Kapolri: AMMTC di Labuan Bajo Sesuai Harapan Presiden Jokowi
Selasa, 22 Agustus 2023 - 17:40 WIB
JAKARTA - Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan, pertemuan ASEAN Ministerial Meeting On Transnational Crime (AMMTC) +3 ke-17 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), sesuai dengan harapan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Alhamdulillah, kegiatan AMMTC kali ini berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan apa yang menjadi harapan Bapak Presiden," kata Sigit saat penutupan AMMTC di Ballroom Hotel Meruorah, Labuan Bajo, NTT, Selasa (22/8/2023).
Sigit menekankan, dalam sidang AMMTC +3 kali ini, para delegasi menyatakan komitmennya untuk memperkuat kerja sama dalam rangka memberantas kejahatan lintas negara.
"Sebagaimana yang disampaikan Bapak Presiden RI saat upacara Pembukaan AMMTC ke-17, ASEAN harus selalu siap menghadapi tantangan termasuk kejahatan transnasional yang semakin kompleks, seperti terorisme, perdagangan manusia, kejahatan siber, dan perdagangan gelap narkotika," ujar Sigit.
Untuk diketahui, dalam pertemuan tahun ini menghasilkan 16 dokumen berupa empat deklarasi yang tiga di antaranya merupakan inisiatif Indonesia dan satu merupakan inisiatif Kamboja.
Diketahui, AMMTC mempertemukan 10 negara ASEAN, 3 negara dialog serta satu negara peninjau. Dalam pertemuannya, negara-negara tersebut akan membahas soal kejahatan transnasional atau lintas negara di negara masing-masing anggota.
Adapun 10 negara Asean yang mengikuti AAMTC itu antara lain Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Myanmar, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam. Sedangkan tiga negara mitra dialog yakni Cina, Jepang, Korea Selatan dan Timor Leste sebagai observer. Puteranegara
"Alhamdulillah, kegiatan AMMTC kali ini berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan apa yang menjadi harapan Bapak Presiden," kata Sigit saat penutupan AMMTC di Ballroom Hotel Meruorah, Labuan Bajo, NTT, Selasa (22/8/2023).
Sigit menekankan, dalam sidang AMMTC +3 kali ini, para delegasi menyatakan komitmennya untuk memperkuat kerja sama dalam rangka memberantas kejahatan lintas negara.
"Sebagaimana yang disampaikan Bapak Presiden RI saat upacara Pembukaan AMMTC ke-17, ASEAN harus selalu siap menghadapi tantangan termasuk kejahatan transnasional yang semakin kompleks, seperti terorisme, perdagangan manusia, kejahatan siber, dan perdagangan gelap narkotika," ujar Sigit.
Untuk diketahui, dalam pertemuan tahun ini menghasilkan 16 dokumen berupa empat deklarasi yang tiga di antaranya merupakan inisiatif Indonesia dan satu merupakan inisiatif Kamboja.
Diketahui, AMMTC mempertemukan 10 negara ASEAN, 3 negara dialog serta satu negara peninjau. Dalam pertemuannya, negara-negara tersebut akan membahas soal kejahatan transnasional atau lintas negara di negara masing-masing anggota.
Adapun 10 negara Asean yang mengikuti AAMTC itu antara lain Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Myanmar, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam. Sedangkan tiga negara mitra dialog yakni Cina, Jepang, Korea Selatan dan Timor Leste sebagai observer. Puteranegara
(cip)
tulis komentar anda