Pasar Rakyat Indonesia di Cape Town Diserbu Pengunjung, Makanan Tradisional Laris Manis

Minggu, 15 Oktober 2023 - 08:42 WIB
Pasar Rakyat juga menampilkan sejumlah tarian tradisional dari Bali, Jakarta, serta Surabaya, yang dibawakan oleh diaspora Indonesia di Cape Town, yaitu EON Group–School of Performing Arts yang berbasis di Cape Town. Pengajar tari group ini merupakan lulusan Bea Siswa Budaya Indonesia.

KJRI Cape Town juga menyuguhkan penampilan Cape Malay Choir (Young Men Sporting Club) yang merupakan kelompok paduan suara Cape Malay tertua di dunia.

Tercatat sebanyak 4.695 orang membanjiri acara pasar rakyat dengan antrean yang mengular di depan dan samping KJRI karena harus menunggu beberapa pengunjung lain keluar.

"Hampir semua produk makanan para vendor habis terjual. Aneka produk kerajinan tangan juga banyak diserbu pengunjung. Cuaca yang cerah dan hangat nampak menjadi berkah suksesnya acara pasar rakyat," ungkap Tudiono.

Di sela-sela kegiatan, Konsul Jenderal RI Cape Town-Tudiono juga menyempatkan mengadakan pertemuan dengan CEO Suburban Travel. Suburban Travel telah memiliki paket tur ke Indonesia sejak tahun 2007 dan rata-rata mendatangkan wisatawan Afsel ke Indonesia 140 orang per tahun.

Pada sektor investasi, Konsul Jenderal RI bertemu dengan calon investor setempat yang saat ini menjajaki investasi sektor infrastruktur di Indonesia dan saat ini proses sedang pada tahap feasibility study.

Kegiatan pasar rakyat juga dimanfaatkan KJRI Cape Town untuk melakukan business matching produk-produk pakaian Indonesia dan tas.

Pasar Rakyat yang menampilkan karakter unik dan khas masyarakat Indonesia pada umumnya yakni keramahtamahan, persahabatan, ketulusan sangat mengena hati masyarakat Cape Malay Cape Town yang nenek moyangnya berasal dari Indonesia.

Hal ini menjadi perekat alami dalam memperkuat hubungan antar masyarakat Indonesia-Cape Town, Afsel. Sebagai catatan, Cape Malay sebagai diaspora Indonesia di Afsel mencapai lebih dari 300.000 orang.

Nenek moyang mereka berasal dari Indonesia seperti Tuan Guru dari Tidore dan Syekh Yusuf Al Macassari yang diasingkan ke Cape Town pada sekitar abad 16 dan 17 oleh pemerintah kolonial karena perlawanannya terhadap penjajah.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More