Ponpes Al Zaytun Undang Aktivis Yahudi saat Perayaan 1 Muharam, Perindo: Tidak Relevan
Kamis, 20 Juli 2023 - 17:21 WIB
JAKARTA - Pondok Pesantren ( Ponpes) Al Zaytun kembali menuai kontroversi. Ponpes yang dipimpin Panji Gumilang itu mengundang aktivis Yahudi, Monique Rijkers dalam perayaan 1 Muharam 1445 Hijriah di Ponpes Al Zaytun, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Video yang berisi rekaman Monique Rijkers sebagai tamu kehormatan memberikan sambutan dalam acara itu pun viral di beberapa platform media sosial (medsos).
Menanggapi ini, Ketua DPP Partai Perindo Bidang Keagamaan Abdul Khaliq Ahmad menyampaikan, mengundang tamu siapa saja saat perayaan tahun baru Islam adalah hal yang tidak dilarang. Pasalnya acara tersebut mengandung esensi perjalanan hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah.
Namun demikian, Abdul Khaliq menilai tidak tepat saat Ponpes Al-Zaytun mengundang aktivis Yahudi dalam perayaan tersebut. Apalagi sampai menyebarkan salam ala Yahudi kepada para sivitas pesantren.
"Menjadi tidak pas apabila menjadikan acara tersebut sebagai ajang penyebaran salam agama tertentu (Yahudi misalnya) sangat tidak relevan dan melukai perasaan umat Islam," kata Abdul kepada wartawan, Kamis (20/7/2023).
Karena itu, kata Abdul, seharusnya Ponpes Al Zaytun hanya fokus menggalakan fungsinya sebagai pondok pesantren sesuai dengan regulasi yang ada, yakni Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren.
"Jadi saya kira Ponpes Al Zaytun sebagai Pondok Pesantren harus menyadari tentang 3 fungsi utama pesantren itu sebagai lembaga pendidikan, lembaga dakwah, dan pemberdayaan masyarakat," kata pria yang merupakan bacaleg DPR dari Partai Perindo Dapil Jawa Barat II (Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat) itu.
"Fungsi pesantren secara umum memang bisa menciptakan dan mengembangkan kepribadian muslim yang dapat berperan aktif dalam lingkungan masyarakat modern melalui fungsi-fungsi itu," katanya.
Video yang berisi rekaman Monique Rijkers sebagai tamu kehormatan memberikan sambutan dalam acara itu pun viral di beberapa platform media sosial (medsos).
Menanggapi ini, Ketua DPP Partai Perindo Bidang Keagamaan Abdul Khaliq Ahmad menyampaikan, mengundang tamu siapa saja saat perayaan tahun baru Islam adalah hal yang tidak dilarang. Pasalnya acara tersebut mengandung esensi perjalanan hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah.
Namun demikian, Abdul Khaliq menilai tidak tepat saat Ponpes Al-Zaytun mengundang aktivis Yahudi dalam perayaan tersebut. Apalagi sampai menyebarkan salam ala Yahudi kepada para sivitas pesantren.
"Menjadi tidak pas apabila menjadikan acara tersebut sebagai ajang penyebaran salam agama tertentu (Yahudi misalnya) sangat tidak relevan dan melukai perasaan umat Islam," kata Abdul kepada wartawan, Kamis (20/7/2023).
Karena itu, kata Abdul, seharusnya Ponpes Al Zaytun hanya fokus menggalakan fungsinya sebagai pondok pesantren sesuai dengan regulasi yang ada, yakni Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren.
"Jadi saya kira Ponpes Al Zaytun sebagai Pondok Pesantren harus menyadari tentang 3 fungsi utama pesantren itu sebagai lembaga pendidikan, lembaga dakwah, dan pemberdayaan masyarakat," kata pria yang merupakan bacaleg DPR dari Partai Perindo Dapil Jawa Barat II (Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat) itu.
"Fungsi pesantren secara umum memang bisa menciptakan dan mengembangkan kepribadian muslim yang dapat berperan aktif dalam lingkungan masyarakat modern melalui fungsi-fungsi itu," katanya.
tulis komentar anda