Program USAID Kolaborasi Tingkatkan Pengetahuan Masyarakat Papua Kelola Dana Otsus
Senin, 31 Juli 2023 - 18:39 WIB
Di sisi lain, memandang bahwa peran masyarakat dalam pembangunan daerah adalah hal yang sangat penting, USAID Kolaborasi juga mendorong partisipasi aktif dari masyarakat. Kegiatan yang dilakukan mulai dari pelatihan bagi tokoh-tokoh penggerak (policy bootcamp) yang dilanjutkan dengan edukasi warga melalui kegiatan Suara dan Aksi Warga.
Salah satu tokoh penggerak warga Selviana Indira menuturkan, Program USAID Kolaborasi memberikan dampak baik kepada masyarakat, terutama OAP, guna memahami hak mereka terkait dengan dana Otsus. Warga juga berkesempatan untuk memberikan penilaian kepada program Otsus yang telah bergulir, serta melakukan dialog dua arah dengan pelaksana program dari perwakilan pemerintah daerah.
Pada beberapa kegiatan, warga dan pemerintah daerah dapat langsung menerapkan solusi praktis dari permasalahan yang ditemukan. Kegiatan edukasi telah menjangkau sebanyak 1.088 masyarakat dengan melibatkan 57 tokoh penggerak (local champion) sebagai fasilitator.
“Saya terpilih menjadi tokoh penggerak di kampung karena mewakili kaum perempuan dan anak muda. Setelah ikut policy bootcamp, saya juga mendapat kesempatan untuk mewakili kampung dalam kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang)” kata Indira.
USAID Kolaborasi juga memberikan ruang pada berbagai pihak untuk terlibat dalam program melalui kegiatan Multi Stakeholders Forum (MSF), pembentukan (Sustainable Development Goals) SDG’s Center bekerja sama dengan sejumlah Universitas di Papua, forum diskusi bersama dengan komunitas lokal dan juga media. Program USAID Kolaborasi akan berlangsung hingga 2027, diimplementasikan oleh Yayasan kemanusiaan, Wahana Visi Indonesia (WVI) bersama dengan mitra yaitu Kitong Bisa Foundation (KBF) dan International NGO Forum on Indonesian Development (INFID).
Direktur Nasional WVI Angelina Theodora menyampaikan Wahana Visi Indonesia sebagai organisasi yang fokus pada anak mengapresiasi dukungan USAID dalam program USAID Kolaborasi ini. “Kami berharap pengelolaan dana otsus yang dilakukan tepat sasaran ini akan menyejahterakan anak-anak di Papua,” ujarnya.
Salah satu tokoh penggerak warga Selviana Indira menuturkan, Program USAID Kolaborasi memberikan dampak baik kepada masyarakat, terutama OAP, guna memahami hak mereka terkait dengan dana Otsus. Warga juga berkesempatan untuk memberikan penilaian kepada program Otsus yang telah bergulir, serta melakukan dialog dua arah dengan pelaksana program dari perwakilan pemerintah daerah.
Pada beberapa kegiatan, warga dan pemerintah daerah dapat langsung menerapkan solusi praktis dari permasalahan yang ditemukan. Kegiatan edukasi telah menjangkau sebanyak 1.088 masyarakat dengan melibatkan 57 tokoh penggerak (local champion) sebagai fasilitator.
“Saya terpilih menjadi tokoh penggerak di kampung karena mewakili kaum perempuan dan anak muda. Setelah ikut policy bootcamp, saya juga mendapat kesempatan untuk mewakili kampung dalam kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang)” kata Indira.
USAID Kolaborasi juga memberikan ruang pada berbagai pihak untuk terlibat dalam program melalui kegiatan Multi Stakeholders Forum (MSF), pembentukan (Sustainable Development Goals) SDG’s Center bekerja sama dengan sejumlah Universitas di Papua, forum diskusi bersama dengan komunitas lokal dan juga media. Program USAID Kolaborasi akan berlangsung hingga 2027, diimplementasikan oleh Yayasan kemanusiaan, Wahana Visi Indonesia (WVI) bersama dengan mitra yaitu Kitong Bisa Foundation (KBF) dan International NGO Forum on Indonesian Development (INFID).
Direktur Nasional WVI Angelina Theodora menyampaikan Wahana Visi Indonesia sebagai organisasi yang fokus pada anak mengapresiasi dukungan USAID dalam program USAID Kolaborasi ini. “Kami berharap pengelolaan dana otsus yang dilakukan tepat sasaran ini akan menyejahterakan anak-anak di Papua,” ujarnya.
(cip)
tulis komentar anda