sehingga perlu komitmen serius untuk membenahi sistem pendidikan di Indonesia.
"Tantangan pendidikan kita itu kompleks, mulai kualitas pendidikannya, sarana prasarana yang terbatas, sampai kualitas pendidiknya juga terbatas," ujarnya.
Jika paslon capres-cawapres berani bicara kesejahteraan para guru, maka dia berharap bukan hanya guru agama. "Apa pun jenis gurunya, agama atau bukan," tuturnya.
Paslon capres-cawapres perlu melihat keadaan di lapangan, seperti apa Pahlawan Tanda Jasa bekerja mengabdikan diri pada bangsa. Mendengar cerita dan harapan para guru, sehingga nantinya melahirkan kebijakan yang berkelanjutan.
Dalam pemilihan umum (pemilu), kesejahteraan guru menjadi isu yang seksi karena menyentuh jutaan orang. Namun para calon pemimpin semestinya bukan sekadar janji, tapi akan menepatinya saat mereka berkuasa.
"Siapa pun pemenangnya, ya memang harus berusaha merealisasikannya," ucapnya. Untuk diketahui, pada hari pertama putaran kampanye, cawapres nomor urut 3, Mahfud MD menyambangi Sabang, Aceh.
Dalam kampanyenya, Mahfud berjanji meningkatkan kesejahteraan guru mengaji dan tenaga pendidik keagamaan lain, agar bisa setara dengan guru lain.
Hal ini disampaikan pengamat politik dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Prof Kacung Marijan menanggapi program dana guru ngaji yang akan digulirkan oleh pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres), Ganjar Pranowo dan Mahfud MD jika terpilih di Pilpres 2024.
"Ya, saya sih nantinya positif. Hanya, semua calon harus memahaminya secara komprehensif, tidak parsial," kata Kacung dalam keterangannya, Rabu (29/11/2023).
Menurutnya, isu pendidikan sangat kompleks, sehingga perlu komitmen serius untuk membenahi sistem pendidikan di Indonesia.
"Tantangan pendidikan kita itu kompleks, mulai kualitas pendidikannya, sarana prasarana yang terbatas, sampai kualitas pendidiknya juga terbatas," ujarnya.
Jika paslon capres-cawapres berani bicara kesejahteraan para guru, maka dia berharap bukan hanya guru agama. "Apa pun jenis gurunya, agama atau bukan," tuturnya.
Paslon capres-cawapres perlu melihat keadaan di lapangan, seperti apa Pahlawan Tanda Jasa bekerja mengabdikan diri pada bangsa. Mendengar cerita dan harapan para guru, sehingga nantinya melahirkan kebijakan yang berkelanjutan.
Dalam pemilihan umum (pemilu), kesejahteraan guru menjadi isu yang seksi karena menyentuh jutaan orang. Namun para calon pemimpin semestinya bukan sekadar janji, tapi akan menepatinya saat mereka berkuasa.
"Siapa pun pemenangnya, ya memang harus berusaha merealisasikannya," ucapnya. Untuk diketahui, pada hari pertama putaran kampanye, cawapres nomor urut 3, Mahfud MD menyambangi Sabang, Aceh.
Dalam kampanyenya, Mahfud berjanji meningkatkan kesejahteraan guru mengaji dan tenaga pendidik keagamaan lain, agar bisa setara dengan guru lain.
(hab)
tulis komentar anda