Repdem Ajak Semua Gelorakan Kampanye Positif, Bukan Saling Fitnah

Rabu, 29 November 2023 - 21:03 WIB
Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Nasional Repdem Abraham Leo Tanditasik atau akrab disapa Abe. Foto/Istimewa
JAKARTA - Organisasi sayap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP ), Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) mengajak semua pihak menggelorakan kampanye positif dan adu gagasan, bukan saling fitnah. Repdem berharap sebaran isu hoaks, ujaran kebencian, serta berbau suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) tak lagi masif di Pemilu 2024.

“Mudah-mudahan ke depan isu politik identitas SARA sudah enggak keluar lagi. Kita berharap enggak ada itu lagi," kata Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Nasional Repdem Abraham Leo Tanditasik atau akrab disapa Abe, Rabu (29/11/2023).

Kendati demikian, isu hoaks dan lain sebagainya saat ini tidak semasif dibanding saat Pemilu 2014 dan 2019. "Dibanding lima tahun lalu (saat ini) masih jauh lebih baik. Lima tahun lalu kita enam bulan sebelum kontestasi, kita lihatnya ngeri, bahaya, saling tumpas," kata Abe.





Dia menjelaskan, dinamika politik saat ini ada isu-isu yang lebih subtansial dalam menghadapi Pemilu 2024 yang diharapkan berjalan dengan aman dan damai. "Ada persoalan lebih substansial. Ada pendapat tentang hukum, bagaimana kemudian perdebatan seperti politik dinasti, itu termasuk perdebatan sehat," ungkapnya.

Hal ini merupakan satu upaya pendidikan politik di mana masyarakat dapat menilai lebih kritis dalam memahami fenomena politik yang terjadi saat ini. "Kalau saya satu, saya menanggapinya ini pendidikan politik masyarakat. Hukum tak boleh ditabrak. Kemarin ada ahli seperti Yusril. Ini menjadi pendidikan politik dan hukum bagi publik, apa yang terjadi, jadi bukan kebencian, tapi edukasi," katanya.

Dia pun mengimbau masyarakat untuk tidak mengedepankan atau percaya terhadap serangan-serangan informasi hoaks, ujaran kebencian, dan SARA pada Pemilu 2024.

"Setelah selesai pencoblosan, sudah, itu hasil akhir pemilu kita. Enggak boleh ada urusan dan kebencian lagi. Yang hoaks itu kan, saya juga benci sama hoaks. Berita itu harus bisa dikonfirmasi benar atau tidak. Contoh 2014, Jokowi diserang hoaks, siapa yang bisa buktikan?" jelas dia.

"Saya tidak ada masalah yang ikut kontestasi itu siapa, Anies-Cak Imin, Prabowo-Gibran, Ganjar-Mahfud, saya kira itu silakan saja, memang ada catatan hkum, tapi jangan jadi ada pertempuran hoaks,” sambungnya.

Dia mengajak semua melakukan kampanye positif. “Kita adu program, bukan saling fitnah, karena itu cikal bakal keretakan. Jangan bangsa ini dipecah belah untuk merusak persatuan," pungkasnya.
(rca)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More