Gagasan Ganjar Terkait Isu Kedaulatan Pangan Indonesia: Biarkan Beragam!
Minggu, 01 Oktober 2023 - 15:00 WIB
Sebagai informasi, Indonesia merupakan negara yang kaya akan sorgum. Sementara itu, hingga saat ini Indonesia masih mengimpor gandum dengan tingkat konsumsi yang tidak rendah. Padahal, kebutuhan impor gandum Indonesia mencapai 11 juta ton.
Kebutuhan itu pun menjadi terhambat selama meledaknya invasi Rusia ke Ukraina. Memang benar, 30% kebutuhan impor gandum Indonesia bergantung pada Rusia dan Ukraina, dua produsen gandum terbesar di dunia. Presiden Indonesia Joko Widodo mengungkapkan, ada sekitar 207 juta ton cadangan gandum di kedua negara itu yang tidak bisa diekspor akibat perang.
Ganjar juga meyakini keberagaman produk pangan di Indonesia harus dibarengi dengan pemanfaatan teknologi yang baik demi kedaulatan pangan. Ia meyakini Indonesia harus mampu beradaptasi dengan perubahan zaman dan perkembangan teknologi yang pesat agar dapat mengatasi permasalahan pangan nasionalnya.
"Maka dari itu zaman sudah berubah. Generasi berganti. Dan kita tidak bisa mengharapkan berdikari dari pangan ini tanpa kita melakukan perubahan besar dari sisi teknologi. Dari modifikasi cuaca, sekolah lapang iklim menjadi penting ketika praktik ini bisa kita lakukan," kata Ganjar.
Menurutnya, penting untuk memastikan upaya pemerintah dalam memperkuat kedaulatan pangan terekam dalam satu data. Dengan demikian, Indonesia akan memiliki landasan acuan utama untuk menentukan arah kebijakan, khususnya penentuan kebijakan pangan dalam negeri.
"Dan kunci dasar lainnya adalah satu data. Maka satu data Indonesia akan menjadi rujukan utama kita dalam menentukan kebijakan termasuk dalam politik pangan yang kita miliki," tambahnya.
Ganjar juga mengatakan, pemerintah harus memastikan dukungan insentif untuk mendukung kedaulatan pangan. "Kita mesti memastikan bantuan insentif, bibit, pupuk, sarana perikanan, tangkap, budidaya yang mesti disalurkan tepat sasaran," ujarnya.
Ternyata, Presiden Joko Widodo sangat terkesan dengan gagasan yang disampaikan Ganjar dan yakin Ganjar mempunyai kemampuan untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia.
"Tadi sudah disampaikan Ibu Ketua Umum Megawati terkait bagaimana kita harus menyiapkan pangan kita. Saya setuju sekali dan lebih setuju lagi dengan apa yang disampaikan Capres kita, Pak Ganjar Pranowo," tutur Jokowi.
Kebutuhan itu pun menjadi terhambat selama meledaknya invasi Rusia ke Ukraina. Memang benar, 30% kebutuhan impor gandum Indonesia bergantung pada Rusia dan Ukraina, dua produsen gandum terbesar di dunia. Presiden Indonesia Joko Widodo mengungkapkan, ada sekitar 207 juta ton cadangan gandum di kedua negara itu yang tidak bisa diekspor akibat perang.
Ganjar juga meyakini keberagaman produk pangan di Indonesia harus dibarengi dengan pemanfaatan teknologi yang baik demi kedaulatan pangan. Ia meyakini Indonesia harus mampu beradaptasi dengan perubahan zaman dan perkembangan teknologi yang pesat agar dapat mengatasi permasalahan pangan nasionalnya.
"Maka dari itu zaman sudah berubah. Generasi berganti. Dan kita tidak bisa mengharapkan berdikari dari pangan ini tanpa kita melakukan perubahan besar dari sisi teknologi. Dari modifikasi cuaca, sekolah lapang iklim menjadi penting ketika praktik ini bisa kita lakukan," kata Ganjar.
Menurutnya, penting untuk memastikan upaya pemerintah dalam memperkuat kedaulatan pangan terekam dalam satu data. Dengan demikian, Indonesia akan memiliki landasan acuan utama untuk menentukan arah kebijakan, khususnya penentuan kebijakan pangan dalam negeri.
"Dan kunci dasar lainnya adalah satu data. Maka satu data Indonesia akan menjadi rujukan utama kita dalam menentukan kebijakan termasuk dalam politik pangan yang kita miliki," tambahnya.
Ganjar juga mengatakan, pemerintah harus memastikan dukungan insentif untuk mendukung kedaulatan pangan. "Kita mesti memastikan bantuan insentif, bibit, pupuk, sarana perikanan, tangkap, budidaya yang mesti disalurkan tepat sasaran," ujarnya.
Jokowi Terkesan dengan Gagasan Ganjar
Ternyata, Presiden Joko Widodo sangat terkesan dengan gagasan yang disampaikan Ganjar dan yakin Ganjar mempunyai kemampuan untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia.
"Tadi sudah disampaikan Ibu Ketua Umum Megawati terkait bagaimana kita harus menyiapkan pangan kita. Saya setuju sekali dan lebih setuju lagi dengan apa yang disampaikan Capres kita, Pak Ganjar Pranowo," tutur Jokowi.
tulis komentar anda