Kelaparan Berulang di Papua, Faktor Budaya Penghambat Penanganan

Rabu, 30 Agustus 2023 - 10:16 WIB
Mereka yang sudah terdidik, wajib kembali ke daerah asal untuk menularkan nilai-nilai baru bagi warga lain di pedalaman dengan jangka waktu tertentu. Proses dan hasilnya senantiasa dikaji untuk program berikutnya agar lebih baik. Ini memang memakan waktu yang lama, tapi bukan tidak mungkin berjalan dengan cepat asal serius dan berkesinambungan.

Sampai kapan pun kalau faktor budaya ini tak ditangani dengan baik agaknya musibah kelaparan di Papua tetap akan berulang. Harus menjadi catatan, kebudayaan masyarakat Papua bersifat “ämbivalen”, bermuka dua. Dalam kebudayaan masyarakat Papua, ada unsur-unsur menghambat, tapi ada yang dapat menjadi faktor pendorong ke arah kemajuan masyarakatnya. Inilah yang harus dicermati dengan baik untuk mengubah kebiasaan dan mengembangkan mereka.

Konsep apa pun yang hendak dilaksanakan untuk mengubah kebiasaan masyarakat pedalaman Papua, hendaknya harus dapat menangkap alam pikiran, nilai-nilai budaya, sehingga program yang hendak diterapkan pemerintah dapat berjalan dan bermakna bagi kehidupan mereka.

"Apuni inyamukut erek halok yugunat tosu," artinya berbuatlah sesuatu yang terbaik terhadap sesama. Begitu pepatah mereka di satu daerah yang patut kita renungkan.
(zik)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More