Ganjar Lihat PBB Tak Bisa Berbuat Apa-apa Selesaikan Konflik Israel-Palestina
Rabu, 08 November 2023 - 05:12 WIB
JAKARTA - Calon presiden yang didukung Partai Perindo Ganjar Pranowo mengatakan bahwa Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tidak memiliki kekuatan untuk menyelesaikan konflik Palestina-Israel. Maka itu, Indonesia harus secara tegas mengambil sikap dan inisiatif untuk mewujudkan perdamaian.
"Kalau melihat peran PBB tidak bisa berbuat apa-apa, dewan keamanan juga sama. Maka perlu inisiatif-inisiatif yang kita lakukan," ujar Ganjar saat menjadi pembicara di acara Centre for Strategic and International Studies (CSIS) bertajuk Pidato Calon Presiden Republik Indonesia: Arah dan Strategi Politik Luar Negeri, Selasa (7/11/2023).
Menurutnya, inisiatif itu bisa dilakukan melalui lobi-lobi politik internasional dengan banyak negara. Baginya, perang harus dihentikan karena merugikan warga sipil.
"Inisiatif menjadi penting untuk kita bicara. Dalam konteks itu seperti yang terjadi dalam relasi politik. Kita akan melobi banyak negara untuk membicarakan bahwa itu penting dan jangan dibiarkan, karena perang konflik itu yang rugi adalah orang-orang sipil. Mereka menjadi korban tidak ada orang yang perhatian," tuturnya.
Konflik Palestina-Israel, lanjut Ganjar, sudah menjadi tontonan seluruh dunia. Sehingga ia mendesak Dewan Keamanan PBB segera mengambil sikap.
"Tapi PBB harus mengambil sikap itu. Maka di mana peran negara, negara harus aktif. Duta besar kami di beberapa negara atau menteri luar negeri bisa kita minta untuk melobi satu per satu negara untuk menunjukkan apa sebenarnya yang terjadi," terangnya.
Mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu juga menyinggung bahwa Indonesia pernah menjadi ketua G20, sehingga sangat bisa mengambil tindakan dan peran dalam upaya penyelesaian konflik di Gaza.
"Dan kita bisa mengambil inisiatif itu. Indonesia umpama kita bicara G20 keketuaan pada saat itu kenapa kita tidak melakukan sebuah komunikasi sekalian, untuk membicarakan problem yang harus diselesaikan ketika kita dipercaya menjadi pimpinan di situ. Dan, saya kira inilah yang dikatakan sebagai keaktifan dari politik luar negeri kita untuk mengambil inisiatif itu," ucapnya.
Ganjar mengatakan, ketika proses perdamaian yang ditawarkan oleh banyak negara gagal, maka Indonesia harus segera mengambil inisiatif. Dengan cara melakukan lobi secara terus-menerus dan tekun.
"Perang dan konflik hanya menimbulkan korban. Berikutnya menimbulkan kemarahan dan dendam yang tak berkesudahan. Padahal kita ingin dunia kita bebas dan saling menghormati. Maka beberapa penyelesaian harus melibatkan dua negara yang berkonflik," pungkasnya.
"Kalau melihat peran PBB tidak bisa berbuat apa-apa, dewan keamanan juga sama. Maka perlu inisiatif-inisiatif yang kita lakukan," ujar Ganjar saat menjadi pembicara di acara Centre for Strategic and International Studies (CSIS) bertajuk Pidato Calon Presiden Republik Indonesia: Arah dan Strategi Politik Luar Negeri, Selasa (7/11/2023).
Menurutnya, inisiatif itu bisa dilakukan melalui lobi-lobi politik internasional dengan banyak negara. Baginya, perang harus dihentikan karena merugikan warga sipil.
Baca Juga
"Inisiatif menjadi penting untuk kita bicara. Dalam konteks itu seperti yang terjadi dalam relasi politik. Kita akan melobi banyak negara untuk membicarakan bahwa itu penting dan jangan dibiarkan, karena perang konflik itu yang rugi adalah orang-orang sipil. Mereka menjadi korban tidak ada orang yang perhatian," tuturnya.
Konflik Palestina-Israel, lanjut Ganjar, sudah menjadi tontonan seluruh dunia. Sehingga ia mendesak Dewan Keamanan PBB segera mengambil sikap.
"Tapi PBB harus mengambil sikap itu. Maka di mana peran negara, negara harus aktif. Duta besar kami di beberapa negara atau menteri luar negeri bisa kita minta untuk melobi satu per satu negara untuk menunjukkan apa sebenarnya yang terjadi," terangnya.
Mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu juga menyinggung bahwa Indonesia pernah menjadi ketua G20, sehingga sangat bisa mengambil tindakan dan peran dalam upaya penyelesaian konflik di Gaza.
"Dan kita bisa mengambil inisiatif itu. Indonesia umpama kita bicara G20 keketuaan pada saat itu kenapa kita tidak melakukan sebuah komunikasi sekalian, untuk membicarakan problem yang harus diselesaikan ketika kita dipercaya menjadi pimpinan di situ. Dan, saya kira inilah yang dikatakan sebagai keaktifan dari politik luar negeri kita untuk mengambil inisiatif itu," ucapnya.
Ganjar mengatakan, ketika proses perdamaian yang ditawarkan oleh banyak negara gagal, maka Indonesia harus segera mengambil inisiatif. Dengan cara melakukan lobi secara terus-menerus dan tekun.
"Perang dan konflik hanya menimbulkan korban. Berikutnya menimbulkan kemarahan dan dendam yang tak berkesudahan. Padahal kita ingin dunia kita bebas dan saling menghormati. Maka beberapa penyelesaian harus melibatkan dua negara yang berkonflik," pungkasnya.
(rca)
tulis komentar anda