Vaksin Jangan Jadi Ladang Bisnis
Selasa, 28 Juli 2020 - 08:37 WIB
Pakar Farmasi dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Dadang Kurniawan menilai Indonesia sebenarnya mempunyai kemampuan untuk memproduksi berbagai jenis obat termasuk vaksin secara mandiri. Indonesia mempunyai kesiapan baik dari segi sumber daya manusia maupun sumber hayati. Indonesia memiliki ribuan spesies tanaman obat. Namun karena industry farmasi selama ini dianakatirikan maka hamper 90% bahan obat-obatan di Indonesia masih merupakan bahan impor.
Keterdesakan atau ketidakberdayaan atas berbagai kontrol alat kesehatan maupun bahan vaksin baru terasa saat ada pandemic seperti Covid-19 menyerang. “Industri farmasi kita sangat jauh ketinggalan karena minimnya itikad pemerintah untuk membangun industry ini. Kondisi ini berbeda jika kita bandingkan dengan keseriusan Negara-negara eropa dalam melindungi dan mengembangkan industri farmasi mereka,” ujar kandidat Doktor bidang Farmasi Universitas Tweente, Belanda ini. (Lihat videonya: Kawanan Monyet Liar Serbu permukiman Warga di Lembang Bandung)
Pun juga dalam pengembangan vaksin covid-19 . Indonesia mempunyai lembaga-lembaga kompeten untuk mengembangkan sendiri vaksin local. Indonesia juga mempunyai sumberdaya manusia dan alam yang mumpuni. Hadirnya pandemic Covid-19 harusnya menjadi momentum Indonesia untuk memperbaiki system kesehatan nasional maupun perbaikan industry farmasi dalam negeri.
“Sudah saatnya kita secara serius memperbaiki system kesehatan termasuk di dalamnya perbaikan manajemen industry farmasi dalam negeri sehingga perlahan-lahan kita mengurangi ketergantungan dari industry farmasi dari luar negeri,” pungkas alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) ini. (Dita Angga/Nono Suwarno)
Keterdesakan atau ketidakberdayaan atas berbagai kontrol alat kesehatan maupun bahan vaksin baru terasa saat ada pandemic seperti Covid-19 menyerang. “Industri farmasi kita sangat jauh ketinggalan karena minimnya itikad pemerintah untuk membangun industry ini. Kondisi ini berbeda jika kita bandingkan dengan keseriusan Negara-negara eropa dalam melindungi dan mengembangkan industri farmasi mereka,” ujar kandidat Doktor bidang Farmasi Universitas Tweente, Belanda ini. (Lihat videonya: Kawanan Monyet Liar Serbu permukiman Warga di Lembang Bandung)
Pun juga dalam pengembangan vaksin covid-19 . Indonesia mempunyai lembaga-lembaga kompeten untuk mengembangkan sendiri vaksin local. Indonesia juga mempunyai sumberdaya manusia dan alam yang mumpuni. Hadirnya pandemic Covid-19 harusnya menjadi momentum Indonesia untuk memperbaiki system kesehatan nasional maupun perbaikan industry farmasi dalam negeri.
“Sudah saatnya kita secara serius memperbaiki system kesehatan termasuk di dalamnya perbaikan manajemen industry farmasi dalam negeri sehingga perlahan-lahan kita mengurangi ketergantungan dari industry farmasi dari luar negeri,” pungkas alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) ini. (Dita Angga/Nono Suwarno)
(ysw)
tulis komentar anda