5 Fakta John Lie, Laksamana Muda Berdarah Tionghoa yang Banyak Berjasa bagi Indonesia
Rabu, 09 Agustus 2023 - 12:23 WIB
Pasca kabar merdekanya Indonesia tersebar, John Lei dan para pelaut lainnya tersulut untuk segera pulang dan mengabdi untuk Tanah Air. Setelahnya, dia melamar ke Angkatan Laut RI (ALRI) yang baru saja dibentuk.
Pada tugasnya, John dipercaya menjadi kapten Kapal "The Outlaw". Operasi pertamanya dilakukan dengan rute Singapura-Labuan Bilik dan Port Swettenham. Inilah momen ketika kemampuannya sebagai penyelundup alat perang diuji.
Pada pelayaran Oktober 1947, "The Outlaw" membawa perlengkapan militer berupa senjata, peluru, dan perbekalan dari Selat Johor ke Sumatera. Namun, aktivitas John Lie sudah diendus pasukan Belanda.
Saat tiba di Labuan Bilik, pesawat Belanda tiba-tiba muncul. Mereka mengitari pelabuhan dan mengeluarkan perintah agar "The Outlaw" segera meninggalkan pelabuhan. Tak ciut nyali, John Lei berbohong mengatakan bahwa kapalnya sedang kandas dan tidak bisa bergerak.
Mendengar alasan itu, awak pesawat marah dan senjata mesin pun langsung diarahkan untuk menembak The Outlaw. Anehnya, pesawat itu justru langsung pergi dan tidak jadi menembak.
Baca Juga: Kisah John Lie, Selundupkan Senjata dengan Kapal Pembangkang
Setelahnya, John Lei bersama 22 awak kapalnya membongkar muatan senjata dan amunisi yang kemudian diserahkan kepada komandan pejuang setempat.
Selanjutnya, aksi penyelundupan senjata dan hasil bumi terus dilakukan John Lei. Menariknya, dia selalu lolos dari sergapan armada Angkatan Laut Belanda. Kelihaiannya ini bahkan telah menarik perhatian media internasional. BBC London, dalam siarannya menjuluki "The Outlaw" dengan nama "The Black Speedboat".
3. Penyelundup Alat Perang
Sekitar September 1947, Kepala Urusan Pertahanan di Luar Negeri membeli sejumlah kapal cepat untuk digunakan memasok kebutuhan perlengkapan perjuangan. Tak asal menunjuk awaknya, dilakukan penyaringan untuk mencari yang terbaik. John Lie menjadi salah satu yang lolos seleksi.Pada tugasnya, John dipercaya menjadi kapten Kapal "The Outlaw". Operasi pertamanya dilakukan dengan rute Singapura-Labuan Bilik dan Port Swettenham. Inilah momen ketika kemampuannya sebagai penyelundup alat perang diuji.
Pada pelayaran Oktober 1947, "The Outlaw" membawa perlengkapan militer berupa senjata, peluru, dan perbekalan dari Selat Johor ke Sumatera. Namun, aktivitas John Lie sudah diendus pasukan Belanda.
Saat tiba di Labuan Bilik, pesawat Belanda tiba-tiba muncul. Mereka mengitari pelabuhan dan mengeluarkan perintah agar "The Outlaw" segera meninggalkan pelabuhan. Tak ciut nyali, John Lei berbohong mengatakan bahwa kapalnya sedang kandas dan tidak bisa bergerak.
Mendengar alasan itu, awak pesawat marah dan senjata mesin pun langsung diarahkan untuk menembak The Outlaw. Anehnya, pesawat itu justru langsung pergi dan tidak jadi menembak.
Baca Juga: Kisah John Lie, Selundupkan Senjata dengan Kapal Pembangkang
Setelahnya, John Lei bersama 22 awak kapalnya membongkar muatan senjata dan amunisi yang kemudian diserahkan kepada komandan pejuang setempat.
Selanjutnya, aksi penyelundupan senjata dan hasil bumi terus dilakukan John Lei. Menariknya, dia selalu lolos dari sergapan armada Angkatan Laut Belanda. Kelihaiannya ini bahkan telah menarik perhatian media internasional. BBC London, dalam siarannya menjuluki "The Outlaw" dengan nama "The Black Speedboat".
4. Punya Julukan Hantu Selat Malaka
Saat bertugas, John Lie adalah sosok yang selalu dicari dan dikejar armada Belanda. Uniknya, ketika berada dalam pengepungan dan sergapan musuh, dia selalu lolos dari bahaya.
tulis komentar anda