Kemensos Juga Tangani Anak-Anak Terpapar Covid-19
Minggu, 26 Juli 2020 - 07:38 WIB
JAKARTA - Jumlah orang yang terpapar Covid-19 sudah mencapai 97.286. Dari total itu, ada anak-anak terkena Covid-19 bahkan hingga meninggal dunia.
Kadang anak berada dalam situasi sulit saat orang tua mereka terkonfirmasi Covid-19. Pagebluk Covid-19 ini berpengaruh terhadap psikologi anak.
Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial (Kemensos) Harry Hikmat mengatakan, dampak yang ditimbulkan akibat Covid-19 antara lain, terpisah dari keluarga, kurangnya akses terhadap dukungan sosial, kekerasan, perlakuan yang salah, stres, penelantaran, eksploitasi, dan stigma pada etnis tertentu.
Melihat situasi seperti itu, Kemensos melakukan beberapa langkah untuk menangani anak-anak yang terdampak pandemi Covid-19. Kementerian pimpinan Juliari Batubara itu mengerahkan pekerja sosial di seluruh Indonesia. Mereka bergerak berdasarkan pengaduan maupun rujukan. ( ).
"Jadi ada balai-balai besar anak, panti sosial anak, lembaga kesehatan sosial anak yang kami kerahkan. Itu untuk mengantisipasi jika ada risiko terburuk pada anak," ujarnya dalam dialog daring di Media Center Satgas Covid-19, Sabtu (25/7/2020).
Berdasarkan data Satgas Covid-19 , ada 346 anak yang positif Covid-19. Mereka tersebar di 25 provinsi. Para pekerja sosial, menurut Harry, tidak hanya melakukan pendekatan terhadap anak, tapi kepada orang tua dan keluarga. Kegiatan itu dilakukan melalui daring.
"Nah ini yang perlu satu pemahaman di mana anak itu harus mengerti situasi yang sulit. Di sisi lain, orang tua pun harus bisa mengerti situasi seperti ini tidak bisa terlalu dekat dengan anak," pungkas Harry.
Kadang anak berada dalam situasi sulit saat orang tua mereka terkonfirmasi Covid-19. Pagebluk Covid-19 ini berpengaruh terhadap psikologi anak.
Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial (Kemensos) Harry Hikmat mengatakan, dampak yang ditimbulkan akibat Covid-19 antara lain, terpisah dari keluarga, kurangnya akses terhadap dukungan sosial, kekerasan, perlakuan yang salah, stres, penelantaran, eksploitasi, dan stigma pada etnis tertentu.
Melihat situasi seperti itu, Kemensos melakukan beberapa langkah untuk menangani anak-anak yang terdampak pandemi Covid-19. Kementerian pimpinan Juliari Batubara itu mengerahkan pekerja sosial di seluruh Indonesia. Mereka bergerak berdasarkan pengaduan maupun rujukan. ( ).
"Jadi ada balai-balai besar anak, panti sosial anak, lembaga kesehatan sosial anak yang kami kerahkan. Itu untuk mengantisipasi jika ada risiko terburuk pada anak," ujarnya dalam dialog daring di Media Center Satgas Covid-19, Sabtu (25/7/2020).
Berdasarkan data Satgas Covid-19 , ada 346 anak yang positif Covid-19. Mereka tersebar di 25 provinsi. Para pekerja sosial, menurut Harry, tidak hanya melakukan pendekatan terhadap anak, tapi kepada orang tua dan keluarga. Kegiatan itu dilakukan melalui daring.
"Nah ini yang perlu satu pemahaman di mana anak itu harus mengerti situasi yang sulit. Di sisi lain, orang tua pun harus bisa mengerti situasi seperti ini tidak bisa terlalu dekat dengan anak," pungkas Harry.
(zik)
Lihat Juga :
tulis komentar anda