Soal Cawapres Ganjar, Megawati Lagi Cermati Sosok yang Tidak Pentingkan Bisnisnya Sendiri
Minggu, 10 September 2023 - 20:55 WIB
SERANG - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyebut Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tengah mencermati sejumlah nama yang cocok untuk mendampingi Ganjar Pranowo pada kontestasi Pilpres 2024. Adapun sosok yang dicermati ialah mereka yang tidak mementingkan kepentingan bisnisnya sendiri.
Hal itu diungkapkan Hasto usai menghadiri Rapat Kerja Daerah (Rakerda) III DPD PDIP Provinsi Banten, Minggu (10/9). Pasalnya, di Indonesia terdapat banyak jenis sosok calon pemimpin.
Di antara sosok calon pemimpin itu, menurutnya terdapat sosok yang menggunakan strategi politik elektoral. Sementara di sisi lain, terdapat mereka yang bekerja dengan senyap demi kepentingan bangsa tanpa memikirkan akan menjadi apa nantinya.
“Ini yang juga dicermati oleh bu Mega. Jadi sosok-sosok (pendamping Ganjar) yang tidak memiliki ambisi diri bagi diri pribadi, bagi kelompoknya atau bagi kepentingan bisnisnya,” ujar Hasto, Minggu (10/9/2023).
Menurut Hasto, sosok yang dicari Megawati ialah mereka yang bisa berdedikasi bagi bangsa Indonesia. Ia pun membuka kemungkinan sosok tersebut bakal mengagetkan publik.
“Tetapi punya dedikasi bagi bangsa dan negara, ini juga dicari oleh Ibu Megawati Soekarnoputri, sehingga ini bisa menjadi elemen of suprise. Tapi ketika itu diumumkan, ‘wah ini ternyata orang itu memang tipe-tipe progresif development leader’. Misalnya itu juga bisa terjadi,” jelasnya.
Ditanyakan kriteria khusus terkait pendamping Ganjar, Hasto menjelaskan bahwa pendamping mantan Gubernur Jawa Tengah itu haruslah yang mempunyai visi sama. Sehingga bisa juga bergerak dan berjuang bersama.
“(kriteria) Yang penting solid, kompak, kemudian memiliki visi misi yang sama terkait masa depan, tanggung jawab yang sama, komitmen juang yang sama dan saling melengkapi,” paparnya.
Dalam kesempatan yang sama, Hasto jug tak menampik sosok ini bisa di luar bursa cawapres yang berada di tengah perbincangan publik. Apalagi, terdapat sejarah politik 2019 dimana Joko Widodo (Jokowi) diduetkan dengan KH Ma’ruf Amin.
“Secara empiris 2019 itu kan di luar persoalan elektoral, tiba-tiba muncul KH Ma’ruf Amin. Sehingga secara empiris itu telah terjadi. Apakah 2024 ini akan terjadi hal yang sama? Kita tunggu tanggal mainnya,” tutupnya.
Hal itu diungkapkan Hasto usai menghadiri Rapat Kerja Daerah (Rakerda) III DPD PDIP Provinsi Banten, Minggu (10/9). Pasalnya, di Indonesia terdapat banyak jenis sosok calon pemimpin.
Baca Juga
Di antara sosok calon pemimpin itu, menurutnya terdapat sosok yang menggunakan strategi politik elektoral. Sementara di sisi lain, terdapat mereka yang bekerja dengan senyap demi kepentingan bangsa tanpa memikirkan akan menjadi apa nantinya.
“Ini yang juga dicermati oleh bu Mega. Jadi sosok-sosok (pendamping Ganjar) yang tidak memiliki ambisi diri bagi diri pribadi, bagi kelompoknya atau bagi kepentingan bisnisnya,” ujar Hasto, Minggu (10/9/2023).
Menurut Hasto, sosok yang dicari Megawati ialah mereka yang bisa berdedikasi bagi bangsa Indonesia. Ia pun membuka kemungkinan sosok tersebut bakal mengagetkan publik.
“Tetapi punya dedikasi bagi bangsa dan negara, ini juga dicari oleh Ibu Megawati Soekarnoputri, sehingga ini bisa menjadi elemen of suprise. Tapi ketika itu diumumkan, ‘wah ini ternyata orang itu memang tipe-tipe progresif development leader’. Misalnya itu juga bisa terjadi,” jelasnya.
Ditanyakan kriteria khusus terkait pendamping Ganjar, Hasto menjelaskan bahwa pendamping mantan Gubernur Jawa Tengah itu haruslah yang mempunyai visi sama. Sehingga bisa juga bergerak dan berjuang bersama.
“(kriteria) Yang penting solid, kompak, kemudian memiliki visi misi yang sama terkait masa depan, tanggung jawab yang sama, komitmen juang yang sama dan saling melengkapi,” paparnya.
Dalam kesempatan yang sama, Hasto jug tak menampik sosok ini bisa di luar bursa cawapres yang berada di tengah perbincangan publik. Apalagi, terdapat sejarah politik 2019 dimana Joko Widodo (Jokowi) diduetkan dengan KH Ma’ruf Amin.
“Secara empiris 2019 itu kan di luar persoalan elektoral, tiba-tiba muncul KH Ma’ruf Amin. Sehingga secara empiris itu telah terjadi. Apakah 2024 ini akan terjadi hal yang sama? Kita tunggu tanggal mainnya,” tutupnya.
(kri)
tulis komentar anda