IMPACT Dorong Kesadaran Global Lestarikan Mangrove agar Tetap Sehat dan Berkembang
Sabtu, 15 Juli 2023 - 14:52 WIB
Direktur Pelaksana IMPACT Chintya Dian Astuti mengatakan, saat ini tidak banyak orang yang menyadari manfaat mangrove. Apalagi saat ini populasi mangrove mengalami degradasi, terutama akibat dari pembalakan liar dan alih fungsi lahan.
Padahal, mangrove menyediakan rumah yang sangat baik untuk keanekaragaman hayati pesisir. Mangrove merupakan nursery ground ikan hidup di antara akar mangrove sebelum pindah ke laut yang lebih besar saat mereka lebih tua.
Akar ini juga dapat menjebak sedimen dalam jumlah besar, bertindak sebagai perisai terhadap gelombang laut, dan mencegah erosi tanah. Seperti tumbuhan lainnya, Mangrove juga merupakan agen dekarbonisasi yang hebat, menyimpan 6,4 miliar metrik ton karbon pada tahun 2000.
“Mengingat fungsi hutan mangrove yang hidup di kawasan pesisir sangatlah penting, di antaranya sebagai habitat bagi berbagai jenis fauna, penahan abrasi dan penyerap emisi karbon, maka deforestasi mangrove tidak boleh diabaikan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (15/7/2023).
IMPACT merupakan perbaikan mangrove berbasis solusi alam. IMPACT adalah hasil kerja sama antara Indika Energy dan anak usaha Indika Nature, Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) dan PT Maroon Rekanan Nusa sebagai mitra pelaksana.
Program rehabilitasi dan restorasi ekosistem mangrove ini direncanakan mencakup area sekitar 250 ha hingga tahun 2025. Program ini akan dilakukan di empat desa di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, yaitu Desa Lori, Desa Sungai Langir, Desa Tajur, dan Desa Pasir Mayang.
Melalui perayaan World Mangrove Day di Desa Lori dan Sungai Langir, dilakukan penanaman bersama masyarakat. Sebanyak 200 bibit dari jenis avicenia sp ditanam secara simbolis dalam kegiatan ini. Mengapa jenis avicenia sp? dikarenakan jenis tersebut kosmopolit di Desa Lori dan Sungai Langir. Ini langkah penting mengingat kondisi mangrove di Desa Lori dan Sungai Langir.
"Luas lahan mangrove terus berkurang, sebagai akibat adanya alih fungsi lahan untuk tambak. Selain itu kondisi pantai di Desa Lori dan Sungai Langir sudah mulai mengalami abrasi. Jadi penanaman mangrove di sekitar desa merupakan solusi alam yang perlu diterapkan di Desa Sungai Langir,” tandasnya.
“Mangrove merupakan kawasan perlindungan dan pengembangan biota laut yang sangat beragam, seperti ikan, kepiting, udang dan moluska, serta fauna hutan seperti monyet, burung dan reptilia. Ekosistem mangrove juga memberikan berbagai manfaat bagi kehidupan warga sekitar, yakni sebagai sumber pendapatan dan sumber pangan masyarakat pesisir, untuk jasa perikanan komersial, serta tujuan wisata, konservasi, pendidikan, dan penelitian,” lanjut Chintya.
Lebih lanjut, Chintya Dian Astuti mengatakan bahwa rehabilitasi dan restorasi mangrove di Desa Lori dan Sungai Langir merupakan area awal IMPACT.
Padahal, mangrove menyediakan rumah yang sangat baik untuk keanekaragaman hayati pesisir. Mangrove merupakan nursery ground ikan hidup di antara akar mangrove sebelum pindah ke laut yang lebih besar saat mereka lebih tua.
Akar ini juga dapat menjebak sedimen dalam jumlah besar, bertindak sebagai perisai terhadap gelombang laut, dan mencegah erosi tanah. Seperti tumbuhan lainnya, Mangrove juga merupakan agen dekarbonisasi yang hebat, menyimpan 6,4 miliar metrik ton karbon pada tahun 2000.
“Mengingat fungsi hutan mangrove yang hidup di kawasan pesisir sangatlah penting, di antaranya sebagai habitat bagi berbagai jenis fauna, penahan abrasi dan penyerap emisi karbon, maka deforestasi mangrove tidak boleh diabaikan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (15/7/2023).
IMPACT merupakan perbaikan mangrove berbasis solusi alam. IMPACT adalah hasil kerja sama antara Indika Energy dan anak usaha Indika Nature, Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) dan PT Maroon Rekanan Nusa sebagai mitra pelaksana.
Program rehabilitasi dan restorasi ekosistem mangrove ini direncanakan mencakup area sekitar 250 ha hingga tahun 2025. Program ini akan dilakukan di empat desa di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, yaitu Desa Lori, Desa Sungai Langir, Desa Tajur, dan Desa Pasir Mayang.
Melalui perayaan World Mangrove Day di Desa Lori dan Sungai Langir, dilakukan penanaman bersama masyarakat. Sebanyak 200 bibit dari jenis avicenia sp ditanam secara simbolis dalam kegiatan ini. Mengapa jenis avicenia sp? dikarenakan jenis tersebut kosmopolit di Desa Lori dan Sungai Langir. Ini langkah penting mengingat kondisi mangrove di Desa Lori dan Sungai Langir.
"Luas lahan mangrove terus berkurang, sebagai akibat adanya alih fungsi lahan untuk tambak. Selain itu kondisi pantai di Desa Lori dan Sungai Langir sudah mulai mengalami abrasi. Jadi penanaman mangrove di sekitar desa merupakan solusi alam yang perlu diterapkan di Desa Sungai Langir,” tandasnya.
“Mangrove merupakan kawasan perlindungan dan pengembangan biota laut yang sangat beragam, seperti ikan, kepiting, udang dan moluska, serta fauna hutan seperti monyet, burung dan reptilia. Ekosistem mangrove juga memberikan berbagai manfaat bagi kehidupan warga sekitar, yakni sebagai sumber pendapatan dan sumber pangan masyarakat pesisir, untuk jasa perikanan komersial, serta tujuan wisata, konservasi, pendidikan, dan penelitian,” lanjut Chintya.
Lebih lanjut, Chintya Dian Astuti mengatakan bahwa rehabilitasi dan restorasi mangrove di Desa Lori dan Sungai Langir merupakan area awal IMPACT.
Lihat Juga :
tulis komentar anda