Roy Suryo Bilang Iklan Susu Prabowo Animasi, Bukan AI
Jum'at, 24 November 2023 - 05:17 WIB
JAKARTA - Pengamat Multimedia dan Telematika Roy Suryo angkat bicara menanggapi iklan calon presiden Prabowo Subianto bertema semua suka Susu dan makan siang gratis di televisi. Sebab, kubu Prabowo-Gibran mengklaim iklan yang dilaporkan Radar Demokrasi Indonesia (RDI) ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) itu rekayasa artificial intelligence (AI).
Roy Suryo menuturkan, iklan susu Prabowo tersebut animasi, bukan AI. “Sayangnya alasan yang sempat dikemukakan oleh jubir paslon tersebut di mana dia menggunakan istilah AI (artificial intelligence) adalah salah kaprah dan justru menggelikan (untuk tidak mengatakannya memalukan),” kata Roy dalam keterangan tertulisnya, dikutip Jumat (24/11/2023).
“Bagaimana tidak? Harusnya yang dimaksud teknologi yang digunakan dalam pembuatan iklan tersebut adalah animasi, bukan AI, meski sama-sama berawalan A dan berakhiran I,” sambungnya.
Karena, kata dia, definisi AI adalah sistem kecerdasan buatan yang dilakukan oleh mesin atau komputer untuk bisa berpikir sendiri seperti manusia dengan algoritma tertentu.
“Misalnya adalah komputer DeepBlue yang pernah ditandingkan melawan pecatur dunia asal Rusia beberapa waktu silam yang bisa menggunakan otak buatan dan berpikir layaknya manusia. Secara teknis juga ada 2 jenis AI: strong dan weak AI, sesuai tingkat kerumitannya,” imbuhnya.
“Jadi kalau melihat pembuatan iklan paslon tersebut jelas-jelas hanya animasi, bukan AI. Karena iklan tersebut jelas-jelas masih diprogram, digambar atau bahkan dipotret, dan discan oleh manusia,” tambahnya.
Dia melanjutkan, karakter orang-orangnya bisa dengan cara digambar atau dari foto asli dibuat wireframe-nya. “Kemudian dimodeling menjadi tokoh tertentu seperti pada bagian akhir tayangan yang mengambil sosok lucu dan menggemaskan. Bahkan sebelumnya ada visual 2 sosok yang sangat mirip dengan orang aslinya sebagai salah satu paslon yang berkontestasi di 2024,” katanya.
Roy Suryo menuturkan, iklan susu Prabowo tersebut animasi, bukan AI. “Sayangnya alasan yang sempat dikemukakan oleh jubir paslon tersebut di mana dia menggunakan istilah AI (artificial intelligence) adalah salah kaprah dan justru menggelikan (untuk tidak mengatakannya memalukan),” kata Roy dalam keterangan tertulisnya, dikutip Jumat (24/11/2023).
“Bagaimana tidak? Harusnya yang dimaksud teknologi yang digunakan dalam pembuatan iklan tersebut adalah animasi, bukan AI, meski sama-sama berawalan A dan berakhiran I,” sambungnya.
Karena, kata dia, definisi AI adalah sistem kecerdasan buatan yang dilakukan oleh mesin atau komputer untuk bisa berpikir sendiri seperti manusia dengan algoritma tertentu.
“Misalnya adalah komputer DeepBlue yang pernah ditandingkan melawan pecatur dunia asal Rusia beberapa waktu silam yang bisa menggunakan otak buatan dan berpikir layaknya manusia. Secara teknis juga ada 2 jenis AI: strong dan weak AI, sesuai tingkat kerumitannya,” imbuhnya.
“Jadi kalau melihat pembuatan iklan paslon tersebut jelas-jelas hanya animasi, bukan AI. Karena iklan tersebut jelas-jelas masih diprogram, digambar atau bahkan dipotret, dan discan oleh manusia,” tambahnya.
Dia melanjutkan, karakter orang-orangnya bisa dengan cara digambar atau dari foto asli dibuat wireframe-nya. “Kemudian dimodeling menjadi tokoh tertentu seperti pada bagian akhir tayangan yang mengambil sosok lucu dan menggemaskan. Bahkan sebelumnya ada visual 2 sosok yang sangat mirip dengan orang aslinya sebagai salah satu paslon yang berkontestasi di 2024,” katanya.
tulis komentar anda