Kapolri: Kalau Ada Aparat Melanggar Netralitas Kita Proses!
Selasa, 14 November 2023 - 16:23 WIB
JAKARTA - Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menegaskan sikap netralitas institusi Polri dalam tahapan Pemilu 2024. Hal itu dilakukan guna menciptakan suasana pemilu yang damai dan aman.
Listyo menegaskan apabila nantinya ditemukan ada pelanggaran aparat yang tidak bersikap netral, pihaknya tidak segan-segan untuk memproses oknum tersebut. “Kalau ada pertanyaan kalau kemudian ada yang melanggar komitmen tersebut, ya silakan saja dilapor, tentu kita akan proses,” katanya, Selasa (14/11/2023).
Mantan Kabareskrim Polri itu meminta masyarakat melapor apabila ditemukan pelanggaran netralitas dengan membawa bukti yang cukup, bukan hanya sekadar isu belaka. “Namun sebaliknya, tentu harus ada bukti yang cukup , jangan hanya framing, jangan hanya isu tapi kemudian ada bukti yang cukup,” ujarnya.
Sigit menambahkan tugas TNI-Polri adalah menjaga keutuhan masyarakat hingga keutuhan bangsa siapa pun presiden dan wakil presiden yang terpilih nantinya. “Karena kita sedang menghadapi permasalahan global dan kita semua harus bersatu dan siapa pun presidennya nanti juga akan menghadapi itu dan bertanggung jawab terhadap rakyat,” ungkapnya.
Menurut Sigit, TNI-Polri terus mengutamakan menjaga persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman Indonesia yang berpegang pada Pancasila. Untuk itu, Sigit mengajak masyarakat bersama-sama menjaga kebersamaan meski berbeda pendapat.
“Itu tolong kita jaga bersama. Kami selama ini selalu berkeliling untuk menyampaikan dan menyaksikan deklarasi pemilu damai. Karena itu penting buat masyarakat kita yang tentunya akan berdampak karena perbedaan pendapat. Kita tidak ingin terjadi polarisasi terhadap anak-anak bangsa karena persatuan kesatuan Itu lebih diutamakan,” jelasnya.
Listyo menegaskan apabila nantinya ditemukan ada pelanggaran aparat yang tidak bersikap netral, pihaknya tidak segan-segan untuk memproses oknum tersebut. “Kalau ada pertanyaan kalau kemudian ada yang melanggar komitmen tersebut, ya silakan saja dilapor, tentu kita akan proses,” katanya, Selasa (14/11/2023).
Mantan Kabareskrim Polri itu meminta masyarakat melapor apabila ditemukan pelanggaran netralitas dengan membawa bukti yang cukup, bukan hanya sekadar isu belaka. “Namun sebaliknya, tentu harus ada bukti yang cukup , jangan hanya framing, jangan hanya isu tapi kemudian ada bukti yang cukup,” ujarnya.
Sigit menambahkan tugas TNI-Polri adalah menjaga keutuhan masyarakat hingga keutuhan bangsa siapa pun presiden dan wakil presiden yang terpilih nantinya. “Karena kita sedang menghadapi permasalahan global dan kita semua harus bersatu dan siapa pun presidennya nanti juga akan menghadapi itu dan bertanggung jawab terhadap rakyat,” ungkapnya.
Menurut Sigit, TNI-Polri terus mengutamakan menjaga persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman Indonesia yang berpegang pada Pancasila. Untuk itu, Sigit mengajak masyarakat bersama-sama menjaga kebersamaan meski berbeda pendapat.
“Itu tolong kita jaga bersama. Kami selama ini selalu berkeliling untuk menyampaikan dan menyaksikan deklarasi pemilu damai. Karena itu penting buat masyarakat kita yang tentunya akan berdampak karena perbedaan pendapat. Kita tidak ingin terjadi polarisasi terhadap anak-anak bangsa karena persatuan kesatuan Itu lebih diutamakan,” jelasnya.
(cip)
tulis komentar anda