Ponpes Al Zaytun Undang Aktivis Yahudi saat Perayaan 1 Muharam, Perindo: Tidak Relevan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pondok Pesantren ( Ponpes) Al Zaytun kembali menuai kontroversi. Ponpes yang dipimpin Panji Gumilang itu mengundang aktivis Yahudi, Monique Rijkers dalam perayaan 1 Muharam 1445 Hijriah di Ponpes Al Zaytun, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Video yang berisi rekaman Monique Rijkers sebagai tamu kehormatan memberikan sambutan dalam acara itu pun viral di beberapa platform media sosial (medsos).
Menanggapi ini, Ketua DPP Partai Perindo Bidang Keagamaan Abdul Khaliq Ahmad menyampaikan, mengundang tamu siapa saja saat perayaan tahun baru Islam adalah hal yang tidak dilarang. Pasalnya acara tersebut mengandung esensi perjalanan hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah.
Namun demikian, Abdul Khaliq menilai tidak tepat saat Ponpes Al-Zaytun mengundang aktivis Yahudi dalam perayaan tersebut. Apalagi sampai menyebarkan salam ala Yahudi kepada para sivitas pesantren.
"Menjadi tidak pas apabila menjadikan acara tersebut sebagai ajang penyebaran salam agama tertentu (Yahudi misalnya) sangat tidak relevan dan melukai perasaan umat Islam," kata Abdul kepada wartawan, Kamis (20/7/2023).
Karena itu, kata Abdul, seharusnya Ponpes Al Zaytun hanya fokus menggalakan fungsinya sebagai pondok pesantren sesuai dengan regulasi yang ada, yakni Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren.
"Jadi saya kira Ponpes Al Zaytun sebagai Pondok Pesantren harus menyadari tentang 3 fungsi utama pesantren itu sebagai lembaga pendidikan, lembaga dakwah, dan pemberdayaan masyarakat," kata pria yang merupakan bacaleg DPR dari Partai Perindo Dapil Jawa Barat II (Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat) itu.
"Fungsi pesantren secara umum memang bisa menciptakan dan mengembangkan kepribadian muslim yang dapat berperan aktif dalam lingkungan masyarakat modern melalui fungsi-fungsi itu," katanya.
Sebelumnya diberitakan, video Ponpes Al Zaytun mengundang aktivis Yahudi Monique Rijkers dalam perayaan Tahun Baru Islam 1 Muharam 1445 Hijriah viral di beberapa platform media sosial (medsos). Dalam acara yang disiarkan melalui kanal YouTube Al Zaytun pada Rabu (19/7/2023), memperlihatkan, Monique Rijkers sebagai tamu kehormatan dan memberikan sambutan.
Perempuan keturunan Yahudi itu mengawali sambutannya dengan salam khas Yahudi, shalom kepada seluruh tamu undangan yang hadir di Ponpes Al Zaytun. Monique Rijkers hadir dengan mengenakan blazer hitam, kain biru penutup kepala, blues hijau, dan kaus putih bergambar Bintang Daud.
"Shalom untuk Al Zaytun. Salam damai dari saya Fakta Israel. Salam dalam buat Syekh Panji Gumilang dan seluruh keluarga besar Al Zaytun," kata Monique Rijkers membuka sambutannya.
Monique Rijkers mengaku bersykur diperkenankan mengenakan kaus bergambar Bintang Daud. Sebab saat dia berkunjung ke Betlehem, Monique dilarang mengenakan kaus itu.
"Terima kasih sudah mengundang saya di sini. Terima kasih sudah membolehkan saya datang memakai baju Bintang Daud," ujar Monique Rijkers.
Monique Rijkers lalu menceritakan, pada Maret 2023 saat berkunjung ke Betlehem. Di sana, dia dilarang mengenakan kaus bergambar Bintang Daud. "Pada Maret tahun 2023, saya berkunjung ke kota kelahiran Yesus dan Raja Daud, Betlehem. Saya mengenakan baju ini, Bintang Daud. Tour guide tidak suka dan menyuruh saya untuk kalau bisa jangan pakai kaus Bintang Daud. Tetapi di sini, di Indramayu, saya bisa masuk dengan kaus Bintang Daud, terima kasih. Ini sesuatu yang luar biasa," kata dia.
"Izinkan saya menyampaikan, dalam YouTube saya, Fakta Israel, saya selalu mengucapkan ada kata-kata sebelum akhir ada pesan yang ingin saya sampaikan, yakni, damai selalu baik. Berdamai pasti baik dan damai dimulai dari diri sendiri. Ternyata, saya menemukan damai dimulai dari Al Zaytun," katanya yang disambut tepuk tangan meriah para undangan yang hadir.
