Integritas Dinilai Jadi Harga Mati untuk Cegah Korupsi
Minggu, 13 Agustus 2023 - 10:09 WIB
JAKARTA - Integritas dinilai harus terus dibangun untuk mencegah korupsi di semua lini. Hal ini yang kemudian dilakukan ESQ/ACT Consulting International bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam webinar bertajuk Living Integrity.
Kegiatan ini diikuti lebih dari 500 lembaga mulai dari BUMN, swasta, kementerian/lembaga di tingkat pusat, hingga pemerintah daerah dan dilaksanakan pada Kamis 10 Agustus 2023.
Founder ESQ Group Ary Ginanjar Agustian mengatakan, pentingnya menumbuhkan nilai integritas dalam diri yang akan membentuk perilaku di kehidupan sehari-hari dan pekerjaan, sehingga bisa membedakan perilaku positif dan negatif.
"Kisah Jepang yang menjadi disiplin karena meningkatkan kualitas manusia mulai dari hakim, jaksa, advokat, atau rakyat biasa. Integritas menjadi harga mati bagi mereka sehingga masuk dalam belief system mereka," kata Ary dalam keterangannya, Minggu (13/8/2023).
Maka kata Ary, sudah sepatutnya melahirkan banyak manusia yang tidak lagi sekadar fokus pada strong dan big why, namun dalam grand why. Membentuk konsep integritas.
"Untuk membentuk konsep integritas, kita perlu menjelaskan pada stakeholder tujuan dalam bekerja, tujuan dalam hidup. Sehingga perlu agen perubahan antikorupsi yang merupakan garda terdepan dalam tiap lembaga, tiap rumah, tiap pendidikan," pungkasnya.
Senada dengan itu, Deputi Pendidikan dan Peran serta Masyarakat KPK, Wawan Wardina mengatakan, tidak hanya KPK yang membentuk konsep integritas. Namun seluruh masyarakat ikut berkontribusi dan menjadi agen atas perubahan antikorupsi.
Untuk itu, KPK saat ini melaksanakan tugas dalam struktur melalui tiga pendekatan anti korupsi.
"Pertama, pendidikan yang membangun nilai integritas dan antikorupsi pada seluruh masyarakat, ini yang sedang kita perjuangkan untuk membangun nilai kepada masyarakat Indonesia," ujar Wawan.
"Kedua, pencegahan yakni perbaikan sistem, dengan sistem yang bagus untuk meniadakan orang yang melakukan korupsi. Lalu, ketiga adalah efek jera pada pelaku," sambungnya.
Wawan menyebutkan, tiga pendekatan tersebut tidak mungkin efektif jika tidak ada kontribusi masyarakat untuk membangun konsep integritas.
"Maka inilah yang dimaksud dari living integrity yaitu semua menciptakan lingkungan, kehidupan yang integrity, yang dimulai dari rumah," tutupnya.
Kegiatan ini diikuti lebih dari 500 lembaga mulai dari BUMN, swasta, kementerian/lembaga di tingkat pusat, hingga pemerintah daerah dan dilaksanakan pada Kamis 10 Agustus 2023.
Founder ESQ Group Ary Ginanjar Agustian mengatakan, pentingnya menumbuhkan nilai integritas dalam diri yang akan membentuk perilaku di kehidupan sehari-hari dan pekerjaan, sehingga bisa membedakan perilaku positif dan negatif.
"Kisah Jepang yang menjadi disiplin karena meningkatkan kualitas manusia mulai dari hakim, jaksa, advokat, atau rakyat biasa. Integritas menjadi harga mati bagi mereka sehingga masuk dalam belief system mereka," kata Ary dalam keterangannya, Minggu (13/8/2023).
Maka kata Ary, sudah sepatutnya melahirkan banyak manusia yang tidak lagi sekadar fokus pada strong dan big why, namun dalam grand why. Membentuk konsep integritas.
"Untuk membentuk konsep integritas, kita perlu menjelaskan pada stakeholder tujuan dalam bekerja, tujuan dalam hidup. Sehingga perlu agen perubahan antikorupsi yang merupakan garda terdepan dalam tiap lembaga, tiap rumah, tiap pendidikan," pungkasnya.
Senada dengan itu, Deputi Pendidikan dan Peran serta Masyarakat KPK, Wawan Wardina mengatakan, tidak hanya KPK yang membentuk konsep integritas. Namun seluruh masyarakat ikut berkontribusi dan menjadi agen atas perubahan antikorupsi.
Untuk itu, KPK saat ini melaksanakan tugas dalam struktur melalui tiga pendekatan anti korupsi.
"Pertama, pendidikan yang membangun nilai integritas dan antikorupsi pada seluruh masyarakat, ini yang sedang kita perjuangkan untuk membangun nilai kepada masyarakat Indonesia," ujar Wawan.
"Kedua, pencegahan yakni perbaikan sistem, dengan sistem yang bagus untuk meniadakan orang yang melakukan korupsi. Lalu, ketiga adalah efek jera pada pelaku," sambungnya.
Wawan menyebutkan, tiga pendekatan tersebut tidak mungkin efektif jika tidak ada kontribusi masyarakat untuk membangun konsep integritas.
"Maka inilah yang dimaksud dari living integrity yaitu semua menciptakan lingkungan, kehidupan yang integrity, yang dimulai dari rumah," tutupnya.
(maf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda