Angka Stunting Masih Tinggi, 10 Provinsi Ini Jadi Fokus Pemerintah Pusat
Rabu, 05 Agustus 2020 - 13:37 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar penurunan angka stunting terus dipercepat. Meskipun dia melihat ada progress penurunan cukup baik yakni dari 37% di 2013 menjadi 27,6% di 2019.
“Ini ada penurunan yang cukup lumayan, tetapi saya kira ini tidak cukup. Kita harus menurunkan lebih cepat lagi. Dan target kita sesuai yang saya sampaikan saya berikan kepada Menteri Kesehatan di 2024 kita harus bisa turun menjadi 14%,” kata Jokowi saat membuka rapat terbatas di Istana Merdeka, Rabu (5/8/2020). (Baca juga: FKM UI Luncurkan Buku Pencegahan Stunting)
Untuk merealisasikan angka tersebut, Jokowi meminta agar fokus di 10 provinsi saja. Hal ini dikarenakan 10 provinsi tersebut memiliki prevalensi stunting yang tinggi. “Kita fokus saja untuk menurunkan stunting di 10 provinsi yang memiliki prevalensi stunting yang tertinggi. Dan 10 provinsi tersebut adalah NTT, Sulbar, NTB, Gorontalo, Aceh, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Tengah,” ujarnya.
Jokowi ingin kepala daerah hingga kepala desa di 10 provinsi tersebut fokus pada penurunan angka stunting. “Dan untuk itu, saya juga ingin minta para gubernur, nanti mendagri juga bisa menyampaikan gubernur, bupati, wali kota sampai ke kepala desa terutama untuk 10 provinsi tersebut betul-betul bisa konsentrasi dan fokus penurunan stunting,” tandasnya. (Baca juga: Gelar Pekan Menyusui, Kemenkes: ASI Cegah Kematian dan Stunting)
Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto mengatakan bahwa penurunan stunting tetap menjadi prioritas pemerintah. Meskipun memang saat ini masih ada pandemi covid-19 di dalam negeri. “Ini menjadi skala prioritas di tengah-tengah pandemi Covid-19,” katanya.
Menurut dia, segala upaya penurunan angka stunting akan tetap dijalankan. Tentunya dengan protokol kesehatan. “Jadi, akan digerakkan untuk semua tetap bekerja dengan protokol kesehatan di dalam mengatasi pandemi covid-19 dan untuk mensukseskan program-program stunting. (Penurunan) stunting ini akan menjadi aset kita untuk Indonesia maju di kemudian hari,” ungkapnya.
Terawan mengatakan akan menindaklanjuti arahan Presiden Jokowi untuk fokus di 10 provinsi itu. “Pada hakikatnya ditujukan untuk mencapai penurunan angka stunting di 2024 menjadi 14%,” tandasnya.
Lihat Juga: Daftar Komandan Paspampres Sukses Raih Jenderal Bintang 4, Tiga di Antaranya Perisai Hidup Jokowi
“Ini ada penurunan yang cukup lumayan, tetapi saya kira ini tidak cukup. Kita harus menurunkan lebih cepat lagi. Dan target kita sesuai yang saya sampaikan saya berikan kepada Menteri Kesehatan di 2024 kita harus bisa turun menjadi 14%,” kata Jokowi saat membuka rapat terbatas di Istana Merdeka, Rabu (5/8/2020). (Baca juga: FKM UI Luncurkan Buku Pencegahan Stunting)
Untuk merealisasikan angka tersebut, Jokowi meminta agar fokus di 10 provinsi saja. Hal ini dikarenakan 10 provinsi tersebut memiliki prevalensi stunting yang tinggi. “Kita fokus saja untuk menurunkan stunting di 10 provinsi yang memiliki prevalensi stunting yang tertinggi. Dan 10 provinsi tersebut adalah NTT, Sulbar, NTB, Gorontalo, Aceh, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Tengah,” ujarnya.
Jokowi ingin kepala daerah hingga kepala desa di 10 provinsi tersebut fokus pada penurunan angka stunting. “Dan untuk itu, saya juga ingin minta para gubernur, nanti mendagri juga bisa menyampaikan gubernur, bupati, wali kota sampai ke kepala desa terutama untuk 10 provinsi tersebut betul-betul bisa konsentrasi dan fokus penurunan stunting,” tandasnya. (Baca juga: Gelar Pekan Menyusui, Kemenkes: ASI Cegah Kematian dan Stunting)
Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto mengatakan bahwa penurunan stunting tetap menjadi prioritas pemerintah. Meskipun memang saat ini masih ada pandemi covid-19 di dalam negeri. “Ini menjadi skala prioritas di tengah-tengah pandemi Covid-19,” katanya.
Menurut dia, segala upaya penurunan angka stunting akan tetap dijalankan. Tentunya dengan protokol kesehatan. “Jadi, akan digerakkan untuk semua tetap bekerja dengan protokol kesehatan di dalam mengatasi pandemi covid-19 dan untuk mensukseskan program-program stunting. (Penurunan) stunting ini akan menjadi aset kita untuk Indonesia maju di kemudian hari,” ungkapnya.
Terawan mengatakan akan menindaklanjuti arahan Presiden Jokowi untuk fokus di 10 provinsi itu. “Pada hakikatnya ditujukan untuk mencapai penurunan angka stunting di 2024 menjadi 14%,” tandasnya.
Lihat Juga: Daftar Komandan Paspampres Sukses Raih Jenderal Bintang 4, Tiga di Antaranya Perisai Hidup Jokowi
(nbs)
tulis komentar anda