Video yang berisi rekaman Monique Rijkers sebagai tamu kehormatan memberikan sambutan dalam acara itu pun viral di beberapa platform media sosial (medsos).
Menanggapi ini, Ketua DPP Partai Perindo Bidang Keagamaan Abdul Khaliq Ahmad menyampaikan, mengundang tamu siapa saja saat perayaan tahun baru Islam adalah hal yang tidak dilarang. Pasalnya acara tersebut mengandung esensi perjalanan hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah.
Namun demikian, Abdul Khaliq menilai tidak tepat saat Ponpes Al-Zaytun mengundang aktivis Yahudi dalam perayaan tersebut. Apalagi sampai menyebarkan salam ala Yahudi kepada para sivitas pesantren.
"Menjadi tidak pas apabila menjadikan acara tersebut sebagai ajang penyebaran salam agama tertentu (Yahudi misalnya) sangat tidak relevan dan melukai perasaan umat Islam," kata Abdul kepada wartawan, Kamis (20/7/2023).
Karena itu, kata Abdul, seharusnya Ponpes Al Zaytun hanya fokus menggalakan fungsinya sebagai pondok pesantren sesuai dengan regulasi yang ada, yakni Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren.
"Jadi saya kira Ponpes Al Zaytun sebagai Pondok Pesantren harus menyadari tentang 3 fungsi utama pesantren itu sebagai lembaga pendidikan, lembaga dakwah, dan pemberdayaan masyarakat," kata pria yang merupakan bacaleg DPR dari Partai Perindo Dapil Jawa Barat II (Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat) itu.
"Fungsi pesantren secara umum memang bisa menciptakan dan mengembangkan kepribadian muslim yang dapat berperan aktif dalam lingkungan masyarakat modern melalui fungsi-fungsi itu," katanya.
Sebelumnya diberitakan, video Ponpes Al Zaytun mengundang aktivis Yahudi Monique Rijkers dalam perayaan Tahun Baru Islam 1 Muharam 1445 Hijriah viral di beberapa platform media sosial (medsos). Dalam acara yang disiarkan melalui kanal YouTube Al Zaytun pada Rabu (19/7/2023), memperlihatkan, Monique Rijkers sebagai tamu kehormatan dan memberikan sambutan.
Perempuan keturunan Yahudi itu mengawali sambutannya dengan salam khas Yahudi, shalom kepada seluruh tamu undangan yang hadir di Ponpes Al Zaytun. Monique Rijkers hadir dengan mengenakan blazer hitam, kain biru penutup kepala, blues hijau, dan kaus putih bergambar Bintang Daud.
"Shalom untuk Al Zaytun. Salam damai dari saya Fakta Israel. Salam dalam buat Syekh Panji Gumilang dan seluruh keluarga besar Al Zaytun," kata Monique Rijkers membuka sambutannya.
Monique Rijkers mengaku bersykur diperkenankan mengenakan kaus bergambar Bintang Daud. Sebab saat dia berkunjung ke Betlehem, Monique dilarang mengenakan kaus itu.
"Terima kasih sudah mengundang saya di sini. Terima kasih sudah membolehkan saya datang memakai baju Bintang Daud," ujar Monique Rijkers.
Monique Rijkers lalu menceritakan, pada Maret 2023 saat berkunjung ke Betlehem. Di sana, dia dilarang mengenakan kaus bergambar Bintang Daud. "Pada Maret tahun 2023, saya berkunjung ke kota kelahiran Yesus dan Raja Daud, Betlehem. Saya mengenakan baju ini, Bintang Daud. Tour guide tidak suka dan menyuruh saya untuk kalau bisa jangan pakai kaus Bintang Daud. Tetapi di sini, di Indramayu, saya bisa masuk dengan kaus Bintang Daud, terima kasih. Ini sesuatu yang luar biasa," kata dia.
"Izinkan saya menyampaikan, dalam YouTube saya, Fakta Israel, saya selalu mengucapkan ada kata-kata sebelum akhir ada pesan yang ingin saya sampaikan, yakni, damai selalu baik. Berdamai pasti baik dan damai dimulai dari diri sendiri. Ternyata, saya menemukan damai dimulai dari Al Zaytun," katanya yang disambut tepuk tangan meriah para undangan yang hadir.
(abd)