PBNU Minta Pemerintah Desak PBB Investigasi Ledakan Beirut
Rabu, 05 Agustus 2020 - 17:57 WIB
JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ( PBNU ) menyatakan pihaknya ikut berbela sungkawa yang sangat mendalam atas insiden ledakan yang menyebabkan kematian dan jatuhnya korban luka-luka di Beirut, Libanon.
"Semoga keluarga para korban diberi ketabahan oleh Allah SWT," tutur Sekjen PBNU, Helmy Faishal Zaini kepada SINDOnews, Rabu (5/8/2020).
Helmy menganggap, dunia sedang berduka dengan apa yang sedang terjadi di Beirut. Untuk itu, pihaknya mengajak semua pihak mengulurkan tangan untuk membantu saudara-saudara kita agar bangkit kembali pasca terjadinya ledakan tersebut.
(Baca: Korban Tewas Ledakan Beirut Capai 100 Jiwa)
Dia juga mendorong pemerintah Indonesia untuk berperan aktif melalukan langkah diplomatis sekaligus memberikan bantuan untuk kepada Pemerintah Lebanon. "Mendorong komunitas Internasional dan khususnya PBB untuk melakukan upaya investigatif dalam persoalan ini," ujar dia.
Ia berharap, dengan kerjasama dan bantuan dari pelbagai pihak, maka bisa mengurangi beban dan penderitaan para korban. "Sudara-saudara kita di Lebanon segera bisa melakukan recovery dari peristiwa yang sangat menyedihkan ini," tandasnya.
Seperti diketahui, ledakan dahsyat 2.750 ton amonium nitrat di Beirut disebut-sebut mirip ledakan bom atom. Ratusan bangunan hancur akibat guncangan ledakan. Informasi terakhir menyebutkan 100 orang meninggal dan ratusan lainnya luka-luka akibat kejadian ini.
"Semoga keluarga para korban diberi ketabahan oleh Allah SWT," tutur Sekjen PBNU, Helmy Faishal Zaini kepada SINDOnews, Rabu (5/8/2020).
Helmy menganggap, dunia sedang berduka dengan apa yang sedang terjadi di Beirut. Untuk itu, pihaknya mengajak semua pihak mengulurkan tangan untuk membantu saudara-saudara kita agar bangkit kembali pasca terjadinya ledakan tersebut.
(Baca: Korban Tewas Ledakan Beirut Capai 100 Jiwa)
Dia juga mendorong pemerintah Indonesia untuk berperan aktif melalukan langkah diplomatis sekaligus memberikan bantuan untuk kepada Pemerintah Lebanon. "Mendorong komunitas Internasional dan khususnya PBB untuk melakukan upaya investigatif dalam persoalan ini," ujar dia.
Ia berharap, dengan kerjasama dan bantuan dari pelbagai pihak, maka bisa mengurangi beban dan penderitaan para korban. "Sudara-saudara kita di Lebanon segera bisa melakukan recovery dari peristiwa yang sangat menyedihkan ini," tandasnya.
Seperti diketahui, ledakan dahsyat 2.750 ton amonium nitrat di Beirut disebut-sebut mirip ledakan bom atom. Ratusan bangunan hancur akibat guncangan ledakan. Informasi terakhir menyebutkan 100 orang meninggal dan ratusan lainnya luka-luka akibat kejadian ini.
(muh)
tulis komentar anda