Mengenal Halim Perdanakusuma, Sosok Prajurit Kelahiran Madura yang Namanya Diabadikan Jadi Nama Bandara
Jum'at, 20 Oktober 2023 - 10:37 WIB
Ia juga menjadi instruktur dan komandan bagi para penerbang muda Indonesia. Ia berperan aktif dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari agresi Belanda.
Salah satu tugas penting yang diemban oleh Halim Perdanakusuma adalah mengangkut senjata dan perlengkapan dari luar negeri untuk memperkuat pasukan Indonesia. Ia sering terbang ke Thailand, Singapura, dan Filipina untuk membeli senjata secara diam-diam.
Halim juga membawa senjata dari India dan Pakistan yang disumbangkan oleh negara-negara Asia. Ia menggunakan pesawat Avro Anson RI-003 yang dimodifikasi untuk mengangkut barang-barang tersebut.
Namun, nasib tragis menimpa Halim Perdanakusuma pada tanggal 14 Desember 1947. Ketika ia sedang dalam perjalanan pulang dari Thailand bersama Marsma Iswahyudi, pesawatnya jatuh di Lumut, Perak, Malaysia karena cuaca buruk.
Kedua penerbang tersebut gugur dalam tugas dan menjadi korban jiwa pertama dalam sejarah Angkatan Udara Republik Indonesia. Bangkai pesawat dan jenazah mereka baru ditemukan beberapa hari kemudian.
Sejak meninggal, Halim Perdanakusuma dihormati sebagai salah satu pahlawan nasional Indonesia yang dianugerahi Bintang Mahaputera Pratama dan gelar Marsekal Madya TNI anumerta. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata dengan upacara militer yang khidmat.
Sebagai penghargaan atas jasanya, nama Halim Perdanakusuma diabadikan sebagai nama Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma di Jakarta. Bandara ini merupakan bandara tertua di Indonesia yang awalnya dibangun oleh Belanda pada tahun 1928 dengan nama Lapangan Terbang Kemayoran.
Salah satu tugas penting yang diemban oleh Halim Perdanakusuma adalah mengangkut senjata dan perlengkapan dari luar negeri untuk memperkuat pasukan Indonesia. Ia sering terbang ke Thailand, Singapura, dan Filipina untuk membeli senjata secara diam-diam.
Halim juga membawa senjata dari India dan Pakistan yang disumbangkan oleh negara-negara Asia. Ia menggunakan pesawat Avro Anson RI-003 yang dimodifikasi untuk mengangkut barang-barang tersebut.
Namun, nasib tragis menimpa Halim Perdanakusuma pada tanggal 14 Desember 1947. Ketika ia sedang dalam perjalanan pulang dari Thailand bersama Marsma Iswahyudi, pesawatnya jatuh di Lumut, Perak, Malaysia karena cuaca buruk.
Kedua penerbang tersebut gugur dalam tugas dan menjadi korban jiwa pertama dalam sejarah Angkatan Udara Republik Indonesia. Bangkai pesawat dan jenazah mereka baru ditemukan beberapa hari kemudian.
Sejak meninggal, Halim Perdanakusuma dihormati sebagai salah satu pahlawan nasional Indonesia yang dianugerahi Bintang Mahaputera Pratama dan gelar Marsekal Madya TNI anumerta. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata dengan upacara militer yang khidmat.
Sebagai penghargaan atas jasanya, nama Halim Perdanakusuma diabadikan sebagai nama Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma di Jakarta. Bandara ini merupakan bandara tertua di Indonesia yang awalnya dibangun oleh Belanda pada tahun 1928 dengan nama Lapangan Terbang Kemayoran.
(okt)
Lihat Juga :
tulis komentar anda