Situs Tak Terawat, Gus Jazil: Bung Karno Sedang Merenung tapi Sedih...
Selasa, 28 Juli 2020 - 19:18 WIB
Wakil Ketua Umum DPP PKB ini mengatakan, di tempat itu, Bung Karno mencurahkan pikirannya dan memeras otaknya untuk menemukan cara bagaimana menemukan nilai yang dapat mempersatukan Indonesia yang besar dengan berbagai adat istiadat. "Ditemukanlah Pancasila dan terbukti memang Pancasila itulah yang mengikat. Pancasila lahir di sini, di tempat yang sederhana sebenarnya. Hari ini mestinya ditebus dengan satu kemegahan, penghargaan terhadap sejarah," tuturnya.
Karena itu, Gus Jazil meminta pemerintah pusat untuk memberikan prioritas perawatan dan pembangunan kembali situs ini sehingga masyarakat dari berbagai penjuru negeri bisa datang dan belajar tentang Pancasila di Ende. "Saya minta Menteri Pariwisata atau Mendikbud untuk segera di sini diselesaikan dulu lah, sebelum situs-situs yang lain. Saya yakin DPR Komisi X juga memberikan dukungan," katanya.
Gus Jazil mengusulkan di tempat itu menjadi ikon Pancasila dengan dibangun perpustakaan atau laboratorium Pancasila.
Bupati Ende Djafar Achmad mengatakan, pembangunan Taman Soekarno ini dilakukan di era kedua Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Saat itu, Wakil Presiden Boediono meresmikan taman tersebut bersama mantan Ketua MPR almarhum Taufik Kiemas.
"Ketika kami mengembangkan areal seperti ini, kami kesulitan pendanaan. Di sini di bawah pohon sukun ini, tempat perenungan Bung Karno. Kita ingin di sini kita siapkan museum. Kami juga ingin se-Indonesia belajar ekstrakurikuler tentang Pancasila, datanglah ke Ende ini. Lihat tempat perenungan Bung Karno," katanya.
Dikatakan Djafar, suasana toleransi di Ende sangat terasa. Keberadaan Soekarno selama empat tahun di pengungsian, dinilai sangat menginspirasi masyarakat untuk bertoleransi tinggi. "Apa yang ada di Ende, semua agama menjadi satu rukun saling gotong-royong," katanya.
Karena itu, Gus Jazil meminta pemerintah pusat untuk memberikan prioritas perawatan dan pembangunan kembali situs ini sehingga masyarakat dari berbagai penjuru negeri bisa datang dan belajar tentang Pancasila di Ende. "Saya minta Menteri Pariwisata atau Mendikbud untuk segera di sini diselesaikan dulu lah, sebelum situs-situs yang lain. Saya yakin DPR Komisi X juga memberikan dukungan," katanya.
Gus Jazil mengusulkan di tempat itu menjadi ikon Pancasila dengan dibangun perpustakaan atau laboratorium Pancasila.
Bupati Ende Djafar Achmad mengatakan, pembangunan Taman Soekarno ini dilakukan di era kedua Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Saat itu, Wakil Presiden Boediono meresmikan taman tersebut bersama mantan Ketua MPR almarhum Taufik Kiemas.
"Ketika kami mengembangkan areal seperti ini, kami kesulitan pendanaan. Di sini di bawah pohon sukun ini, tempat perenungan Bung Karno. Kita ingin di sini kita siapkan museum. Kami juga ingin se-Indonesia belajar ekstrakurikuler tentang Pancasila, datanglah ke Ende ini. Lihat tempat perenungan Bung Karno," katanya.
Dikatakan Djafar, suasana toleransi di Ende sangat terasa. Keberadaan Soekarno selama empat tahun di pengungsian, dinilai sangat menginspirasi masyarakat untuk bertoleransi tinggi. "Apa yang ada di Ende, semua agama menjadi satu rukun saling gotong-royong," katanya.
(abd)
tulis komentar anda