Lewat Pantun, Hasto Beri Sinyal Dukung Sandiaga Uno Cawapres Ganjar
Sabtu, 30 September 2023 - 17:31 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno yang hadir dalam acara ini mengatakan, dia dengan senang hati mengikuti bedah buku ini. Ia menyampaikan pentingnya melestarikan pemikiran Bung Karno dalam upaya membangun bangsa.
Sandiaga menekankan pentingnya gotong royong dan jati diri bangsa, yang merupakan konsep yang diyakini oleh Bung Karno.
"Kita membicarakan sebuah pemikiran yang akan ada terus dalam pemikiran membangun bangsa. Jadi Indonesia ini negara besar, ini negara gotong royong, jati diri bangsa, jadi perlu kolaborasi dan konsep gotong royong ini konsepnya Bung Karno jati diri bangsa," katanya.
"Saya melihat banyak sekali permasalahan yang kita hadapi seperti harga-harga bahan pokok dan lapangan kerja. Tapi kalau nalar pengelolaan kehidupan sosial ini diajarkan Bung Karno kembali ke jati diri Bangsa maka tidak ada masalah yang tidak bisa kita solusikan," lanjutnya.
Pembedah buku, Fachry Ali mengatakan, buku ini merupakan hasil studi yang diarahkan langsung kepada tulisan-tulisan Bung Karno. Dia menekankan bahwa Sandiaga Uno dengan sengaja mengundang kaum muda untuk memahami tidak hanya pemikiran Bung Karno, tetapi juga aktivitas akademik yang berdarah-darah dalam menyusun buku ini.
"Buku ini adalah hasil studi yang diarahkan langsung kepada tulisan-tulisan Bung Karno. Ini saya perlu katakan di sini, Bung Sandi sengaja mengundang kaum muda untuk mengetahui bukan hanya pikiran Bung Karno, tetapi aktivitas akademik yang dilakukan secara berdarah-darah untuk menyusun buku ini," katanya.
Acara bedah buku ini berhasil menjadi wadah penting untuk merenungkan kembali ajaran dan pemikiran Bung Karno serta menginspirasi generasi muda untuk melanjutkan perjuangan pembebasan ala Indonesia. Kegiatan juga menghadirkan para peserta dari berbagai komunitas dan lembaga, pengurus DPP PPP, GPK, AMK, GMPI, GMNI, dan HMI.
Sandiaga menekankan pentingnya gotong royong dan jati diri bangsa, yang merupakan konsep yang diyakini oleh Bung Karno.
"Kita membicarakan sebuah pemikiran yang akan ada terus dalam pemikiran membangun bangsa. Jadi Indonesia ini negara besar, ini negara gotong royong, jati diri bangsa, jadi perlu kolaborasi dan konsep gotong royong ini konsepnya Bung Karno jati diri bangsa," katanya.
"Saya melihat banyak sekali permasalahan yang kita hadapi seperti harga-harga bahan pokok dan lapangan kerja. Tapi kalau nalar pengelolaan kehidupan sosial ini diajarkan Bung Karno kembali ke jati diri Bangsa maka tidak ada masalah yang tidak bisa kita solusikan," lanjutnya.
Pembedah buku, Fachry Ali mengatakan, buku ini merupakan hasil studi yang diarahkan langsung kepada tulisan-tulisan Bung Karno. Dia menekankan bahwa Sandiaga Uno dengan sengaja mengundang kaum muda untuk memahami tidak hanya pemikiran Bung Karno, tetapi juga aktivitas akademik yang berdarah-darah dalam menyusun buku ini.
"Buku ini adalah hasil studi yang diarahkan langsung kepada tulisan-tulisan Bung Karno. Ini saya perlu katakan di sini, Bung Sandi sengaja mengundang kaum muda untuk mengetahui bukan hanya pikiran Bung Karno, tetapi aktivitas akademik yang dilakukan secara berdarah-darah untuk menyusun buku ini," katanya.
Acara bedah buku ini berhasil menjadi wadah penting untuk merenungkan kembali ajaran dan pemikiran Bung Karno serta menginspirasi generasi muda untuk melanjutkan perjuangan pembebasan ala Indonesia. Kegiatan juga menghadirkan para peserta dari berbagai komunitas dan lembaga, pengurus DPP PPP, GPK, AMK, GMPI, GMNI, dan HMI.
(poe)
tulis komentar anda