Kriteria Capres Cawapres yang Bakal Didukung Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama
Kamis, 02 November 2023 - 11:46 WIB
Selanjutnya, PP SNNU juga mengharapkan capres-cawapres serta jajarannya yang mau berdiskusi dengan rakyat, khususnya dengan SNNU dalam membuat suatu kebijakan atau regulasi agar efektif dan efisien. Sebab, SNNU selama ini tidak pernah diajak bicara untuk menyusun perundang-undangan atau peraturan di bidang kelautan.
“Alangkah baiknya itu berdiskusi dengan orang-orang kampung seperti kita. Jadi seperti PP SNNU, ya diajak kulonuwun, diajak ngobrol. Sampai hari ini enggak ada tuh kebijakan yang hasil diskusi dengan kita,” ujarnya.
Padahal, lanjut dia, sesuai hasil survei pada tahun lalu, warga SNNU adalah yang paling terbanyak berada di wilayah pesisir Indonesia. Adapun jumlahnya sekitar 54 juta orang yang perlu didengar masukan atau aspirasinya.
“Makanya kita butuh suatu saat pemimpin kita yang mau menghadap ke lautan. Tidak hanya mau membumi targetnya. Mudah-mudahan Allah tetap memberikan kesehatan kepada beliau-beliau yang sekarang maju,” ucapnya.
Dia pun mengingatkan jajaran pengurus tingkat pusat, wilayah, cabang, hingga anak cabang untuk tetap semangat menjalankan arahan dari Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf yakni harus satu suara dalam menyejahterakan rakyat, termasuk warga pesisir atau nelayan.
Dia mengatakan bahwa di SNNU ini berasal dari berbagai latar, termasuk partai politik (parpol), di antaranya mereka maju nyaleg atau calon anggota legislatif dari semua parpol. “Kami dukung, enggak usah khawatir. Jadi kita ini multitalenta, jadi jangan khawatir kita dukung semuanya untuk kebaikan kita semuanya,” ujarnya.
Witjaksono mengatakan, saat ini SNNU tidak terburu-buru untuk menentukan dukungan kepada pasangan capres-cawapres. “Kalau menurut kita, ojo kesusu. Jadi intinya kita minta calon pemimpin nanti, tiga kandidat capres ini untuk fokus beresin laut. Jadi suatu saat kita akan kasih tahu, inilah sosok pemimpin kita yang fokus ke laut, karena kondisi kita hari ini, laut kita masih semrawut,” ungkapnya.
Pihaknya belum menentukan pasangan capres-cawapres karena masih memantau bagaimana visi misi dan komitmen masing-masing kandidat terhadap sektor kelautan. “Intinya kita itu saja, siapa presiden yang akan mendukung mengenai perubahan membenahi kelautan kita,” katanya.
Sementara itu, saat ditanya apakah arahnya ke Koalisi Perubahan, Witjaksono menegaskan belum demikian. “Semua (koalisi yang mengajukan capres-cawapres) ada perbaikan-perbaikan,” pungkasnya.
“Alangkah baiknya itu berdiskusi dengan orang-orang kampung seperti kita. Jadi seperti PP SNNU, ya diajak kulonuwun, diajak ngobrol. Sampai hari ini enggak ada tuh kebijakan yang hasil diskusi dengan kita,” ujarnya.
Padahal, lanjut dia, sesuai hasil survei pada tahun lalu, warga SNNU adalah yang paling terbanyak berada di wilayah pesisir Indonesia. Adapun jumlahnya sekitar 54 juta orang yang perlu didengar masukan atau aspirasinya.
“Makanya kita butuh suatu saat pemimpin kita yang mau menghadap ke lautan. Tidak hanya mau membumi targetnya. Mudah-mudahan Allah tetap memberikan kesehatan kepada beliau-beliau yang sekarang maju,” ucapnya.
Dia pun mengingatkan jajaran pengurus tingkat pusat, wilayah, cabang, hingga anak cabang untuk tetap semangat menjalankan arahan dari Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf yakni harus satu suara dalam menyejahterakan rakyat, termasuk warga pesisir atau nelayan.
Dia mengatakan bahwa di SNNU ini berasal dari berbagai latar, termasuk partai politik (parpol), di antaranya mereka maju nyaleg atau calon anggota legislatif dari semua parpol. “Kami dukung, enggak usah khawatir. Jadi kita ini multitalenta, jadi jangan khawatir kita dukung semuanya untuk kebaikan kita semuanya,” ujarnya.
Witjaksono mengatakan, saat ini SNNU tidak terburu-buru untuk menentukan dukungan kepada pasangan capres-cawapres. “Kalau menurut kita, ojo kesusu. Jadi intinya kita minta calon pemimpin nanti, tiga kandidat capres ini untuk fokus beresin laut. Jadi suatu saat kita akan kasih tahu, inilah sosok pemimpin kita yang fokus ke laut, karena kondisi kita hari ini, laut kita masih semrawut,” ungkapnya.
Pihaknya belum menentukan pasangan capres-cawapres karena masih memantau bagaimana visi misi dan komitmen masing-masing kandidat terhadap sektor kelautan. “Intinya kita itu saja, siapa presiden yang akan mendukung mengenai perubahan membenahi kelautan kita,” katanya.
Sementara itu, saat ditanya apakah arahnya ke Koalisi Perubahan, Witjaksono menegaskan belum demikian. “Semua (koalisi yang mengajukan capres-cawapres) ada perbaikan-perbaikan,” pungkasnya.
(rca)
tulis komentar anda