Ridwan Kamil Ajak Pemilih Muda Tidak Apatis di Pemilu 2024
Rabu, 30 Agustus 2023 - 18:17 WIB
JAKARTA - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengajak pemilih muda tidak apatis saat Pemilu 2024. Sebab politik menentukan masa depan bangsa Indonesia.
Hal itu disampaikan Kang Emil sapaan akrab Ridwan Kamil di acara The Nation Fest 'Yang Muda Yang Bersuara' di Gedung Serbaguna Purnomo Prawiro Fisip UI, Depok, Jawa Barat pada Rabu (30/8/2023).
"Jadi poin saya satu jangan apatis 2024, ada surveinya dari 120-an pemilih muda yang peduli politik kurang dari 20% ini menyedihkan. Mudah-mudahan mari ikut tahun depan turut berpartisipasi menentukan langkah," kata Kang Emil saat menjadi pembicara.
Kang Emil mengatakan tujuan bernegara itu hanya dua pertama mencari keadilan, kedua kemakmuran sehingga disebut adil dan makmur. "Makmur tadi lapangan pekerjaan, kesehatan, dan sebagainya," ujarnya.
Politisi Partai Golkar itu menyebut politik merupakan sebuah sistem untuk masa depan. Kang Emil pun menyingung soal skripsi atau tidak skripsi.
"Politik itukan sebuah sistem yang kita lakukan untuk masa depan termasuk apakah skripsi tidak skripsi itu kan politik juga keputusan yang dititipkan kepada negara, negaranya berbentuk presiden, menteri dan lainnya," tuturnya.
Hal itu disampaikan Kang Emil sapaan akrab Ridwan Kamil di acara The Nation Fest 'Yang Muda Yang Bersuara' di Gedung Serbaguna Purnomo Prawiro Fisip UI, Depok, Jawa Barat pada Rabu (30/8/2023).
"Jadi poin saya satu jangan apatis 2024, ada surveinya dari 120-an pemilih muda yang peduli politik kurang dari 20% ini menyedihkan. Mudah-mudahan mari ikut tahun depan turut berpartisipasi menentukan langkah," kata Kang Emil saat menjadi pembicara.
Kang Emil mengatakan tujuan bernegara itu hanya dua pertama mencari keadilan, kedua kemakmuran sehingga disebut adil dan makmur. "Makmur tadi lapangan pekerjaan, kesehatan, dan sebagainya," ujarnya.
Politisi Partai Golkar itu menyebut politik merupakan sebuah sistem untuk masa depan. Kang Emil pun menyingung soal skripsi atau tidak skripsi.
"Politik itukan sebuah sistem yang kita lakukan untuk masa depan termasuk apakah skripsi tidak skripsi itu kan politik juga keputusan yang dititipkan kepada negara, negaranya berbentuk presiden, menteri dan lainnya," tuturnya.
(cip)
Lihat Juga :
tulis komentar anda