Perbandingan KSAD Dudung dan Agus Subiyanto, dari Pendidikan, Karier, hingga Penghargaan
Sabtu, 04 November 2023 - 06:04 WIB
Menjadi anggota TNI adalah harapan Dudung untuk membantu meringankan orang tua membiayai pendidikan 8 anak. Beragam pekerjaan juga pernah dilakoni tentara kelahiran Bandung, 19 November 1965 tersebut. Dari mulai berjualan kue hingga loper koran. Semua itu semata-mata dilakukan untuk membantu orang tua.
Di usia belia, Dudung sadar bahwa hidup berisi kerja keras, tekad, dan upaya yang tanggap untuk mengejar mimpi. Apa yang tampak sebagai keberhasilan saat ini, menurut dia, sebetulnya hasil jatuh bangun yang lama dan dalam, yang orang lain tak pernah melihatnya.
Setelah lulus SMA pada 1985, Dudung mendaftar Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) Darat. Ia lulus pada 1988 dari kecabangan infanteri. Untuk meningkatkan kapasitas diri, Dudung juga menjalani pendidikan militer lain, yakni Sesarcabif, Diklapa-I, Dik PARA, Diklapa-II, Seskoad, Susdanyon
Susdandim, Sesko TNI, dan Lemhannas PPRA 52.
Selain pendidikan militer, Dudung membekali diri dengan keilmuan umum. Ia meraih gelar Sarjana Fakultas Ekonomi UnKris Jakarta (2010), S-2 Fakultas Ekonomi STIE Makassar (2013), dan S-3 Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti (2022).
Pangkat Dudung naik menjadi Kapten saat dipromosikan menjadi Dankipan A Yonif 741/Satya Bhakti Wirottama (1995). Selanjutnya dimutasi menjadi Dan Kelas Satdik Sarcab PK Pusdikif Pussenif (1995–1998).
Dudung kemudian meraih pangkat Mayor saat dimutasi menjadi Wadanyonif 410/Alugoro (1998–1999). Kemudian dipindah menjadi Wadanyonif 401/Banteng Raider (1999–2000), Kasdim 0733/BS Semarang (2000–2002), dan
Pabandyaops Kodam II/Sriwijaya (2002).
Di usia belia, Dudung sadar bahwa hidup berisi kerja keras, tekad, dan upaya yang tanggap untuk mengejar mimpi. Apa yang tampak sebagai keberhasilan saat ini, menurut dia, sebetulnya hasil jatuh bangun yang lama dan dalam, yang orang lain tak pernah melihatnya.
a. Pendidikan
Dudung menyelesaikan pendidikan dari SD sampai SMA di Kota Bandung. Ia bersekolah di SDN Patrakomala Kota Bandung (1972–1979), kemudian SMP Kartika XIX-1 Kota Bandung (1979–1982), dan SMA Negeri 9 Bandung (1982–1985).Setelah lulus SMA pada 1985, Dudung mendaftar Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) Darat. Ia lulus pada 1988 dari kecabangan infanteri. Untuk meningkatkan kapasitas diri, Dudung juga menjalani pendidikan militer lain, yakni Sesarcabif, Diklapa-I, Dik PARA, Diklapa-II, Seskoad, Susdanyon
Susdandim, Sesko TNI, dan Lemhannas PPRA 52.
Selain pendidikan militer, Dudung membekali diri dengan keilmuan umum. Ia meraih gelar Sarjana Fakultas Ekonomi UnKris Jakarta (2010), S-2 Fakultas Ekonomi STIE Makassar (2013), dan S-3 Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti (2022).
b. Karier
Setelah lulus dari Akabri, Dudung Abdurachman mengawali karier sebagai Danton III Kompi B Yonif 744/Satya Yudha Bakti (1989–1992). Kemudian dimutasi menjadi Danton II Kompi B Yonif 744/Satya Yudha Bakti (1992–1993), Danton I Kompi B Yonif 744/Satya Yudha Bakti (1993–1994), dan Kasi 2 Yonif 741/Satya Bhakti Wirottama (1994–1995).Pangkat Dudung naik menjadi Kapten saat dipromosikan menjadi Dankipan A Yonif 741/Satya Bhakti Wirottama (1995). Selanjutnya dimutasi menjadi Dan Kelas Satdik Sarcab PK Pusdikif Pussenif (1995–1998).
Dudung kemudian meraih pangkat Mayor saat dimutasi menjadi Wadanyonif 410/Alugoro (1998–1999). Kemudian dipindah menjadi Wadanyonif 401/Banteng Raider (1999–2000), Kasdim 0733/BS Semarang (2000–2002), dan
Pabandyaops Kodam II/Sriwijaya (2002).
Lihat Juga :
tulis komentar anda